Hari Kamis sesuai dengan mata pelajaran yang tertulis di jadwal kelas 11 MIPA-2 adalah pelajaran olahraga yang di ajar oleh Pak Kiming. Pak Kiming terkenal dengan tubuh nya yang berpostur tinggi dan besar. Tak hanya itu Pak Kiming memiliki suara yang lantang, banyak anak murid yang takut kepadanya, bagaimana tidak, suaranya saja sudah seperti petir yang menyambar rumah warga.
Di lapangan..
"Dari dulu sampe sekarang gue gak pernah suka sama yang namanya pelajaran olahraga." Raya kesal."Emang kenapa Ray?"tanya Risa.
"Gue cape, dikit-dikit pemanasan,terus gue di suruh main,terus pendingingan. Lo kira badan gue badan apaan?atlet?" nada Raya yang meninggi.
"Yaa emang dasarnya lo aja yang lebay dari dulu." Rani mengejek.
"Nyindir sama nyisir kayanya sama-sama butuh kaca deh." Resya menjelaskan.
"Makanya kalo mau ngomong di pikir dulu mbaknyah,nanti kemakan omongan sendiri,ingat,mulutmu adalah harimau mu." Rachel ikut campur.
"Kaca di rumah gue masih bagus ya sorry!" Rani tak mau kalah.
"Tapi kaca gak lo pergunakan dengan baik kayaknya."
"Bicit bingit sitin! Giliran maen toktok aja lo bisa berjam-jam olahraga cuma sebentar aja ngeluh lo Ray!" ucap Rani.
"Suka-suka adek donk mas,"
"Gimana tuh gayanya, This queen don't need a king!" Rani memperagakan gerakan toktok yang sedang booming. Pak Kiming mulai masuk ke lapangan dari arah belakang mereka, tak sengaja melihat Rani yang masih berjoget ria di sana.
"Ran! Ran!" panggil Mila dengan suara yang kecil. Rani hanya terus melanjutkan gerakannya.
"Ada Pak Kiming!" suara Mila berhasil memberhentikan gerakan Rani. Raya yang merasa kesal tadi sekarang hanya menahan tawa, entah hukuman apa yang akan Rani terima nanti."Pagi anak-anak! Jadi sebelum kita masuk pada inti dari pembelajaran kali ini, kalian tolong pemanasan terlebih dahulu, berputar lapangan sebanyak empat kali putaran lapangan besar, dan untuk Maharani, kamu enam kali putaran lapangan besar itu hukuman untuk kamu tadi!" ucap Pak Kiming dengan tegas. Benar bukan Rani mendapatkan hukuman, ya mau tidak mau Rani harus menjalaninya, setelah ini pasti Raya akan meledeknya habis-habisan.
"Baik karna kalian sudah menyelesaikan pemanasan kali ini, Bapak ingin langsung ke intinya saja, jadi seharusnya hari inu Bapak akan menjelaskan tentang Bola Basket namun karena Bapak akan menghadiri rapat antar sekolah, kalian boleh olahraga dengan bebas hari ini, tapi tolong jangan sampai membuat keributan, mengerti semuanya?" jelas Pak Kiming.
"Mengerti pakkk!" jawab mereka serentak.
Setelah Pak Kiming meninggalkan lapangan Lalu Resya dan keempat temannya malah melenggang pergi ke kantin, Resya berniat membeli minum saja, tapi tidak tahu yang lain, mungkin Rani akan membeli makanan di sana.
Di lorong..
"Syasaa?" panggil pria yang tak jauh berlari di belakang Resya.
Resya menoleh kebelakang untuk memastikan
"Kenapa?E-eh Ken, ada apa? " tanya Resya."Istirahat gue mau ngomong sama lo boleh?." Balas Ken.
"Boleh."
"Gue tunggu di kantin."
"Oke."Resya mengacungkan 2 jempol nya.
:')
Kringgggggggg!bel istrahat berbunyi..
"Gue ke kantin duluan ya."pamit Resya.
"Mau ngapain kok lo buru-buru amat?" tanya Rani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever With You
Teen FictionBagi Resya Calista, perempuan yang selalu mementingkan segala sesuatu hal yang menyangkut persahabatannya dengan Hasna meyakinkan bahwa cinta itu rumit dan menyakitkan, lalu berujung pada kesedihan. Resya hanya berharap hidupnya tidak sulit seperti...