Rian melangkahkan kakinya menuju kelas Della. Ia hanya sendirian tidak ada sahabat yang selalu mengekori disampingnya seolah-olah mereka tidak ingin lagi berteman dengannya.
Rian tidak peduli mereka akan menjauhinya yang lebih penting, ia akan selalu bersama Della nya.
"Permisi, kak Della nya ada," ucap Rian yang sudah berada didepan kelas Della.
"Della nya tadi keluar ... Oh, itu dia! Della ini ada adkel cariin!"
Rian melihat ke arah seratus delapan puluh derajat. Di sana terdapat Della yang berjalan serta asyik memakan gorengan ditangannya.
"Oh! Apa?!" Seru Della yang masih tidak menyadari keberadaan Rian.
"INI ADA ADKEL NYARIIN!"
Della dengan mata membuat dan pipi menggembung karena makan. Rian melihat Della dengan tatapan intens yang membuat Della semakin kelabakan.
"Ini Ian ngapain sih! Aduh makin buat gue deg-degan aja," batin Della.
Kemudian Della memberanikan diri menatap Rian lalu bersedekap dada.
"Errr... Lo ngapain disini?" Tanya Della yang sedikit gugup dengan wajah yang sedikit memerah.
"Ini sudah bel sekolah, Kak. Pipi kak Ella kenapa merah? Kakak sakit?" Tanya Rian dengan meletakkan telapak tangannya di pipi Della.
"Oh... Itu... Sudah bel ya? Gue nggak papa cuman kepanasan," jawab Della sembari mengipas-ngipas wajahnya.
"Yakin?" Tanya Rian dengan raut wajah khawatir.
"Iya Ian, katanya mau pulang ayo!" Seru Della dengan menarik tangan Rian tetapi Rian masih saja bergeming.
"Lah kok diam? katanya mau pulang," lanjut Della.
"Kakak yakin ada yang tidak ketinggalan?" Tanya Rian.
"Iya, Ian," jawab Della dengan tersenyum.
"Lalu kakak pulang nggak bawa tas?" Tanya Rian dengan tersenyum jahil.
Della tertegun kemudian masuk kedalam kelas dan membawa tasnya. Lalu meninggalkan Rian sendirian di muka kelasnya.
***
Della menatap jalan yang sedang ramai pengendara. Ia sedikit merindukan kampung halaman mamanya yang masih banyak pepohonan yaitu daerah Banjarmasin dan daerah kakek neneknya di Kandangan.
Tetapi saat lama-kelamaan ia melihat-lihat jalan. Ia merasa sedikit kejanggalan.
"Ian, apa Lo yakin ini jalan pulang?" Tanya Della yang mengerutkan keningnya.
"Bukan, liat aja nanti," jawab Rian dengan tersenyum lebar.
Della menghela nafas lalu hanya diam, ia akan melihat seperti apa yang dibilang Rian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Bully vs Good Boy [END] ✓
Teen FictionKirana Fradella Permata merupakan gadis licik yang berkedok wajah cantik. Ia bersekolah di SMA 1 Nusantara, sekolah yang rata-rata berisi anak penjabat dan pengusaha. Della itu cantik, pintar, suka buat orang tersinggung dengan kata pedasnya, licik...