BAB 27

8 4 0
                                        

Day 6 - Part 2

Aku pun memilih duduk di kursi meja belajar milik Lucy dan mulai bercerita. "Aku memiliki masalah dengan kakak kelas di duniaku. Dia begitu benci denganku, padahal aku baru pertama kali melihat dan kenalnya di sekolahku."

Lucy memiringkan kepalanya. "Bagaimana bisa?"

"Itu yang menjadi masalahku saat ini!"

"Lalu, hal apa yang ada di sini sehingga kamu bisa berpikir jika kamu menemukannya, kamu bisa mendapatkan jawaban atas pertanyaanmu itu?"

Aku menghela napas. "Aku perlu bertemu dengan Dokter Tama." Aku mengenal seorang dokter di dunia ini berkat Mama. Dokter Tama adalah kerabat dekat Mama selain Tante Kinan—ibunya Lucy di sini.

"Apa hubungan masalahmu dengan dia?" tanya Lucy kebingungan.

"Kamu tahu kan, Dokter Tama membuka praktek penghapusan ingatan secara diam-diam dan ilegal?"

"Sebentar, jadi kamu beranggapan kalau ingatan kamu tentang kakak kelas kamu itu sudah dihapus oleh Dokter Tama dengan alat temuannya yang freak?"

Aku mengangguk. "Tepat sekali."

"Bagaimana kamu bisa menyimpulkan hal ini?"

"Cuma ini kemungkinan yang paling masuk akal dan satu-satunya harapan supaya aku tahu kesalahanku apa."

Lucy menatapku prihatin. "Tapi, praktek Dokter Tama yang ilegal itu sudah diketahui pihak berwajib dan dia sedang ditahan."

"Serius?" ujarku terkejut sekali.

"Aku tidak mungkin bercanda soal ini, Lin."

"Ya sudah, kalau begitu kita jenguk dia aja. Bisa, kan?"

"Bisa sih, tapi harus melalui persyaratan yang rumit, karena kamu bukan pihak keluarga Dokter Tama. Peraturan di sini berbeda dengan peraturan di duniamu, Lin."

Aku sama sekali tidak menduga hal ini akan terjadi. "Kalau aku berpura-pura sebagai keluarga jauh Dokter Tama, apa itu bisa?"

"Tidak bisa juga, Lin. Di sini, pihak berwajib sudah memiliki arsip catatan tentang keluarganya Dokter Tama. Kalau pun ada keluarga jauh yang ingin bertemu, harus bersama orang yang namanya sudah terdaftar di arsip keluarga tahanan. Memang rumit banget," jelas Lucy.

"Jika aku bilang kalau aku adalah salah satu pasien penghapusan ingatan Dokter Tama, apa itu sudah cukup untuk mengizinkanku bertemu dengannya?"

Lucy menggeleng. "Aku tidak tahu, Lin. Tapi, kita bisa tahu jika berani mencobanya."

Aku tersenyum sempurna. "Siapa takut?! Kamu mau mengantarku ke sana?"

"Tentu. Mengapa tidak?" katanya sambil berdiri dan mengambil jaket di lemarinya.

"Tante Kinan ke mana?" tanyaku begitu sampai di depan rumah Lucy.

Lucy terus berjalan ke halaman rumahnya. "Lagi keluar."

"Oh. Padahal aku juga ingin ketemu Tante Kinan."

"Nanti aku sampaikan ke Ibu kalau kamu datang. Atau, kemungkinan besar saat kita pulang, Ibu juga udah pulang."

Aku mengangguk setuju. "Adikmu Lucas juga ikut pergi bersama Tante Kinan?"

"Iya, alasan utamanya karena aku malas menjaga dia. Daripada menjaganya, lebih baik aku belajar."

"Berarti aku menganggu belajarmu, dong?"

"Untuk teman lama yang baru datang lagi, itu bukan masalah besar."

Kita berdua terus berjalan sampai ke tempat pemberhentian kapsul terbang yang ditandai dengan sebuah tiang yang terdapat plang bergambar kapsul terbang. Mungkin kalau di duniaku, tempat yang dimaksud adalah halte bus.

Enigma TersembunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang