✓Bab 26🍃

1K 63 5
                                    

Kini Della dan Queen sedang asyik makan dipojokkan kantin dan kadangkala berbicara ria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Della dan Queen sedang asyik makan dipojokkan kantin dan kadangkala berbicara ria.

"Tuh ular jadinya gimana yah hahaha, udah gue pastiin tuh ular malu ketemu orang," celetuk Queen dengan tertawa terbahak-bahak.

"Kita lihat! Tiga! Dua! Satu!" Seru Della dengan menyeringai.

"RINA!"

Della terkekeh kecil lalu berdiri menatap para orang bodoh yang ditunggunya.

"HEY DUDE! GUE DISINI! MAU NGAPAIN? KANGEN YA! YA JELAS! DELLA ITU NGANGENIN LOH," Teriak Della dengan bersedekap dada.

Queen yang mendengar pura-pura mau muntah lalu mengeryikan keningnya seolah-olah sangat menjijikkan.

Lia dkk dan Rian dkk mendekatinya kemudian Radit ingin melayangkan tamparannya, tetapi kalah cepat oleh Della yang menendang tulang kering dan mengikat tangan Radit dengan tali.

"RINA! LO SEMAKIN KURANG AJAR YA! AKAN GUE LAPORIN KE BONYOK LO!" Teriak Rissa dengan mengacungkan jarinya ke wajah Della.

"Laporin aja gue nggak takut! Bonyok gue nggak mudah percaya setelah apa yang kalian lakuin ke gue sembilan tahun yang lalu! Juga kalau Lo laporin ke gue mungkin papa gue akan cabut sahamnya di perusahaan papa Lo! Bonyok gue dengar nama kalian aja jijik apalagi ketemu," cibir Della dengan terkekeh geli.

Rissa sontak tertegun dengan wajahnya yang kini sudah memucat. Jika sudah begini yang lain tidak ada yang berani melawan Della karena perusahaan papa Della merupakan perusahaan nomor satu se-Indonesia dan mamanya merupakan bos batu bara terbesar di Kalimantan.

"Wah! Wah! Ternyata perusahaannya dapat dari saham papa Lo aja songong nya luar binasa," ledek Queen dengan tertawa geli.

"Rina, kenapa Rina bully Lia lagi?" Tanya Auri dengan wajah bingung.

"Nggak bully Auri sayang... Cuman beri pelajaran," jawab Della dengan senyum.

Auri hanya mengangguk-angguk kepala dan menatap polos.

"Kalau kalian nggak percaya gue punya bukti," ucap Della dengan menatap sinis Lia.

Saat kini ada beberapa orang berjas hitam membawa sebuah LCD, laptop dan speaker.

"Mulai!" Seru Della.

"BAJINGAN! KALIAN MAU NGAPAIN GUE!" Teriak Lia dengan menatap tajam.

"Ah! Akhirnya keluar juga sifat busuk Lo," cibir Queen dengan tertawa geli.

"Ihh! Ternyata tuh murid baru bermuka dua!"

"Lebih baik Della sama Queen kalau begini."

"Bajingan! Gue nggak akan biarin Lo semua bahagia. Gue akan membuat sahabat Lo dan Radit membenci Lo!" Seru Lia dengan menatap tajam Della.

"Jijik gue! Waktu itu gue lihat si ular ini sama sepupunya aja ganjen nya luar biasa."

"Jangan bilang sudah disewa sama om-om xixixi."

"GUE AKAN MEMBUAT LO DIBENCI SEPERTI SEMBILAN TAHUN YANG LALU! GUE AKAN MEREBUT SEMUA YANG LO MILIKI! CAMKAN ITU!" Teriak Lia.

Rissa, Radit dan Rendi menatap Lia dengan tatapan tidak percaya. Orang yang selama ini mereka percaya dan selalu dibela ternyata ular.

Plak! (Bunyi tamparan)

"KAK LIA! SELAMA INI GUE PERCAYAI LO KARENA LO ITU KAKAK SEPUPU GUE! TAUNYA GUE BELAIN ORANG YANG SALAH!" Teriak Radit dengan tatapan tajam.

Plak!

"Lo bikin persahabatan gue hancur! Selama ini gue percaya sama Lo bahkan gue salah membenci sahabat gue," seru Rissa dengan air mata yang berlinang.

"Hiks... Kalian kenapa salahin Lia. Rina sudah fitnah Lia...," lirih Lia dengan air mata yang mengalir deras.

"Ini ada apa? Auri nggak paham deh," celetuk Auri dengan menggaruk kepalanya.

Rian dkk dan Della dkk hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan Auri yang sangat polos.

"Ini bukan fitnah Lia... Gue punya saksi mata di kejadian itu," ucap Riska yang tadi hanya berdiam saja.

Seorang perempuan yang berseragam sama dengan mereka melangkah mendekati mereka.

"Perkenalkan nama gue Jovanka Kaila Maharani, gue dulu satu sekolah dan satu kelas dengan Karin. Gue sekarang memberanikan diri untuk memberikan kesaksian yang dulu. Saat itu gue dan saudara gue jalan-jalan lalu memasuki ruangan musik. Kami awalnya ingin melihat-lihat alat musik karena kami sangat menyukai musik. Tetapi kami mendengar sebuah kejadian yang tidak terduga, lalu kami bersembunyi dibelakang tumpukan barang," ucap Kaila dengan menundukkan wajahnya.

"Ternyata Lia yang sedang melukai dirinya sendiri dengan pisau silet ke tangannya dan memukul wajahnya sendiri juga merobek bajunya. Setelah itu teman Della datang. Awalnya gue nggak mau terlibat karena seruan saudara gue. Tetapi lama-kelamaan gue merasa bersalah saat mau mengakui Della sudah pindah sekolah. Sekarang karena sudah ada kesempatan gue akan membuktikan kalau itu bukan salah Della. Della gue minta maaf," jelas Kaila dengan wajah sendu.

Della tersenyum lalu memeluk Kaila untuk menenangkannya.

"Nggak papa, justru gue berterima kasih banyak sama Lo. Lo mau nggak jadi sahabat gue?" Ucap Della dengan antusias.

"Gue mau! Akhirnya gue punya sahabat!" Seru Kaila dengan tersenyum lebar.

"Ish! Rina! Gue juga mau ih jadi sahabat Lo!" Seru Queen lalu memeluk Della dan Kaila.

Rian yang melihat itu tersenyum lebar ia turut bahagia melihat semua ini.

"Ehem! Rina kalau Lo mau tau yang bantu gue cari bukti itu adalah keluarga Rian termasuk Rian nya serta keluarga Lo juga," ucap Riska dengan tersenyum kecil.

Della kemudian melepaskan pelukannya dan menatap Rian. Lalu berlari memeluk Rian tidak kelupaan mencium pipi Rian.

"Cie!! Rian mukanya merah uhuy!" Ledek Rendi dengan bersiul.

Rissa dan Radit mendekati Della kemudian menundukkan kepalanya.

"Kak Della... Gue minta maaf atas perlakuan gue selama ini dan gue juga minta maaf atas kelakuan Lia. Gue pastikan dia akan dihukum oleh keluarga besar Caessa," sesal Radit dengan nada menyesal.

"Rina, gue juga minta maaf karena selama ini gue sudah sangat jahat sama Lo," lirih Rissa dengan air mata yang mengalir deras.

"Kok ini pada nangis? Auri ikutan nangis ah! Hueee....," celetuk Auri dengan wajah memerah karena menahan tangisnya.

Suasana yang tadinya sedih berubah menjadi gelak tawa.

"Udahlah itu masa lalu gue juga udah maafin kalian, soalnya itu semua kesalahpahaman. Karena sumber utama kesalahannya terdapat dalam nih ular!" Ucap Della dengan menatap sinis Lia.

Mereka yang tadinya kelupaan tentang Lia kini mulai memperhatikan ular yang satu ini.

"Biarkan wanita licik ini saya yang urus!"

***

Halo semuanya 👋🏻
Apa kabar?
Siapa yang terakhir bicara ya🤔
Makasih sudah mampir dan baca 😌
Nantikan selalu momen berharga 🙌🏻
Jangan lupa vote dan komen 💖

Queen Bully vs Good Boy [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang