BAB 7

26 12 6
                                        

Pak Jack mengangkat sebelah alisnya. "Pertanyaan bagus, Ralin. Namun, saya hanya bisa menjawab bahwa itu merupakan salah satu trik kecil yang tim HC lakukan."

Trik kecil? Semacam pengalih perhatian, kah?

"Ada pertanyaan lagi?"

Aku melihat Feby mengangkat tangan.

"Saya suka sekali dengan peserta HC Looking for Talents musim ini. Cukup banyak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan berani mempertanyakannya. Pertanyaan apa, Feby?"

"Apakah semua peserta HC Looking for Talents mendapatkan alat penyadap di tas mereka?"

"Tentu saja. Kamu juga mendapatkannya. Silakan geledah tasmu sendiri. Ada pertanyaan lagi?"

Kali ini Nala yang mengangkat tangan.

"Good. Saya senang sekali, kalian sangat aktif. Pertanyaan apa, Nala?"

"Apakah setelah ini kami akan berdiri di atas panggung lagi?"

"Tentu. Kalian belum mengenal siapa pendamping kalian, bukan? Dan penjelasan saya selanjutnya akan merembet pada tujuan utama saya ke sini. Maka, saya beri satu kesempatan untuk satu kali pertanyaan lagi. Ada?"

Zafar di sebelahku mengangkat tangan.

"Ya, apa Zafar?"

"Bagaimana Anda bisa dengan yakin menjelaskan bahwa penyadap itu sudah tidak berfungsi? Padahal saya yang mematikan alat penyadap itu dan yakin sekali bahwa itu masih berfungsi dengan baik."

Pak Jack merubah ekspresinya menjadi heran. "Oh, begitukah? Saya hanya menerima informasi bahwa penyadap itu tidak berfungsi. Karena penyadap itu merupakan barang milik HC yang gagal produksi. Kalau pun itu menurutmu aktif, saya tidak punya informasi valid tentang alasannya. Dan saya mewakili pihak HC meminta maaf karena telah melanggar privasi kalian jika penyadap itu memang aktif. Kami berjanji tidak akan menyebarkan percakapan kalian yang terdengar, jika hal itu benar adanya."

"Memangnya alat penyadap itu tidak tersambung ke komputer atau semacamnya?" Zafar masih penasaran.

"Nanti akan saya pertanyakan kepada tim yang memegang kendali atas ini. Baik. Cukup pertanyaannya. Saya akan mulai memberitahu informasi kepada kalian."

Ini aneh sekali. Mengapa Pak Jack seakan menghindar dari pertanyaan Zafar yang sangat menyudutkan itu? Sepertinya ada sesuatu yang berusaha disembunyikan oleh Pak Jack.

Aku diam memerhatikan kembali. Pikiranku terpecah. Satu untuk memahami perkataan Pak Jack, satu lagi kepada pertanyaan Zafar. Itu semua benar-benar membingungkan.

"Tiga menit lagi, kalian akan kembali ke atas panggung. Dan tiga menit lagi juga waktu yang tersisa untuk saya menjelaskan kepada kalian. Seperti yang kalian tahu, nanti di atas panggung kalian akan berkenalan dengan pendamping. Setelah itu, kalian boleh kembali ke asrama.

"Dan besok akan ada acara talkshow dengan masing-masing dari kalian, sekaligus peresmian bahwa kalian merupakan peserta HC Looking for Talents musim 5. Maka persiapkan diri kalian dengan baik. Jaga kesehatan, karena kami tidak akan memberi izin istirahat untuk yang sakit saat hari pertandingan. Saya akan menerima dua pertanyaan lagi. Jadi silakan bertanya."

Aldric mengangkat tangan. "Ya, Aldric?"

"Apakah kami boleh mengetahui hukuman yang diberikan jika ingin mundur dari pertandingan ini?"

"Kamu ingin mengundurkan diri?"

Lantas Aldric menggeleng tegas. "Tentu saja tidak. Saya hanya sangat penasaran."

"Hukuman hanya akan diberitahu secara empat mata oleh saya dengan orang yang mantap ingin mengundurkan diri," ucap Pak Jack dengan intonasi tajam. Membuatku menelan ludah dengan susah payah.

Enigma TersembunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang