17|Kenyataan

86 12 24
                                    

Rifqi yang mendahului yang lain bukannya langsung pulang ia malah pergi ke sebuah taman dekat rumah.

"QIQI!!!" teriak Rafka mendekati Rifqi.

"Kamu ini ya! Aku kira ilang, disusul ke rumah malah ngga ada! Bikin khawatir aja!" omel Rafka tersirat kekhawatiran.

"Ya kali ilang di desa sendiri!" jawab Rifqi dengan santai.

"Hihh ngejawab lagi!" kesal Rafka.

"Dari pada dikacangin kan ngga enak," jawab Rifqi.

Rafka memilih diam dari pada menanggapi omongan Rifqi. Ngga bakal selesai yang ada.

"Kak!" panggil Rifqi.

"Apa?" tanya Rafka.

"Waktu itu kakak pas nemuin Qiqi dirumah, awalnya niat kakak mau ngapain?" tanya Rifqi.

"Mau manggil kamu," jawab Rafka.

"Buat?" tanya Rifqi.

"Em waktu itu..."

Flashback on

Semuanya tengah berkumpul di rumah Raffan dan Thalita kecuali Rifqi. Waktu sudah malam tapi Rifqi sama sekali tak bergabung. Thalita yang menginginkan sesuatu, namun takut membahayakan kesehatannya yang baru pulih mencoba menghubungi Rifqi. Tapi ternyata nomer Rifqi tak aktif.

"Nomernya ngga aktif mas," ujar Thalita pada Raffan.

'Kok tumben Qiqi ngga aktif? Biasanya dia HPnya aktif non-stop, tapi ini kok aneh ya?' batin Rafka.

"Ketiduran mungkin dek. Ditunda besok aja ya," jawab Raffan.

"Masa si jam segini udah tidur? Belum juga isya," ucap Thalita heran.

"Biasanya mas Qiqi paling cepet tidur jam 9 malam dan HPnya tetep dideketnya. Suara HPnya juga keras banget, ya kali mas Qiqi ketiduran ngga denger HP bunyi," sahut Zea.

"Coba telfon atau spam chat dek! Siapa tau cape jadi lelap banget tidurnya," titah Raffan.

Thalita mengangguk patuh dan menghubungi Rifqi lagi. Namun, nihil. Tak ada jawaban dari Rifqi.

"Coba pake no mas! Siapa tau bisa." ucap Thalita.

Sekarang berganti Raffan yang mencoba menghubungi Rifqi. Lagi-lagi nomer Rifqi tak aktif.

'Kayaknya ada yang ngga beres nih,' batin Rafka.

"Umi abi, kak, aku coba liat ke rumah aja ya. Siapa tau HP Rifqi mati atau gimana. Assalamualaikum," pamit Rafka langsung keluar tanpa menunggu jawaban.

Perasaan cemas tumbuh pada diri Rafka saat melihat lampu rumah Rifqi belum menyala.

"Kok lampunya belum dinyalain si? Ngga mungkin kan kalo Qiqi ketiduran dari siang?" monolog Rafka.

Betapa terkejutnya Rafka saat membuka pintu rumah Rifqi.

"QIQI!!!!"

Rafka langsung berteriak kaget karena melihat Rifqi terbaring di lantai dengan kondisi yang mengenaskan. Darah yang sudah memenuhi wajah Rifqi. Sangat mengerikan.

"Qi, Qiqi!! Hey Qiqi!" ucap Rafka menaruh kepala Rifqi dipahanya.

"Tahan ya Qi! Kamu kuat!" gumam Rafka mengeluarkan HPnya.

Rafka langsung menghubungi Raffan untuk memberitahu kondisi Rifqi.

Via telfon on

Kak ke rumah Qiqi sekarang! Siapin mobil juga!

Jannah BersamaMu[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang