Hari adalah hari minggu. Bagi Resya di hari liburnya ini,ia hanya bisa menghabiskan waktunya sendiri di kamar. Jika bosan sering kali ia turun untuk menonton televisi.
"Syasa? Turun sarapan dulu."teriak bundanya dari meja makan.
"Iya bun ini Syasa turun."jawab Resya. Lalu turun untuk sarapan sebentar.
"Agi..kak..nsya.."sapa Biba yang duduk di baby walker. Ya tante Resya yang tak lain adalah Maya serta anaknya Biba sejak semalam sudah memutuskan untuk menginap di rumah Resya. Mereka tidur di kamar tamu.
"Pagi juga Biba."balas Resya sembari mencubit pipi Biba.
"Sya? Hari ini kamu ga kemana-kemana?"tanya tante Maya.
"Ga tan. Paling cuma di rumah aja."jawab Resya.
"Nanti tante titip Biba dulu ya,tante sama bunda mau pergi."pintah Maya.
"Iya tan. Emangnya mau kemana lagi tan?"tanya Resya bingung.
"Mau dateng ke butik temen tante. Itu lagi ada butik baru di buka. Makanya tante di undang."Maya menjelaskan.
"Kok bunda ikut?"Resya bingung.
"Gapapa. Biar nemenin tante aja di sana sekalian liat-liat baju."jawab Maya.
"Gapapa kan bunda tinggal?"tanya Raisya.
"Gapapa kok bun. Lagi pula Resya kalo di ajak juga gak akan mau ikut."jawab Resya tak mengkhawatirkan.
"Yaudah makan aja dulu sarapannya."perintah Raisya pada Resya.
"Sya? Bang Rayen mana?"tanya Daniel ayah Resya.
"Di kamar kali yah. Abisnya tadi Resya gak ngeliat abang."jawab Resya.
"Rayen? Turun nak!"teriak Daniel dengan berwibawa.
"Iya yah ini turun."jawab Rayen dari kamarnya. Lalu ia turun dengan memakai kemeja yang rapi.
"Lho bang mau kemana?"tanya Resya.
"Mau jalan sama kak Dinda."jawab Rayen dengan mudah.
"Ohh jadi anak ayah yang satu ini mau jalan sama Dinda. Jaga baik-baik anak orang ya jangan macem-macem."Daniel mengejek.
"Yaiyalah yah,emangnya Rayen mau apain itu anak."balas Rayen seperti membantah ejekan ayahnya.
"Yaudah-yaudah ga usah di lanjutin,mendingan kalian makan dulu keburu dingin."pintah Raisya.
"Iya."jawab mereka serentak.
Lalu mereka memakan makanan mereka hingga habis. Setelah selesai bundanya Raisya dan tantenya Maya sudah pergi terlebih dahulu. Entahlah adik kakak yang sangat serasi.
"Biba? Kita ke kamar kak Nsya aja ya."ajak Resya lalu menggendong Biba dan menuju kamar. Sedangkan Rayen dan ayahnya masih berada di ruang televisi. Rayen memang sedang menunggu jam yang sudah ia perkirakan untuk menjemput Dinda. Sedangkan ayahnya sedang menunggu rekan kerjanya untuk datang ke rumah nya. Keluarga yang memiliki kesibukan masing-masing.
Di ruang tamu..
"Mau berangkat jam berapa kamu?"tanya Daniel kepada Rayen.
"Dikit lagi yah."jawab Rayen.
Yap jam pun telah menunjukan pukul 11.00 . Rencananya Rayen akan menjemput Dina pada jam 11.
"Yaudah ya yah. Rayen jalan dulu takut Dinda nunggu lama." pamit Rayen lalu mencium punggung tangan Daniel.
"Iya."balas Daniel.
"Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever With You
JugendliteraturBagi Resya Calista, perempuan yang selalu mementingkan segala sesuatu hal yang menyangkut persahabatannya dengan Hasna meyakinkan bahwa cinta itu rumit dan menyakitkan, lalu berujung pada kesedihan. Resya hanya berharap hidupnya tidak sulit seperti...