Kelas 11 MIPA-2 sedang belajar Fisika. Fisika adalah pelajaran terakhir mereka. Setelah pelajaran ini habis mereka boleh langsung meninggalkan kelas. Pak Irfan adalah guru mata pelajaran Fisika. Dia tidak tegas juga tidak galak. Tetapi dia sangat teliti. Dia mengajari muridnya dengan penuh kesabaran. Tetapi jika ada yang melanggar peraturannya di saat pelajarannya jangan berharap bisa di maafkan.
Pak Irfan menuliskan sebuah rumus di papan tulis..
"Ray?"panggil Risa.
"Whatan?"
"Lo ngerti sama rumus yang di tulis Pak Irfan di papan tulis?"tanya Risa.
"Gue? Haha,sejak kapan gue pinter dalam pelajaran Fisika. Jangan ngadi-ngadi lo Ris. " celoteh Raya.
"Oiya gue lupa."
"Lo kalo nanya gue jangan tentang Fisika,gue ngedenger namanya aja bikin kepala gue pecah duluan." Raya menjelaskan.
Di bangku Resya..
"Syaa? Lo pasti ngerti kan?"tanya Rachel.
"Kayaknya iya." jawab Resya.
"Tuh kan gue bener, gue boleh nyontek ga?" Rachel memohon.
"Tunggu gue selesai dulu, baru gue kasih." Resya menjelaskan.
"Okee, makasih Syasa yang baik hati dan tidak sombong."
"Sya? Syasa? Woy elah bucong banget sih lo." Rani yang dari tadi memanggil dengan suara yang kecil.
Resya pun mengangkat wajahnya kepada Rani.
"Kenapa?" tanya Resya.
"Gue pusing sama rumus di depan,gue ga ngerti." Rani menjelaskan.
"Lo ga ngerti yang nomor berapa?"tanya Resya.
"Gue ga ngerti yang nomor 5." balas Rani.
"Selebihnya lo ngerti?"tanya Resya lagi.
"Iyaa."
"Oke. Lo minta contekan sama gue apa minta di ajarin sama gue?" tanya Resya.
"Gue nyontek aja ya,nanti pulang sekolah gue minta jelasin oke." balas Rani sambil memohon.
"Sip,tapi lo minjem nya setelah Rachel ya, soalnya tadi dia juga minta contekan sama gue." Resya menjelaskan.
Rani pun mengacungkan 1 jempol nya yang menandakan sip. Dan ia kembali menatap bukunya.
"Chel?" panggil Resya.
"Kenapa Sya?" tanya Rachel.
"Nih buku gue, lo cepetan ya nulisnya, kasian Rani belom selesai, dia juga mau minta contekan sama gue." jelas Resya sembari memberikan bukunya kepada Rachel.
"Ohh oke oke. Gue pake jurus kaki seribu." balas Rachel langsung mengambilnya dan mulai menulis di buku nya.
15 menit kemudian..
"Nih Sya gue udah." Rachel mengembalikan buku Resya.
"Makasih lho Syaa." tambah Rachel."Oke,sama-sama." balas Resya.
"Rani?" panggil Resya dengan suara kecil.
Rani menoleh kebelakang,untuk memastikan.
"Nih buku gue, lo kurang nomor 5 doank kan,gih cepet nulis." Resya memberikan bukunya.
Rani dengan cepat mengambilnya,dan menyalin jawaban nomor 5 yang Resya hitung.
5 menit kemudian..
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever With You
Teen FictionBagi Resya Calista, perempuan yang selalu mementingkan segala sesuatu hal yang menyangkut persahabatannya dengan Hasna meyakinkan bahwa cinta itu rumit dan menyakitkan, lalu berujung pada kesedihan. Resya hanya berharap hidupnya tidak sulit seperti...