T i g a p u l u h s e m b i l a n

298 43 18
                                    

"Yaampun itu Ziana!" seru Vika. Dia menatap Mamahnya. "Dia temen aku. Jadi ini Papah barunya yang sering dia pamerin ke temen-temen." imbuhnya.

Rama Rajendra. Areos sengaja mengundangnya bukan karena dekat dan ada ikatan bisnis. Dia hanya ingin membalaskan dendam Ziana. Siapa sangka kini Pria berkacamata itu sudah panas dingin ditempat. Sudah senang karena diundang ke acara mewah oleh pengusaha besar itu tapi nyatanya Areos hanya ingin menunjukan ini padanya.

Pria itu mengepalkan tangan. Rasa-rasanya Rama tidak menyukai jika Alena dan Ziana bahagia. Dia sangat membenci Alena sungguh!

"Silahkan diminum Pak," Rama sontak menoleh kesamping dimana Ziana berdiri dengan satu gelas minuman yang ia sodorkan padanya.

Vika dengan semangat menghampiri Ziana. "Ziaa, gue ikut bahagia lho," hebohnya.

Ziana tersenyum manis. "Makasi, ini Ayah lo Vik?" tanyanya yang diangguki Vika.

"Halo Om, ini saya bawain minum buat Om," ucapnya dengan nada terdengar dilembut-lembutkan.

Rama menatap Vika, seolah mengerti Vika mengangguk sambil tersenyum. Rama mengambil minuman itu sedikit kasar.

Ziana memiringkan kepalanya menatap Wanita disamping Rama. "Tante, apakabar?" tanya Ziana namun tak dapat jawaban. Membuat gadis itu terpaksa memperlihatkan raut sedihnya.

"Gue permisi dulu ya, kayaknya orang tua lo gak suka sama gue." katanya sendu.

Vika menggeleng kuat juga tak enak hati pada Ziana. Ada apa dengan orangtuanya? tadi saja heboh sekali berencana akan bersikaf sopan dan lembut pada Istri dan anaknya Pak Areos untuk hubungan bisnis tapi mengapa sekarang?

"Vika, anter Mamah ke toilet," pintanya yang langsung diangguki.

Sepeninggalan Vika dan Mamahnya, Ziana tersenyum manis pada Rama sambil memainkan anak rambutnya.

"Gak suka ya, ngeliat aku sama Mamah bahagia?" tanya Ziana dengan raut sendu. "Rasain aja!" imbuhnya lalu tertawa.

Rama benar-benar licik dan jahat! asal kalian tau dia menikahi Alena terpaksa karena hubungan bisnis antara kedua orangtuanya.

Kecintaan Alena pada Rama membuatnya buta dan bodoh. Bujuk rayuan Pria tua itu yang seperti setan mampu membuat Alena menyerahkan perusahaan mendiang Ayahnya atas nama Rama. Setelah mendapatkan apa yang dia inginkan. Dengan mudahnya Rama berselingkuh dan menikahi Mamahnya Vika sebelum resmi bercerai dengan Alena.

Kejam memang! Pria yang ada dihadapannya itu sungguh tidak memiliki hati nurani. Dia meninggalkan Alena dan Ziana yang masih berusia 6 tahun tanpa sekalipun memberi nafkah. Bahkan Alena sampai harus banting tulang untuk membiayai Ziana.

Menginjak sekolah dasar, Ziana sering diolok-olok karena tak memiliki Ayah. Awalnya dia selalu menangis karena itu. Namun, ketika menginjak kelas 3 tepatnya diperayaan hari Ayah Ziana mengetahui kebenarannya bahwa Ayahnya sangat jahat pada Alena. Darisanalah dia selalu melawan orang-orang yang berani mengatai dirinya bahwa tak punya Ayah. Sehingga, tak ada lagi yang berani mengolok-olok Ziana.

Alena maupun Ziana sudah mengalami masa sulit dihidupnya hanya karena Pria tua dihadapannya ini!

"Bapak pikir, Papah saya ngundang anda kesini untuk menjalin bisnis bersama?" tanya Ziana kemudian tertawa garing. "Jangan mimpi!" tekannya.

Gadis itu melipat kedua tangannya didada memandang remeh pada Rama yang sudah tampak kesal.

"Yang ada perusahaan kecil Bapak itu…Papah saya hancurkan!" ucapnya lagi. "Saya bakal pastikan itu!" tegasnya lalu berlalu pergi.

Rama memelototkan mata dengan tangan terkepal. Ziana terlihat tidak main-main dengan ucapannya!

Leon celingak-celinguk mencari keberadaan gadisnya, lalu setelah ketemu dia berdecak sebal sambil menghampiri Ziana yang tengah mengobrol dengan salah satu pasutri.

My Leon King! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang