T i g a

401 51 4
                                    

"Nanda anjing sini lo bangsat!" teriak Zia diambang pintu kelas XI IPS 8. "Muka kek beruk aja so soan mandang fisik lo!" hina Zia.

"Maksud lo apa anjing?" tanya Nanda.

"Lo mutusin Novita gegara fisiknya kan?"

Seisi kelas menatap kearah Nanda, bahkan banyak yang masih tidak percaya Nanda pernah berpacaran dengan Novita.

"Heh, jangan bawa fitnah deh. Nanda gak mungkin pacaran sama Novita!" teriak Sherly pacar Nanda. gadis yang memiliki postur tubuh seperti gitar spanyol dengan pakaian seragam yang ketat sehingga terlihat lekukan tubuhnya.

"Iya kan, sayang?" tanya Sherly pada Nanda yang terdiam seraya menatap tajam kearah Ziana.

"Diem lo, lonte! gue ngomong sama Nanda bukan sama lo!" bentak Ziana.

"Berani-beraninya lo manggil gue lonte," balas Sherly tak terima.

"Gue pacaran sama dia cuman ngejalanin dare, amit-amit dah gue punya pacar kek Novita." ucap Nanda dengan nada jijik.

Sherly langsung menoleh kaget kearah Nanda, "Jadi, kamu selingkuhin aku?!" bentaknya.

"Tapi itu cuman dare sayang gak beneran, cuman boongan. yang aku sayang kan cuman kamu," balasnya.

"Najiss, dare sih dare tapi lo gak harus ngehina fisiknya kali!"

"Gue bisa terima kalo lo macarin gue karna dare, tapi lo gak harus ngehina fisik gue sampe bandingin sama pembatu lo! emang gue sejelek itu?" tanya Novita dengan air mata yang berderai.

"Ya lo ngaca dong, gue juga udah pernah kirim foto pembatu gue coba lu samain," balas Nanda dengan teganya.

Hati Novita sungguh sakit mendengarnya. dihina fisik oleh laki-laki mentalnya yang kena.

Rahang Ziana berkedut menahan tawa, lalu berdeham untuk menormalkan dirinya karna harus membela Novita demi mie ayam tiga mangkuk.

"Anjir, parah mulut lo jahat amat. emang lo ganteng? modal rambut sama kulit putih doang so- soan ngehina fisik. gue botakin jelek lo!" ucap Ziana dengan tangan terlipat di dada.

Nanda terdiam, dia sudah pasti kalah jika beradu mulut dengan Ziana. Siapa yang tak tahu Ziana si pembacot handal yang bisa membuat orang terdiam dan sakit hati ditempat oleh perkataannya.

"Gausah ikut campur!"

"Takut lo, sama gue haa? siapapun yang berani ngusik murid kelas gue. gue maju paling depan," kata Ziana lalu terkekeh pelan karna merasa geli atas apa yang diucapkannya barusan.

"Gue tau lo emang tampan. tapi percuma kalo tukang ngehina fisik cewe mah gada gunanya." ucap Ziana.

"Entah berapa banyak cewe yang selalu lo bodyshamming. emang lo udah sempurna haa?" tanya Ziana dengan nada merendah.

Nanda terdiam, "Heh, udah deh pergi lo sono!" usir Sherly.

Ziana menatap Sherly dengan intens lalu tersenyum sinis.

"Jangan bohong deh sama gue Sherly. lo juga sering kan kena bodyshamming dari pacar lo?" tanya Ziana seraya menunjuk Nanda. "Mau-mauan lo pacaran sama dia? gak stres lo terus-terusan disuruh tampil perfeck tanpa dimodalin?"

Jleb. Sherly langsung terdiam seribu bahasa, karna memang yang diucapkan Ziana memang benar. Sherly selalu dipaksa untuk tampil cantik oleh Nanda. Jika dia terlihat jelek maka Nanda akan langsung membandingkannya dengan siapa saja yang dilihatnya cantik. sungguh itu membuatnya stres dan sakit hati bahkan Sherly pun menyadarinya bahwa Nanda tidak benar-benar tulus mencintainya.

My Leon King! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang