Day 9 - Part 2
"Jadi, maksud kalian berdua mengumpulkan kami semua di sini untuk meminta kami menjadi sekutu untuk melawan HC?" tanya Kak Erik.
"Iya, seperti itu."
"Sebentar, aku ingin tahu satu hal. Kak Helen punya alasan yang kuat untuk mengajak kami membantunya mencari keadilan demi kematian saudara kembarnya. Kalau kamu, apa alasan kamu? Kenapa kamu ingin meruntuhkan HC?" tanyaku.
Zafar terdiam beberapa saat. "Karena HC sudah mengusik aku dan keluargaku."
"Mengusik bagaimana?" Valerie yang bertanya.
"Akan aku jelaskan secara detail jika kalian sudah resmi memutuskan untuk bergabung dengan kelompokku. Jadi, apa kalian ingin bergabung dengan KPK, singkatan dari Kelompok Pejuang Keadilan?"
Kelompok Pejuang Keadilan? Pasti Zafar sudah mempersiapkan hal ini sejak lama. Dan itu berarti, HC telah mengusik Zafar terlalu parah hingga ia ingin melakukan pembalasan.
"Apa yang akan kamu lakukan jika kita berhasil mengungkap kedok HC?" tanya Feby.
"Aku hanya ingin korban HC mendapat keadilan. Aku mau, HC mendapatkan balasan yang setimpal. Entah itu penjara berpuluh-puluh tahun, penjara sumur hidup, atau bahkan eksekusi mati sekalipun, aku tidak peduli. Aku dan Kak Helen butuh keadilan. Dan, aku yakin Valerie juga sama."
"Ada apa dengan Valerie?" bingung Aldric.
"Val, apa aku boleh menceritakan kisahmu dengan HC?"
Tanpa ragu, Valerie mengangguk. "Silakan." Membuat aku menatapnya bingung. Dia semudah itu membiarkan orang lain tahu tentang masalahnya?
"HC telah mengambil paksa orang tersayang yang Valerie miliki. Dan, itu menyebabkan ia menuduh Ralin sebagai pelakunya. Mereka berdua sempat terlibat konflik yang sangat rumit. Yang untungnya, sekarang sudah selesai."
Valerie maju ke depan, bergabung dengan Zafar dan Kak Sabrina—aku akan tetap menganggapnya Sabrina sampai aku benar-benar percaya dengan ceritanya. "Aku telah menduga Ralin membunuh ayahku. Karena namanya tertulis di buku harian ayahku. Membuatku ingin membalaskan dendam padanya. Namun, ternyata keluarga Ralin yang telah menyelamatkan ayahku dari berbagai pilihan buruk HC. Dan hari ini, aku telah bertemu dengan ayahku yang syukurnya, kondisinya masih baik-baik saja. Maka dari itu, aku memutuskan untuk bergabung dengan kelompok Zafar, karena aku butuh keadilan."
"Terima kasih, Valerie," kata Zafar terdengar sangat tulus.
"Val, kamu tidak ingat apa yang dibilang Bu Saras? Jangan berhubungan dengan HC lagi. Apa kamu tidak merasa jera?" ungkapku kepada Valerie.
"Aku tahu ini sangat beresiko. Tetapi aku sangat ingin menghentikan kekacauan yang telah HC perbuat kepada banyak orang. Aku ingin, mereka mendapat balasan."
Aku menggeleng tidak percaya. "Val, apa kamu tidak merasa cukup ketika kamu sudah berhasil mendapatkan kembali sesuatu yang awalnya kamu kira sudah musnah?"
"Tidak. Karena HC, aku tidak bisa tinggal bersama lagi dengan ayahku secara leluasa. Ibuku pun tetap mengira kalau ayahku sudah tiada. Maka, aku harus memperjuangkan keadilan untuk keluargaku."
Mengapa Valerie bertindak seperti ini? Seharusnya ia bersyukur ayahnya masih hidup dan dia harus menjauh dari segala hal tentang HC. Ini sungguh tidak aman bagi keluarganya dan keluargaku.
Frey berbicara, "Zafar, mengapa kamu memutuskan untuk mengajak kami dalam menjalankan rencanamu? Padahal kamu tidak mengenal kami secara intens. Apa yang membuatmu percaya kepada kami?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma Tersembunyi
Teen FictionSejak keikutsertaan Ralin dalam pertandingan HC Looking for Talents yang terkenal dan berlokasi di sekolahnya, ia menjadi terjebak dalam sebuah Kelompok Pejuang Keadilan yang disingkat KPK. KPK memiliki tujuan untuk mengungkap enigma yang telah dima...