Kring! Kring!
Bunyi alarmnya berbunyi menandakan bahwa ini sudah pagi.
Della menggeliat lalu mengambil alarmnya dan waktu sudah menunjukkan pukul 7.20 pagi.
"SIAL!"
Della beranjak pergi untuk mandi setelah lima belas menit lamanya dirinya mandi. Sebelum dirinya pergi ke sekolah salah satu yang wajib yaitu berdandan.
Kalau ditanya kemana orang tua Della yaitu kerja.
Setelah selesai berdandan dirinya langsung tancap gas tanpa memperdulikan teriakkan dan umpatan para pengguna jalan lain.
Saat sampai disekolahan nya yang pertama kali ia lihat yaitu pagar sekolah sudah tertutup.
"Sial! Mana gue pakai mobil!" Umpat kecil Della.
Della bersiap-siap lalu tarik nafas dan buang nafas. Lalu sampai hitungan ketiganya.
Tit! Tit!
"WOY! BUKAIN! INI SATPAM MAKAN GAJI BUTA YA! MANA PENJAGA!" Teriak Della.
Della tetap saja membunyikan klakson mobilnya tanpa henti. Lalu datang seorang lelaki remaja berseragam yang sama seperti dirinya.
Lelaki tersebut membukakan nya pintu gerbang. Sebab pagar sudah dibukakan segeralah dirinya masuk dengan kecepatan penuh agar tidak dapat dihukum sebab lelaki itu tidak mengetahui wajahnya.
Della bergegas keluar lalu melangkah meninggalkan parkiran sekolah.
"Syukurlah tuh orang nggak ngejar," gumam Della.
Seseorang menepuk pundaknya, tetapi ia tidak memperdulikan malah menanyakan hal yang aneh.
"Lo telat juga? Kita bolos kuy!" Ajak Della dengan menatap lurus ke jalan.
"Kalau gue bolos sama lo, apa keuntungannya?"
Della berbalik dan ternyata itu adalah lelaki yang tadi.
Della sudah mengambil ancang-ancang untuk melarikan diri. Namun, kerah bajunya ditarik keras lalu ia diseret oleh adik kelasnya itu.
"Eh goblok! Ngapain lo seret gue! Gue ini lebih tua dari Lo! Lepasin nggak atau gue jamin hidup Lo nggak akan tenang lagi!" Seru Della.
"Wait! Bangsat! Lo mau bawa gue ke lapangan!" Lanjut Della sembari berteriak kecil dan bergerak berusaha lepas. Ia bisa saja memukul ini lelaki tetapi hari ini ia tidak ingin masuk BK dulu.
Lelaki itu tidak peduli dan tetap saja menyeretnya seperti hewan. Pencemaran nama baik ini namanya!
***
Kini Della dengan lelaki itu sudah berada di lapangan. Saat itu juga lelaki itu melepaskan tangannya dari kerah bajunya.
Para murid menatapnya lalu berbisik-bisik seolah sekarang adalah gosip yang hangat.
Della tidak memperdulikan gunjingan para murid malah ia sangat terlihat bahagia karena pahala terus mengalir kepada dirinya.
"UDAH! GUE TAU GUE INI MEMANG CANTIK MEMBAHANA! JANGAN REBUTAN GUE!" Teriak Della dengan pedenya.
Para murid dan guru seketika menatap malas Della ada juga yang pura-pura muntah.
"Ini kenapa Rian?" Tanya pak Tono sebagai guru killer di sekolah.
"Telat lalu ingin bolos, pa," jawab Rian.
"Ternyata namanya Rian, oke Rian mulai hari ini dan esok Lo akan merasakan hidup yang bagai neraka," batin Della.
"Kamu ini! Sudah berapa kali kamu bolak-balik masuk BK! Ini apa? Rambut warna biru, sepatu warna putih, baju terlalu ketat seperti kekurangan bahan saja! Kamu kan orang kaya! Nggak mampu beli kamu! Dan ini apa ke sekolah pakai makeup! Kamu mau sekolah atau kondangan!" Seru Pa Tono.
Della hanya mendengus kesal dan kadangkala hanya mengangguk-angguk kepala. Kalau begini kapan selesai pikirnya. Kulitnya yang mulus terkena cahaya matahari skincare mahal!
"Bapak mau saya nasehati agar jadi baik? Gini pa, bapak itu kalo ngajar murid bertanya malah disuruh pahami sendiri. Orang bertanya ya sebab nggak paham lah pa! Lalu kalau ngajar itu jangan main hp dan ketiduran! Murid aja dimarahin lah gurunya kayak gitu juga! Oh iya! Kalau ngomong jangan sama airnya dikeluarin basah ini muka saya pa!" Seru Della dengan keras agar murid dan guru lain mendengar.
Para murid lantas sangat antusias dan bersorak ramai mendengar penuturan dari seorang Della. Kali ini mereka mendukung perbuatan dari Della.
Pa Tono hanya terdiam tidak tahu harus berkata bagaimana. Mungkin takut karena ketahuan kepala sekolah.
"Sekarang Della akan dihukum untuk berdiri tengah-tengah lapangan sekolah sampai bunyi bel istirahat pertama! Rian jaga Della agar tidak kabur! Dan bapak Tono sehabis upacara jangan lupa untuk mampir ke ruangan saya!" Perintah Bima sebagai kepala sekolah SMA 1 Nusantara.
"Iye om! Ups! Maksudnya bapak," ledek Della.
Pa Bima hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan keponakan yang satu ini.
Namun, para murid yang tidak mengetahui kebenaran itu lantas mulai bergosip ria lagi.
Lalu upacara berlanjut lagi dengan khidmat sampai selesai.
***
Helo semuanya 👋🏻
Semoga ceritanya bagus ya🙌🏻
nantikan selalu 🙌🏻
Jangan lupa vote dan komen 💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Bully vs Good Boy [END] ✓
Teen FictionKirana Fradella Permata merupakan gadis licik yang berkedok wajah cantik. Ia bersekolah di SMA 1 Nusantara, sekolah yang rata-rata berisi anak penjabat dan pengusaha. Della itu cantik, pintar, suka buat orang tersinggung dengan kata pedasnya, licik...