Masa Lalu

64 14 6
                                    

Hari ini adalah hari libur bagi Resya setelah seminggu kemarin masuk sekolah. Pada saat libur Resya memang hanya berdiam diri di rumah. Mungkin sering kali ia membantu pekerjaan ibunya, lalu memilih mengurung dirinya di kamar. Di kamar pun Resya hanya bermain ponsel dan laptopnya jika bosan. Kali ini Resya sedang berada di kamarnya.

"Oke kali ini gue ga kemana-mana. Ga punya doi jadinya gini. Nasib jomblo tuh ga enak."Resya bermonolog melihat dirinya bercermin,lalu membanting tubuhnya di ranjang tempat tidur. Tak lama kemudian.

Drttt..drrtt
Sebuah telfon masuk. Resya pun dengan cepat mengambil nya.

"Raya? Kenapa ni bocah?"lalu Resya menggeser tombol untuk menjawab telfon tersebut. Jaringan pun tersambung.

'Halo'

'Halo,kenapa Ray?'

'Lo sibuk ga?'

'Ga terlalu,emangnya kenapa? Lo mau ngajak gue jalan?'

'Sepertinya'

'Jam?'

'12 aja,lo bisa jemput gue kan?'

'Oke,bisa nanti gue jemput pake mobil ya,lo tunggu aja'

Tutt..tutttt..
Telfon pun berakhir. Pada pukul 12 nanti Resya akan pergi dengan Raya. Sedangkan sekarang saja masih jam 10. Resya memutuskan untuk memainkan laptop dahulu sembari menunggu. Tiba-tiba.

"Syasa?"panggil suara lembut khas bundanya yaitu Raisya.

Resya pun menyaut "Iya bun,ada apa?"

"Buka pintunya sayang.."pinta bunda kepada Resya.

Resya pun beranjak dari tempat tidurnya, lalu membuka pintu kamar.

"Kenapa bun?"tanya Resya. Bundanya pun masuk.

"Syasa ga kemana-mana?"tanya Raisya.

"Nanti Bun, sama Raya. Resya mau pergi jam 12, boleh pinjem mobil abang ga?"tanya Resya memohon.

"Boleh sayang.."jawab Bundanya dengan halus.
"Bunda mau ngomong sama Resya."Bundanya yang terlihat serius.

"Ngomong apa Bun?"Raya bingung lalu membenahkan posisi duduknya.

"Abang kan punya cita-cita tinggi. Jadi bang Rayen bakal nerusin kuliahnya di Singapore."Raisya menjelaskan.

"Maksud Bunda..bang Rayen bakalan ninggalin Syasa di Indonesia?"tanya Resya khawatir.

"Iya sayang.. Gapapa kan?"tanya bundanya.

"Gapapa..Kan itu juga buat kebaikan bang Rayen.."jawab Resya sedikit berat. Percayalah Resya sekarang sudah bisa memanggil abangnya dengan nama yang benar.

"Bunda tau ini berat..tapi ini demi kebaikan bang Rayen."Raisya menjelaskan lagi.

"Iya, bun Syasa gapapa kok."Resya terpaksa.

"Yaudah sayang.. Bunda mau ke dapur dulu.. Mau beres-beres.. Nanti kalo mau pergi,pergi aja. Kunci mobilnya sama bang Rayen."Raisya meninggalkan Resya di kamarnya. Lalu Resya menutup pintunya dan bermonolog sendiri.

Forever With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang