Rifqi mengajak semua kakaknya untuk bersantai di taman. Disana tersedia gazebo yang biasa Rifqi dan Zea gunakan untuk bersantai.
"Kalian selama ini rumah segede ini cuma isi dua orang? Ngga sepi gitu?" tanya Azka.
"Berdua aja diisinya pas lagi tidur, yang sering ngisi rumah malah kita-kita," sahut Raffan.
"Ya gimana lagi kak, adanya cuma dua orang," jawab Rifqi.
"Tapi dari kita semua cuma kalian yang lama dapetnya? Terlalu sibuk kerja ya?" ujar Azka.
'Harus aku jawab apa ini?' batin Rifqi.
"Hey kenapa diem aja?" tanya Azka.
"Ini salah adek A'," jawab Zea.
"Maksudnya?" tanya Azka.
"Bukan salah dek Zea kok kak, ini salah Qiqi selalu pulang tengah malam jadi jarang berhubungan," ujar Rifqi.
"Sudah jangan saling menyalahkan," ucap Raffan menghentikan pembahasan.
"Nanti anak kalian bakal jadi adik Fadhlan, dulu Kafi jadi adik Zahra sekarang kalian," ujar Thalita.
"Apa iya orang tuanya jadi kakak, anaknya juga harus jadi kakak?" tanya Thalita.
"Iya juga ya, nanti gedenya juga bakal kayak kita," sambung Raffan.
"Bilqis umurnya berarti diatas Kafi apa dibawah?" tanya Raffan.
Bilqis adalah putri pertama Azka dan Sindy. Nama lengkapnya Wafa Bilqis Adzkiya dipanggil Bilqis.
"Diatasnya beda dua bulan kalo ngga salah dulu," jawab Azka.
"Berarti urutannya Zahra, Bilqis, Kafi, Fadhlan, dan calon baby kembar nanti," ucap Raffan.
"Kira-kira nanti mereka bakal kejebak cinta persahabatan kayak orang tuanya ngga ya?" ujar Rifqi.
"Awas nanti Zahra sama Bilqis ngerbutin Kafi, kayak kak Raffan sama kak Azka dulu, sama-sama suka kak Thalita," ucap Rafka.
"Lah iya juga, mereka kan seumuran," sambung Rifqi.
"Nanti Bilqis masuk pesantren ngga?" tanya Raffan, "kalau masuk ya bisa terjadi, apalagi kalo satu pesantren."
"Karena kita berdua lulusan pesantren ya kemungkinan besar masuk, tapi ngga tau nantinya dimana," jawab Azka.
"Loh Sindy lulusan pondok juga?" tanya Thalita.
"Iya kak, cuma pondok lokal aja," jawab Sindy.
"Semoga mau ya, biar ngikutin jejak abi umi nya," ucap Raffan.
"Semoga nanti anak-anak kita bisa jadi kayak kita, atau lebih baik lagi," ucap Rafka.
"Jangan sampai!" tepis Rifqi membuat semua heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jannah BersamaMu[END]
Fanfiction[Squel KEKUATAN CINTA] Menyembunyikan rahasia dengan alasan takut? Itu salah besar. Bukannya menyelesaikan masalah tapi malah membuat masalah baru. Bagaimana rasanya jika harus memilih satu diantara dua yang kita sayang? Sakit pastinya. Diuji denga...