35|Untuk Adek

91 9 14
                                    

Raffan sekarang sudah berada di kos tempat Thalita tinggal sementara. Ia diperintah untuk bicara pada Thalita masalah syarat yang umi Farah berikan.

"Di minum dulu, mas!" Thalita meletakkan minuman di depan Raffan.

"Makasih," ucap Raffan dibalas anggukan.

"Gimana kabar anak-anak? Alma rewel ngga dijaga tantenya?" tanya Thalita.

"Alhamdulillah sehat semua, Alma juga ngga rewel kok," jawab Raffan.

"Kapan-kapan bawa kesini ya mas!" pinta Thalita.

"Kamu kangen?" tanya Raffan.

"Ibu mana yang ngga kangen jauh dari anaknya? Apalagi masih bayi, masa pertumbuhan." jawab Thalita.

"Ya mungkin itu hukuman buat kamu karena tingkah mu yang kelewat batas." ujar Raffan dengan entengnya.

'Aku memang jahat, tapi sampai kapan aku harus dijauhkan dari anak-anak ku? Mereka butuh aku!' batin Thalita.

"Iya mas," lirih Thalita.

"Em kemarin adek gimana setelah aku tinggal? Umi ngga kasar lagi kan?" tanya Thalita.

"Adek hampir bunuh diri." jawab Raffan.

"Bunuh diri gimana maksudnya?" tanya Thalita.

"Setelah kamu pergi Fatih tiba-tiba lari ke tengah jalan dan ngga mau minggir. Hampir ketabrak truk tapi untung ada Rafka yang ngga tau dari mana langsung narik ke pinggir. Karena gerakan Rafka yang tiba-tiba Fatih ngga bisa ngelawan apalagi nolak." jelas Raffan.

"Astagfirullah... Em nanti tolong bilangin baik-baik biar jangan ngelakuin yang aneh-aneh lagi." ucap Thalita.

"Lagian kenapa harus muncul kemarin? Kan kita udah bilang jangan muncul dulu!" ujar Raffan.

'Kenapa mas Raffan jadi berubah si? Dimana sosok Raffan yang aku kenal dulu? Sosok yang lembut dan menghargai orang lain, dimana?' batin Thalita.

"Mas, kamu punya adek kan? Kamu bayangkan jika kamu dan adikmu diposisi aku dengan Rifqi! Disini memang aku yang salah! Aku udah kelewatan! Aku ngga masalah dipisahkan dari adikku, tapi yang jadi masalah Rifqi yang ngga bisa pisah dari aku! Kalo kalian seperti ini, bukannya menghukum aku tapi malah membuat Rifqi tertekan, sedih, kehilangan! Kalian coba ngertiin perasaan Rifqi sedikit lah! Dan kalian saja belum mendengar penjelasan dari aku, kalian hanya liat kejadiannya!"

Thalita menjeda kalimatnya sebentar. Napasnya memburu menahan emosi yang ia simpan satu bulan ini.

"Asal mas tau ya, aku dijebak Reyhan! Dia memanfaatkan kematian Eza buat bikin Rifqi sama Zea cerai!" lanjut Thalita dengan tegas.

Raffan terdiam melihat sifat tegas Thalita kembali keluar. Setelah lulus pesantren dan menikah, Thalita tak pernah setegas ini. Beda saat masih di pesantren. Thalita sangat tegas dan Raffan sudah paham itu.

"Cerai? Apa maksudnya?" tanya Raffan.

Thalita akhirnya menjelaskan semua sedetail mungkin.

"Aku khilaf terbawa rencana Reyhan, aku benar-benar menyesal!" ucap Thalita setelah menjelaskan semuanya.

"Jadi semua yang terjadi rencana Reyhan? Bukan kamu?" tanya Raffan.

"Bukan mas, aku hanya menjalankan rencananya Reyhan," jawab Thalita.

"Siapa saja yang sudah mengetahui hal ini?" tanya Raffan.

"Waktu di rumah sakit aku udah cerita sama Rafka." jawab Thalita.

Jannah BersamaMu[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang