Jawaban

35 6 0
                                        

Hari libur bagi Resya, tidak dia tidak ada di kamar kesayangannya, melainkan di salah satu tempat makan dengan brand berwarna merah dan kuning. Dia duduk di kursi dekat jendela transparent, di lantai dua tepatnya. Resya menikmati kentang goreng yang ada di depan mejanya sembari membaca bukunya. Sudah lama dia berada di sana, ini sudah masuk ke menit enam puluh. Tujuannya pergi ke sini adalah mencari suasana baru, mungkin dengan belajar sambil memakan sesuatu dapat membuat semangatnya bertambah.

"empat pangkat m plus satu ditambah empat pangkat m.." Resya mengeja sebuah soal yang ada pada bukunya. Dia hanya belajar untuk persiapan UTBK nanti, ya meskipun masih lama.

Resya mencoret coret buku miliknya, menghitung dengan benar untuk mendapatkan jawaban yang tepat.

"Oke, udah, bentar deh mau ke toilet dulu," Resya bermonolog lalu bergegas ke toilet. 

Selang beberapa menit saat dia kembali dari toilet, kursi yang ada di depan kursi miliknya yang semula kosong sudah terisi oleh lelaki, namun Resya tidak tahu siapa lelaki itu, pasalnya wajahnya ditutupi oleh buku.

"Permisi, maaf sebelumnya, sepertinya anda salah kursi?" ucap Resya yang menghampiri lelaki tadi.

Lelaki tadi hanya diam tak membalas apapun, dia mulai menurunkan buku yang menutupi wajahnya. Lalu tersenyum dengan lebar.

"Ken?" Resya mengerutkan dahinya, kenapa Ken bisa ada di sini tiba-tiba.

"Maaf ngagetin," balas Ken yang menggaruk tengkuknya.

"K-kok bisa di sini?" tanya Resya seraya duduk kembali di kursi miliknya.

"Lagi mau ke sini Sya, sekalian beli makanan buat ponakan."

Mendengar jawaban Ken, Resya hanya memanggutkan kepalanya pelan.

"Belajar sendirian?" kini Ken yang balik bertanya pada Resya, saat Ken memperhatikan buku tebal di meja dalam keadaan tertutup.

"Iyaa, emang sengaja kok," jawab Resya.

Ken mendekatkan wajahnya ke wajah Resya. "Mau gue temenin?"

"Eh-gak usah!" Resya mendorong pelan bahu Ken, membiarkan Ken kembali ke tempat asalnya. Tak waras sekali Ken, bisa-bisa semua orang akan salah paham dengan mereka nantinya.

"Kenapa?"

"Nanti ponakan lo nungguin di rumah." Resya sudah berdiri dari kursinya, bersiap untuk kembali ke rumahnya. Sudah lama juga Resya berada di sini, sudah satu jam lebih tiga puluh menit hanya dia habiskan dengan belajar sembari memasukan makanan ke dalam mulutnya.

"Gue anter Sya," tawar Ken yang langsung berdiri mengikuti Resya.

"Gue naik oj-" perkataan Resya terpotong.

"Gue anter, tapi sebentar gue pesen makanan dulu ya." Ken mempercepat langkahnya menuju kasir, memesan makanan yang dititip oleh ponakan kesayangannya.

Pasrah, Resya hanya pasrah, untuk hari libur yang baik Resya akan menerima tawaran Ken mengantarnya pulang. Meskipun dia sedikit menyesal karena tidak membawa mobilnya tadi.

Resya berdiri dengan mengutak-atik ponsel miliknya sembari menunggu Ken kembali.

"Udah Sya," ucap Ken yang kembali dengan membawa beberapa bungkus makanan.

Mereka berjalan menuju parkiran, dan menemukan mobil Ken yang berbaris di barisan mobil. Usai menemukannya mereka masuk ke dalamnya.

Ken menancapkan pedal gas nya, dan mulai menyusuri jalanan yang lumayan renggang. Mereka berdua hanya fokus dengan objek mereka masing-masing, Ken yang fokus menatap jalanan dan Resya yang fokus bermain dengan ponselnya.

Forever With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang