"Anjing! Ini mana si ayan!"
Della mondar-mandir dengan melihat jam tangannya. Ia mendengus kesal lalu masuk lagi kedalam sekolahan.
"Emang suami kurang ajar! nyuruh tungguin tapi orangnya nggak ada!" gerutu Della.
Seorang adik kelas yang membawa dua buah kardus lewat.
"HEH! BERHENTI LO!"
Bruk!
Adik kelas laki-laki itu terjatuh bersamaan dengan bawaannya dan lebih parahnya sudah jatuh, tertimpa tangga pula.
Laki-laki itu jatuhnya bahkan dengan tidak elit badan yang tengkurap dan barang bawaan yang tertumpuk di atas badannya.
"Eh sorry! Gue nggak sengaja buat ngagetin Lo!"
Della membantu lelaki itu berdiri lalu membereskan barang yang sudah berhamburan di lantai.
"Makasih kak."
"Aduh! Seharusnya gue yang minta maaf," ucap Della dengan cengengesan.
"Eh! Lo ada lihat Rian nggak? Gue dari tadi nggak ketemu," lanjut Della.
"Rian siapa kak?"
"Itu Aldrian Gentala Viezant dari kelas X IPA 2," jawab Della dengan cengengesan.
"Oh itu Rian sekarang ikut rapat OSIS, memangnya hubungan kakak sama Rian apa ya?"
"Kepo amat anjir!" Batin Della.
"Oh thanks! Gue tunangannya. Kalau gitu gue pergi makasih!" Seru Della lalu berlari meninggalkan adik kelasnya itu masa bodoh dianggap tidak sopan toh dirinya lebih tua.
***
"Untuk merayakan hari jadi sekolah kita menurut kalian kegiatan dan lomba apa yang baik dan menyenangkan untuk dilaksanakan."
"Jalan santai atau kalau enggak pawai per ekskul."
"Ide bagus! Yang lain menurut kalian apa?"
"Kalau menurut saya sebagai tambahan kita adakan lomba kebersihan kelas kak, karena selain untuk hiburan kita dapat berpartisipasi untuk kebersihan sekolah," Jelas Rian dengan bijak.
"Oke! Yang..."
Brak!
"RIAN GUK GUK!"
"Astaghfirullah! Jantungan gue!"
"Ada apa ini?!"
Della masuk dengan wajah memerah karena marah. Ia merasa seperti terkena PHP kalau yang lain kena PHP doi sedangkan dirinya terkena PHP suaminya.
"KURANG ASEM LO YA RIAN! GUE TUNGGU DI PARKIRAN LAMA TAHUNYA RAPAT! MANA NGGAK NGABARIN! LO TAHU NGGAK GUE NUNGGU DI SANA KAYAK ANAK GELANDANGAN ASU!" Teriak Della dengan menggebu-gebu sembari menatap tajam Rian.
Rian yang sedang ditatap anggota OSIS lain kini menutup wajahnya karena malu.
"HEH! LO DENGERIN NGGAK! KALAU BUKAN KARENA LO SU... SUDAH TUNANGAN SAMA GUE UDAH GUE BUAT LO SEPERTI DI NERAKA!" Teriak Della lalu ia berhenti bicara.
"Apa sudah sadar? Maung apa yang merasuki kak Ella?" Batin Rian.
"Aduh! Kering nih tenggorokan! Ada air nggak!" Seru Della tanpa tahu malu.
gluk, gluk, gluk.
"Hah... Leganya."
Della kemudian menatap sinis Rian lalu memberikan senyum palsunya.
"Ian sayang... Kalau ada apa-apa chat dulu dong. Kamu tau capek nggak? Tadi aku udah nunggu kamu lama banget loh," ucap Della dengan nada lembut dipaksa-paksa.
"Kalian kalau ada urusan keluarga mendingan keluar! Jangan ganggu rapat OSIS!"
Brak!
"JANGAN GANGGU GUE! LO MAU JABATAN KETOS LO GUE CABUT HAH! SEKARANG GUE BISA AJA CABUT JABATAN LO! OH! GUE JUGA BISA BUAT LO DIKELUARIN DARI SEKOLAH DAN BUAT KELUARGA LO BANGKRUT SEKETIKA KALAU LO MAU," Teriak Della dengan menatap sinis lalu memberikan seringainya.
Semua orang seketika diam tidak ada yang berani menatap dan memprotes kelakuan Della karena jabatan orang tua Della sangat berpengaruh disekolah ini bisa-bisa mereka akan didepak dari sekolah.
"Kak! Udah ini urusan kita! Jangan bawa-bawa yang lain!" Seru Rian.
Rian mendekati Della lalu mengelus punggung Della untuk membuatnya tenang.
"Kak Ella emangnya nggak cek handphone kakak? Bukannya gue sudah kirim chat ke kakak?" Ucap Rian sembari tersenyum manis.
Della mengerutkan keningnya lalu menggeram kesal.
"Nggak ada! Kalau ada gue ngapain tunggu Lo!" Seru Della.
Rian membuka handphonenya dan menunjukkan sebuah aplikasi chatting.
Seketika muka Della memerah padam lalu cengengesan menatap Rian dan memberikan tanda v sebagai tanda minta maaf."Aduh! Malu banget gue asu! Mana orang banyak lagi!" Batin Della.
"Makanya kalau sekolah isi kuota dulu kak," ucap Rian sembari terkekeh kecil melihat Della yang malu-malu maung.
"Heh! Lo salah juga bangsat! Udahlah gue pergi!" Seru Della lalu keluar dari ruangan OSIS.
Para anggota OSIS lain seketika tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan absurd Della.
"ARGH! MALU BANGET GUE ASU!" Teriak Della yang masih tidak jauh dari ruang OSIS.
Teriakkan dari Della semakin membuat mereka semakin tertawa menjadi-jadi bahkan ada yang sampai terbatuk-batuk.
"SUDAH-SUDAH AYO KITA LANJUTKAN RAPAT!"
***
Halo semuanya 👋🏻
Gimana?
Kalau author jadi Della udah malu banget sih🙈
Makasih sudah mampir dan baca 😌
Jangan lupa vote dan komen 💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Bully vs Good Boy [END] ✓
Fiksi RemajaKirana Fradella Permata merupakan gadis licik yang berkedok wajah cantik. Ia bersekolah di SMA 1 Nusantara, sekolah yang rata-rata berisi anak penjabat dan pengusaha. Della itu cantik, pintar, suka buat orang tersinggung dengan kata pedasnya, licik...