Secarik Harapan?

60 13 6
                                        

Senin hari Resya memulai sekolahnya. Ia pun bergegas sarapan dan berangkat. Hari ini memang Resya di antar oleh abangnya Rayen. Ya, memang seperti biasa.

"Dah bang Rayen!"Resya melambaikan satu tangannya. Resya baru saja turun dari mobil abangnya. Resya pun bergegas masuk ke dalam sekolah tercintanya.

"Hello Syasa!"sapaan itu membuat Resya terkejut.

"Eh iya? Ternyata elo Ray,gue kira siapa."Resya menoleh dan melihat Raya.

"Ke kelas yuk. Btw, gue borrow your homework ya."bujuk Raya.

"Hm."jawab Resya yang menandakan iya. Resya memang rajin jika tentang PR, karena bundanya selalu mengajarkan Resya tanggung jawab. Dan bundanya juga membiasakan Resya selalu mengerjakan PR nya sejak kecil itu pun hanya sendiri tanpa bantuan orang tuanya atau abangnya.

Di kelas Resya..
"Noh si Resya dateng!"teriak Rani seperti seorang yang melihat sosok pangeran datang.

"Ih lo kenapa lagi? Bikin gua geli."Raya mengomentari,lalu menaruh tas nya di kursi tempat duduknya.

"Sirik aja lo! Tatapan ini buat Syasa! Bukan buat lo! Syasa aja ga geli kok lu yang ribet?"balas Rani tak mau kalah.

"Udah kalian tuh apa-apaan sih? Pagi-pagi udah debat, bikin kepala gue pusing tau gak?"Risa yang terlihat pusing karena Rani dan Raya yang tak pernah akur walaupun di pagi hari sekali pun.

"Yaudah sih elah. Sya? Mana buku lo?"tanya Raya.

"Oiya,bentar."Resya pun mengambil bukunya di dalam tas.
"Nih."lalu di berikan kepada Raya.

"Kampret lo Ray. Nyontek ga bilang-bilang."ucap Rani yang melihat buku Resya di berikan kepada Raya.

"Yaelah lo mau nyontek? Sini nyom!"ajak Raya kepada Rani.

"Sehh! Gitu donk ngajak gua bab!"balas Rani lalu mengambil bukunya dan menghampiri meja Raya.

Di dalam kelas Resya semua teman-temannya memiliki kesibukan masing-masing. Resya heran dengan Rachel dia mungkin terlalu baik.

"Lo udah ngerjain PR Do?"
"Lo gimana Fi?"
Tanya Rachel  menghampiri meja  Aldo dan Rafi.

"Udah."jawab mereka secara bersamaan. Apa yang di lakukan Rachel? Ia mengitari meja temannya satu persatu hanya untuk memastikan temannya sudah mengerjakan PR nya. Entah ini antara bodoh atau baik? Ya mungkin kurang lebih seperti itu.

Risa sangat suka berdiam diri,dan asik dengan ponsel nya,terlebih ia memakai earphone untuk menutupi kupingnya dari bisingnya kelas.

Rani dan Raya entahlah,mereka berdua selalu bertengkar. Hal kecil yang tak pantas di besarkan malah di besarkan oleh mereka berdua. Begitulah teman-teman Resya di kelas. Saat Resya sedang diam di kelas.

"Resya? Ada yang nyariin lo."ucap teman kelas Resya yang bernama Manda.

"Siapa yang nyariin Syasa? Bused cowo lo Sya?" tanya Rani heboh.

"Berisik lo!"balas Resya lalu bergegas keluar kelas. Saat keluar kelas ternyata yang mencarinya tadi adalah Reyon. Malas sekali rasanya, pagi harinya yang cerah harus di hancurkan dengan sosok tidak jelas seperti Reyon. Ingin sekali mengadu pada Tuhan apa yang sedang direncanakan-Nya?

"Ngapain lo ke kelas gue?"tanya Resya ketus.

"Jangan judes-judes masih pagi, nanti ke kantin bareng dan lo balik sama gue!"ajak Reyon. Resya hanya bersumpah serapah demi alex anak depan gang kompleknya ia ingin sekali membuang Reyon ke sungai amazon saja agar hidupnya tenang.

"Dih? Lo siapa? Ngatur hidup gue."balas Resya.

"Gue tunggu di kantin."tanpa basa-basi Reyon langsung meninggalkan Resya yang masih di ambang pintu kelas.

Forever With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang