Hari Senin merupakan hari yang cukup melelahkan dan membosankan dimana hari Senin ke Jum'at lama sedangkan Sabtu ke Senin cepat.
"Kak, bangun subuh," ucap Rian dengan menepuk pelan pipi Della dengan pelan.
Della hanya menggeliat sebentar dan menyelimuti seluruh tubuhnya lagi.
Rian menghela nafas kemudian mencoba membangunkan Della kembali tetapi yang didapatkan hanya sebuah gumaman.
"Kak, ayo sholat subuh nanti kalau menunda-nunda dosa," jawab Rian.
"Ih... Apaan sih! Gue lagi halangan! Aduh ngantuk banget mana cape," ucap Della lalu kembali terlelap tidur.
Rian kemudian geleng-geleng kepala dan tersenyum kecil. Ia meninggalkan Della sendirian dikamar lalu melaksanakan ibadahnya.
Kini matahari mulai bersinar dengan terik tetapi Della masih saja bergulat dengan kasurnya.
"Kak, bangun ini sudah jam setengah tujuh. Emangnya kakak nggak mau sekolah?" Ucap Rian dengan menepuk pelan pipi Della.
Akhirnya dengan beberapa usaha Della pun terbangun walaupun sekarang masih agak setengah sadar atau bisa disebut masih sangat mengantuk.
Setelah semuanya sudah siap Della dan Rian berpamitan lalu pergi ke sekolah untuk belajar.
***
"Hari ini hari Senin, ya?" gumam Della dengan tatapan lurus.
"Kakak ngomong apa?" Tanya Rian dengan raut wajah bingung.
"Ah, nggak papa," jawab Della lalu meninggalkan Rian yang menatapnya dengan kebingungan.
"Aneh," gumam Rian.
Sekarang Della berada di koridor jurusan IPS. Ia dengan berjalan yang sedikit malas menuju kelasnya.
Saat ia sudah sampai dikelas ia langsung mendudukkan dirinya di kursinya. Ia menelungkup kan kepalanya keatas meja lalu tidur sebentar sebelum bel berbunyi.
Tetapi sebelum sepuluh menit bel berbunyi ia berdiri dan meninggalkan kelasnya menuju rooftop sekolah.
"Lebih baik gue bolos ngapain juga ikut upacara bikin pala meleduk aja," gumam Della dengan merebahkan dirinya di Couch yang tersedia.
Saat dirinya tertidur nyenyak seseorang masuk dan menatapnya dengan tatapan lurus.
"Bangun, ikut gue ke lapangan."
"Apaan sih elah?! Lah Ian ngapain disini?" Tanya Della yang terkejut dengan keberadaan Della.
"Ayo kakak bangun sekarang dan ikut gue ke lapangan," ajak Rian lalu menggenggam erat tangan Della dan membawanya menuju lapangan.
"Ngapain?" Tanya Della dengan raut wajah bingung.
"Menurut kak Ella?" Tanya balik Rian dengan mengangkat salah satu alisnya.
Della berpikir cukup lama kemudian menepuk pelan keningnya.
"Oke! gue paham," jawab Della dengan muka masam.
"Kak Ella nggak akan marah dan menghindar dari tanggung jawab kan?" Tanya Rian sembari menatap Della.
"Nggak bakal," jawab Della dengan wajah datar.
"Yang bener kak? Kakak sekarang nggak marah kan?" Tanya Rian sekali lagi.
"Gue nggak marah Ian! Gue ngantuk! Kalau sekali lagi banyak tanya jadi wartawan aja sono!" Seru Della.
Mereka berdua pun sampai ke lapangan dengan Della yang baris dimuka dan Rian yang baris dibarisan para OSIS.
"Ini gue kayak tahanan aja tiap Senin pasti dimuka lapangan," gumam Della sembari menatap murid lain satu persatu yang sekarang sedang menatap dirinya.
Tetapi yang membuatnya aneh kenapa disini ada tiga orang lainnya yang berada dimuka.
"Ini kalian bertiga ngapain dimuka? Kena hukuman juga?" Tanya Della menatap adik kelasnya.
"Kita dihukum karena ketahuan buat tiktok pakai baju sekolah kak."
"Yang bener? Oke kalian tunggu aja nanti ya," ucap Della lalu menampilkan seringainya menatap para guru.
Ketiga adik kelas itu menatap dirinya dengan kebingungan.
Sekarang sudah giliran acara ceramahnya para guru.
"Assalamualaikum anak-anak! Masih semangat?!"
"Masih Bu!"
"NGGAK! PANAS, BU!" Teriak Della yang mengundang tatapan para penghuni sekolah.
"Baiklah, coba kalian amati teman kalian yang dimuka. Kalian jangan mencontoh mereka berempat. Kamu Della sebagai kakak kelas seharusnya mencontohkan yang baik kepada adik kelas kamu bukan sebaliknya, membolos memangnya ada untungnya? Dan kalian bertiga yang membuat video tiktok pakai baju sekolah kalian ingin mempermalukan sekolah? Sudahlah sekarang kalian sehabis ini ke ruangan BK. Sebagai warga sekolah yang baik seharusnya kita menjaga nama baik sekolah kita serta menjaga kebersihan sekolah kita kalau bersih siapa yang untung? Ya jelas diri kita sendiri."
"Ehm! Ibu sudah selesai pidato kan? Gini Bu kalau saya memang mengakui kalau saya salah sudah membolos tapi itu karena saya ngantuk Bu. Lalu kalau mereka bertiga membuat video tiktok nggak ada yang aneh Bu mereka cuman melihatkan aktivitas mereka selama disekolah dan tidak joget-joget nggak jelas atau pun joget seksi. Lalu mereka juga cuman update di status wa yang paling cuman dilihat oleh teman-temannya. Kalian bertiga ada buka murid sekolah lain nggak? Liat Bu mereka nggak buka," ucap Della dengan menatap para adik kelasnya.
"Lalu kalian para guru yang terhormat kalian kira saya sebagai anak donatur sekolah ini tidak mengawasi kelakuan kalian? Kalian jangan salah justru papa saya memerintahkan untuk mengawasi perilaku guru dan fasilitas apakah baik untuk papa saya donasikan. Juga kalian kira saya juga tidak tahu kalau kalian membuat video tiktok pakai baju seragam guru? Kalian melarang para murid tetapi kalian malah melakukan hal yang dilarang ke murid bagaimana murid tidak melanggar. Sudahlah nanti saya akan melaporkan semua ini ke papa saya," tandas Della dengan wajah datar dan nada tegas yang membuat para guru agak was-was.
"Makasih kak," ucap ketiga adik kelas itu.
"Iya, masama," ucap Della dengan tersenyum kecil.
Setelah kejadian itu tidak ada panggilan untuk dirinya dan adkel itu untuk ke BK. Memang benar jabatan dan kekuasaan bisa mengalahkan segalanya.
"Jabatan dan kekuasaan? Semua orang tidak berani melawan pihak yang berkuasa sedangkan orang miskin justru sering diremehkan dan dituduh hal yang tidak mengenakkan," gumam Della dengan muka dingin.
***
Hello guys 👋🏻
Apa kabar?
Makasih sudah mampir dan baca 😌
Nantikan selalu momen berharga 🙌🏻
Jangan lupa vote dan komen 💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Bully vs Good Boy [END] ✓
Novela JuvenilKirana Fradella Permata merupakan gadis licik yang berkedok wajah cantik. Ia bersekolah di SMA 1 Nusantara, sekolah yang rata-rata berisi anak penjabat dan pengusaha. Della itu cantik, pintar, suka buat orang tersinggung dengan kata pedasnya, licik...