14|Iri

68 10 19
                                    

Setelah semua persiapan selesai, Thalita langsung dibawa ke ruang operasi.

"Semua minta do'anya ya!" ucap Rifqi sebelum menutup pintu.

"Umi, abi, Ahkam mau ke mushola dulu, mau sholat," pamit Raffan.

"Mas juga ya mi, bi," sambung Rafka.

"Iya mas," jawab abi Fariz mewakili.

2R menuju mushola untuk sholat dan mendoakan Thalita. Isakan tangis terdengar dari Raffan.

'Ya Allah, Ya Rabb ku. Hamba mohon lancarkan semuanya. Angkat segala penyakit yang ada di tubuh istri hamba. Sembuhkan dia dengan cara terbaik menurut Mu. Izinkan hamba terus membimbingnya. Hamba mohon Ya Allah.' batin Raffan.

'Ya Allah sembuhkan kakak hamba. Jangan biarkan dia terus merasakan sakit. Walau hamba ngga dekat dengannya tapi hamba sayang Ya Allah. Hamba masih butuh bimbingan kak Lita. Angkat segala penyakit yang ada padanya. Aamiin Ya Allah.' batin Rafka.

Ting!

Sebuah bunyi memecahkan keheningan. Ternyata ada pesan dari Shafa.

Whatsapp On

My Wife

Assalamualaikum mas
Gimana kondisinya kak Lita?

Wa'alaikumussalam dek
Kondisi kak Lita makin menurun. Sekarang lagi dilakukan transplantasi. Kalian dirumah ikut do'ain ya biar berhasil dan kak Lita sembuh. Dan jangan lupa buat Qiqi. Mas ada firasat kalo Qiqi bakal drop nantinya, keliatan dari ekspresinya

Pasti mas, do'a kita selalu mengalir untuk kak Lita dan Qiqi

Makasih dek

Sama-sama
Aku off dulu ya, mau nidurin kembar

Iya dek, silahkan

Assalamualaikum mas

Wa'alaikumussalam dek
Read 13.38

Whatsapp Off

"Siapa Raf?" tanya Raffan.

"Shafa kak," jawab Rafka.

"Balik ke sana lagi aja yuk," ajak Raffan.

Rafka hanya mengangguk.

❤❤❤

Didalam ruangan, Rifqi terus menangani Thalita. Padahal dirinya juga masih merasakan sakit akibat pengambilan sumsumnya. Tapi bukan Rifqi namanya jika lebih memikirkan kesehatannya dibanding orang lain. Terkadang ia sampai sedikit terhuyung karena sakit yang membuat dirinya drop.

"Dokter, sebaiknya dokter istirahat dulu. Dari tadi saya liat-liat dokter seperti akan pingsan." ujar dokter yang membantu Rifqi.

"Tidak perlu dok, saya masih kuat kok," jawab Rifqi.

Skip:v

Waktu terus berjalan begitu cepat. Waktu maghrib sudah datang namun belum ada kabar lagi. Terakhir Rifqi keluar sebentar saat Ashar itupun untuk bergantian dengan dokter lain untuk beribadah.

Ceklek

Akhirnya yang ditunggu terjadi juga. Pintu terbuka bersamaan dengan tanda operasi selesai.

Jannah BersamaMu[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang