Rian menatap Della yang tertidur dengan tenang disampingnya. Ia mengelus-elus lembut kepala Della lalu berbaring disamping istrinya.
Cup
"Tidur nyenyak," bisik Rian dengan tersenyum.
Bip Bip Bip
Hari mulai kembali bersinar dengan cerah dan suara burung mulai berkicau mengiringi alunan bunyi angin.
Della membuka matanya yang ia lihat pertama kali wajah suaminya yang penuh ketenangan.
Namun, saat ia melihat mata Rian mulai membuka ia justru menutup matanya kembali.
Cup
"Pagi Ella," ucap Rian dengan tersenyum manis.
Della sedari tadi menahan ekspresi wajah ditambah dengan Rian yang mengecup keningnya serasa ingin melayang ke langit.
"Kamu nggak perlu pura-pura tidur," ucap Rian dengan terkekeh kecil.
Della segera membuka matanya lalu memicingkan matanya kesal. Rian sengaja membuatnya malu seharusnya bisa saja dirinya pura-pura tidak tahu.
"Ish! Lo bikin gue nggak mood!" Seru Della dengan mendengus kesal.
"Nggak mood atau malu," goda Rian dengan mencolek pipi Della.
Della beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi. Rian tertawa kecil melihat sikap malu-malu Della yang gemesin.
***
"RINA! RIAN! AYOK TURUN! KALIAN LAGI NGAPAIN LAMA BANGET?!" Teriak Ayu menggelar.
"Udah sayang... Nggak capek apa tuh tenggorokan teriak-teriak," tegur Theo yang dibalas tatapan maut oleh Ayu.
Della dan Rian bergilir tinggal di rumah orang tua mereka selama mereka masih sekolah agar lebih akrab satu sama lain. Lalu kebetulan sekarang giliran tinggal di rumah keluarga Permata.
"Apaan sih ma teriak-teriak," ucap Della dengan mendengus.
"Kenapa?! Mau ngelawan!" Seru Ayu dengan melotot.
"Marah-marah mulu," gumam Della dengan memutar matanya.
"Apa?!" Seru Ayu dengan berkacak pinggang.
"Enggak, tadi aku bilang mama cantik," celetuk Della dengan tersenyum palsu.
"Ya jelas dong! Ayu gitu loh!" Seru Ayu dengan bersedekap dada.
Theo dan Della yang mendengar lantas tepuk jidat sedangkan Rian hanya terkekeh kecil.
"Ayo kita makan," ajak Theo.
Sebuah hidangan terpampang jelas di atas meja makan. Sebuah penampakan makanan yang sangat mirip dengan soup nasi.
"La, ini apa?" Bisik Rian bertanya.
"Ya makanan lah," jawab Della dengan mengangkat bahunya.
"Kamu jangan dengerin Rina, dia itu sesat. Ini namanya Soto Banjar makanan khas dari Kalimantan Selatan. Mama kangen masakan daerah mama makanya mama masak ini," ucap Ayu dengan menatap tajam Della.
"Oh gitu ya ma," ucap Rian dengan mengangguk-angguk kepala.
"Anak kok dibilang sesat berarti mama menyesatkan dong," celetuk Della dengan nada mengejek.
"Sembarangan kamu! Ayo makan!"
***
Brak!
Saat ia memasuki kelasnya pertama kali kesan yang lihat yaitu seperti kebun binatang. Ada yang teriak-teriak, tidur, lari-larian dan joget-joget nggak jelas.
"Rin! Ayo sini gabung! Lo orang Sunda-Banjar dan pernah tinggal di Banjar. Ayo sini gabung sama kita joget Banjar!" Seru Queen yang membuat tatapan mata menuju kepadanya.
"Gue emang orang Banjar dan pernah tinggal di sana bukan berarti gue bisa joget Banjar," ketus Della dikira ia orang Banjar dia bisa joget Banjar gitu.
"Lah baru tau gue Della orang Banjar."
"Della di sana ada mall nggak?"
"Di sana ada Alfamart nggak?"
"Della katanya di sana ojeknya bukan ojek biasa, memangnya beneran yang jadi ojek itu kuyang?"
Della mendengus kesal ada apa dengan pertanyaan yang tidak bermutu dari tema sekelasnya ini.
"Iya gue keturunan Sunda-Banjar dan gue pernah tinggal di Banjarmasin selama empat tahun. Mall? Ada banyak malah. Alfamart? Banyak juga, dikira Kalimantan itu hutan semuanya di sana teknologi sudah maju kali walaupun beberapa masih ada hutan. Iya! Ojeknya itu kuyang! Jadi kalau mau kemana-mana Lo tinggal buka aplikasi kuyang driver lalu kuyang nya tiba Lo tinggal duduk aja tuh di kepalanya. Ya nggak lah! Kita tuh sama kayak disini pakai ojek online. Kuyang itu cuman ilmu hitam yang memang banyaknya berada di Kalimantan," jawab Della yang sedikit kesal.
Setelah penjelasan dari Della mereka hanya mengangguk-angguk kepala. Jika mereka bertanya lagi bisa-bisa bukan dapat jawaban tetapi dapat tebasan.
***
"Bagaimana Lo selalu chat Della?"
"Sudah tapi hp gue rusak kalau bukan karena Rian gue akan selalu chatting sama cinta gue."
"Lo jangan terlalu mengekspose karena alamat Lo sudah ketahuan."
"Oke, gue akan hati-hati demi cinta gue kepada Della."
"Dan Lo juga hati-hati jangan sampai mereka mengetahui kalau Lo mata-mata gue untuk mereka. Kalau nggak Lo akan dapat akibatnya."
"Siap nona."
Perbincangan kecil itu tanpa disadari didengar dan di video oleh seseorang. Setelah itu orang itu segera meninggalkan tempat itu sebelum ketahuan.
***
Halo semuanya 👋🏻
Apa kabar?
Makasih sudah mampir dan baca 😌
Nantikan selalu momen berharga 🙌🏻
Jangan lupa vote dan komen 💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Bully vs Good Boy [END] ✓
Ficção AdolescenteKirana Fradella Permata merupakan gadis licik yang berkedok wajah cantik. Ia bersekolah di SMA 1 Nusantara, sekolah yang rata-rata berisi anak penjabat dan pengusaha. Della itu cantik, pintar, suka buat orang tersinggung dengan kata pedasnya, licik...