Para remaja sekarang berkumpul di ruang keluarga, iya karena mereka semua dianggap keluarga walaupun baru beberapa hari bahkan belum satu hari kenal.
"Kita main truth or dare yok!" Ajak Radit dengan menggebu-gebu.
"Ayok! Mumpung orangnya lagi banyak," sahut Rendi yang disetujui oleh yang lain.
Della ingin beranjak pergi tetapi ditahan oleh Rian.
"Gue aja kak yang ngambil," ucap Rian lalu berlenggak pergi ke dapur.
Queen hanya menatap malas kepada pasangan yang satu ini sudah disekolah disini pula dihadapan banyak orang. Ini ceritanya mereka mau ria kemesraan mereka gitu.
"Mentang-mentang udah tunangan mesranya dihadapan para jomblo," celetuk Queen dengan tatapan sinis.
"Tunangan?" Seru Rissa dkk dan Bian dkk.
"Kalian tanyanya saat gue kena Tod, supaya penasaran hehe," ucap Della dengan cengengesan.
"Kalau mau Rendi bisa kok jadi pacar kak Queen," celetuk Rendi dengan nada centil.
"Nggak," ucap Queen mentah-mentah dengan tatapan tajam seolah ada laser yang dapat menghancurkan segalanya.
Tap! Tap! Tap!
"Eh ini ada apa heboh banget," seru Ayu dengan berkacak pinggang.
"Ini ma kami mau main Tod, mama mau ikut?" Ajak Della dengan tertawa kecil.
"Nggak ah! Buat apa mama ikut mending masak ada faedahnya. Yuk Put kita masak," ajak Ayu melangkah bersama Putri.
"Ini Rian nya mana kok lelet amat," celetuk Rendi dengan wajah bingung.
Plak!
"Asu! Ini siapa yang mukul pala gue?! Eh Rian kok baru datang asal tampol," Seru Rendi sembari mengelus kepala yang sedikit nyut-nyutan.
"Ayo mulai!" seru Radit dengan menyeringai.
***
"Siapa first kiss pertama lo Rendi," Tanya Radit dengan menyeringai.
"Mama gue," jawab Rendi dengan mantap.
Semua orang berada di sana lantas tercengang mendengar penuturan absurd Rendi.
"Mana bisa gitu setan!" Seru Queen yang sudah kesal.
"Ya Sabi lah! Waktu itu mama gue cium gue waktu kecil," sahut Rendi dengan wajah tidak ada salah.
"Mana ada!"
"Ya di ada-ada aja!"
"Gila!"
"Lo sinting!"
"Sok kegantengan!"
"Gue emang ganteng!"
"Udah-udah ribut Mulu!" Seru Della yang sudah sangat kesal mendengar perdebatan Rendi dan Della.
"Biasanya kalau saling benci itu jadi cinta," celetuk Rian dengan terkekeh geli.
"NGGAK GILA LO HAH!" Teriak Queen sembari mengacungi jari ke wajah Rian.
"NGAPAIN LO NUNJUK WAJAH IAN, HAH?!" Teriak Della yang tidak kalah keras.
Rian kemudian menarik badan Della dan memeluknya untuk menenangkan emosi Della.
"Celana Rina nembus," celetuk Auri dengan wajah polos.
"Oalah, datang bulan toh pantas emosi banget seharusnya Lo lampiaskan ke ular aja," ucap Queen dengan mengangguk-angguk kepala.
"Gue mau ganti baju," pamit Della dengan wajah datar.
"Aduh! Malu banget gue aaaa! Mana banyak para cowok dirumah," batin Della.
Setelah cukup lama menunggu Della ganti baju akhirnya mereka kembali main kembali.
Kini giliran Bian yang kena sasaran.
"Truth or dare?" Tanya Kaila dengan senyum jahil.
"Truth aja deh," jawab Bian dengan cengengesan.
"Wah cupu lo pilih truth ," ledek Kaila dengan terkekeh kecil.
"BENER TUH!" Teriak mereka kecuali Bian.
Bian sontak terdiam dan berwajah masam menatap orang yang di ruangan ini. Sontak yang lain tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi dari Bian ini.
"Kak Bian lo beneran ketua geng Aphrodite? Karena gue juga denger dari anggota OSIS yang lain," Tanya Rian dengan raut wajah penasaran.
Bian terkekeh kecil kemudian menyeringai menatap Rian.
"Oh Lo anak OSIS ternyata? Iya gue dan sahabat gue dari geng Aphrodite. Gue sebagai ketua dan mereka anggota inti. Jadi mungkin kita akan sering ketemu nanti," jawab Bian dengan cengengesan.
"Kok gue nggak pernah ketemu kak Bian, gue juga anggota OSIS bahkan waketos satu," ucap Rian dengan wajah bingung.
"Ya yang mengurus kami itu Ethanjing jelas aja Lo nggak tahu apa-apa," celetuk Vero dengan cengar-cengir.
"Bener tuh kami itu siswa kelas atas jadi yang kami temui pasti ketos, guru BK dan kepala sekolah," sahut Evan dengan bersedekap dada seolah bangga dengan perbuatannya.
"Oh gitu," ucap Rian dengan manggut-manggut.
Sekarang sudah tiba giliran Della yang terkena giliran.
"Truth or dare?" Tanya Rissa dengan menyeringai.
"Truth," jawab Della dengan tersenyum.
"Hubungan Lo sama Rian sebenarnya apa? Gue lihat itu bukan seperti hanya tunangan," Tanya Rissa dengan wajah serius.
"Oh itu gue sama Ian itu pasangan suami istri, awalnya kami nikah karena perkotaan tapi lama-kelamaan saling menyukai. Padahal gue ingin jelaskan tapi kondisi dulu tidak memungkinkan karena sekarang sudah usai jadi gue jelasin aja," jelas Della dengan tersenyum tulus.
Awalnya mereka juga sangat terkejut mendengar penuturan Della tetapi mereka mencoba memaklumi dan memahami, kecuali Queen dan Rian dkk yang sudah mengetahui. Setelah mendapatkan jawaban memuaskan mereka kembali melanjutkan truth or dare sampai tengah malam, dan mereka menginap di rumah keluarga Permata.
***
Halo semuanya 👋🏻
Apa kabar?
Makasih sudah mampir dan baca 😌
Nantikan selalu momen berharga 🙌🏻
Jangan lupa vote dan komen 💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Bully vs Good Boy [END] ✓
Teen FictionKirana Fradella Permata merupakan gadis licik yang berkedok wajah cantik. Ia bersekolah di SMA 1 Nusantara, sekolah yang rata-rata berisi anak penjabat dan pengusaha. Della itu cantik, pintar, suka buat orang tersinggung dengan kata pedasnya, licik...