D e l a p a n b e l a s

253 47 10
                                    

Siapa yang nungguin Leon sama Ziana resmi pacaran? Hayoloh, penasaran kan? Itu bakal ada dicahpter 19 lho. Ayo Votemen dulu yuk. Kalo tembus 10 komen sama 10 vote aku bakal langsung update ygy:)

Happy readingg!

Hari ini, Ziana pulang sendiri, Bara tak banyak bicara padanya. Dia hanya mengucapkan akan pulang bersama Vika yang sekarang sudah menjadi pacarnya. Kali ini Bara benar-benar marah padanya karena dia percaya kalo dirinya dan Leon berpacaran.

Gadis itu terus menatap ke luar jendela bus, dengan pikiran kalut.

"Mbak, saya bisa duduk disini?" tanya seseorang.

Ziana hanya bergumam sebagai balasan tanpa menoleh pada orang itu.

"Makasi," katanya. "Kalo diliat-liat mbak cantik yah, kalo saya halalin gimana?"

Ziana sontak menoleh dengan mata membelalak kaget. Dia tambah kaget kala orang itu ialah Leonardo Alden Bagaskara!

Ziana siap berteriak, seolah tahu, Leon langsung mendahului cewe itu.

"Yakin mau teriak, emang lo gak malu?" tanya Leon.

Ziana mengedarkan pandangannya, lalu berdecak kesal. "Lo ngikutin gue ya," tuding Ziana dengan mata memicing.

"I-" belum selesai cowo itu berbicara Ziana sudah memotongnya.

"Tuhkan, apaan lo ngikutin gue haa?" tanyanya dengan garang.

"Lah gue belum selesai ngomong anjir, gue mau bales idihh, ngapain juga gue ngikutin lo, kayak yang gak ada kerjaan aja." balas Leon.

Ziana sedikit malu namun tak menunjukannya. Lagi-lagi dia selalu memotong ucapan Leon.

"Terus lo mau kemana?" tanya Ziana.

"Ciee-ciee kepo," balasnya dengan nada menjengkelkan.

Ziana mendengus sebal, dia melipat tangannya lalu bersandar pada kursi.

"Gue mau ke rumah camer," balas Leon dengan senyuman manis yang ia perlihatkan.

Ziana menoleh, dia seketika terhipnotis karena senyuman manis cowo itu.

"Camer?" beonya.

Leon mengangguk, "Iya, calon mertua."

Ziana membulatkan mulut sambil manggut-manggut lalu kembali menatap jendela.

oOo

"Bara ish, siniin!" rengek Vika sambil mengejar cowo itu.

Kali ini keduanya sedang berada dirumah Bara. Bara mengenalkan Vika pada orangtuanya. Seperti biasa sifat jahil seorang Bara tidak akan hilang begitu saja. Dia sekarang mengambil ponsel milik Vika lalu membawanya kabur.

"Ayo ambil kalo bisa," ucap cowo itu sambil tertawa.

Vika mengerucutkan bibir, seketika dia memiliki ide untuk ini. Dia berlari lalu sengaja menjatuhkan dirinya.

"Awh, sakit…" ringisnya.

Bara dengan paniknya langsung menghampiri cewe itu. "Kamu gapapa? mana yang sakit? makannya hati-hati," cerocos Bara dengan khawatir.

My Leon King! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang