Mengikhlaskan

90 17 0
                                    

"Kamu adalah bukti.. Dari indahnya paras dan hati.. " Rani bernyanyi dengan suara kencang.

"Jeng..genjreng..genjreng.." Raya memainkan botol yang berisi kacang.

"Ga ngerti deh." Rachel yang bingung.

"Au ah lo ga bakal ngerti sampe kapan pun." Resya menjelaskan.

"Tuh tau." tambah Risa.

"Sawerrrr mangggg.. Wuihhhhhh..." Raya mengeluarkan 2 lembar uang berwarna kuning lalu di kibaskan ke arah Resya dan Risa.

"Stres gue rasa." Risa mengomentari.

Kali ini Resya dan teman-temannya sedang berada di sekolah,tetapi karena guru sedang rapat mereka pun di berikan kelas bebas hingga akhir jam pelajaran. Resya dan teman-temannya memilih untuk tetap di kelas,dan ini yang mereka lakukan. Mereka termasuk sekumpulan perempuan yang bisa di bilang pecicilan.

"Goyang dombret.. Goyang dombret.." Rani berdiri lalu bernyanyi dengan keras sambil memegang botol minum yang di jadikan mik.

"Sawerannya mbak..mas.. Monggo.." Raya meminta-minta layaknya pengamen jalanan.

"Gue rasa Raya pernah melakukan itu." Resya berfikir.

"Menurut gue juga gitu." Risa menambahkan.

Resya,Risa,dan Rachel hanya diam melihat kelakukan Rani dan Raya yang rusuh di kelas. Mungkin kelas mereka akan sepi jika tidak ada Rani dan Raya. Duo gila yang selalu membuat kelas seperti pasar.

"Udah ah Ray, gue cape sumpah." Rani duduk lalu mengatur napasnya.

"Ahh cupu lo! Gitu aja cape elah! Lagi Ran." pintah Raya.

"Lo aja deh sendiri." Rani angkat tangan. "Gue cape sumpah."

"Yaudah deh, Ayo Sya, Sekali-sekali gila sama gue. Nanti beban hidup lo serasa hilang semua,percaya deh sama gue." Raya meyakinkan.

"Ah ga ah,gue sibuk nih Ray." Resya menolak dengan halus karena ia tak mau di cap sebagai anak gila.

"Ah ga asik. Ayo Ris,gila-gilaan bareng gue."ajak Raya.

"Mm.. Gue anti kaya gitu Ray,Sorry." Risa menolaknya.

Lalu sasaran Raya adalah Rachel.
"Chel,biar otak lo ga lemot, lo nyanyi bareng gue ya."ajak Raya.

"Mm.. Gue pikir-pikir,boleh juga,oke deh. Gimana caranya?"tanya Rachel lalu berdiri.

"Lo nyanyi aja, nanti gue bantuin pake musik yang gue pegang."Raya menjelaskan sembari mengangkat botol berisi kacang.

"Okeoke,gue nyanyi ya."Rachel mulai menarik napasnya.
Dan.. Duar...
"Inilah akhirnya.. Harus ku akhiri.. Sebelum cintamu semakin dalam.. Ho..ohh.. Maafkan diriku memilih setia.. Walaupun ku tauu.. Cintamu.. Lebih besar da...aaa..aa..darinya.." Rachel bernyanyi. Raya pun langsung menyipitkan satu matanya menandakan bahwa ia bingung. Sedangkan Resya dan Risa menutup kupingnya dengan earphone. Lalu Rani menutup kuping nya dengan kedua tangannya.

"Lho kok pada kaya gitu? Suara gue jelek ya?"tanya Rachel polos.

"Subhanallah, suara lo melebihi Beyonce, Justin Bieber, Agnes Mo, Rossa, dan masih banyak lagi Chel."jawab Raya memuji padahal suara Rachel sangat miris.

"Demi apa? Wuihh suara gue. Sehabis ini gue langsung bikin konser. Dan Rani yang akan duet sama gue wooo." Rachel teriak senang.

"Hahh?!!!!!!!! Kok gue?!"tanya Rani kaget tak terima.

"Iya nanti pas ada acara gue yang akan nyanyi ngewakilin kelas kita terus yang duet sama gue adalah Maharani." Rachel menurunkan nadanya.

"Ran yang sabar ya." Raya menepuk pundak Rani.

Forever With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang