Resya bangun pukul 05.00 pada pukul itu Resya mandi dan melaksanakan sholat subuh setelah itu ia beranjak dari kamar untuk melakukan sarapan.
Di meja makan..
"Pagi adik abang."sapa Rayen yang tak lain adalah abang dari Resya.
"Pagi juga bang."balas Resya.
"Hari ini abang anterin Syasa?"tanya Resya."Iya abang anterin."jawab Rayen.
"Oke."
"Sya? Sekolah kamu gimana?"tanya Daniel ayah Resya.
"Baik-baik aja kok yah, kaya biasa," jawab Resya.
"Sip, Ayah yakin Syasa bisa membanggakan Ayah sama Bunda." Daniel menambahkan.
"Iya yah." balas Resya.
"Udah selesai, ayo Sya berangkat nanti telat."ajak Rayen pada Resya.
"Iya bang."jawab Resya.
"Bun, Yah, Reyon sama Resya berangkat ya, takut telat."pamit Rayen.
"Dahh Bunda, Ayah Resya berangkat dulu." pamit Resya.
"Iyaa sayang."jawab Raisya ibu Resya.
Mereka masuk ke dalam mobil..
"Bang? Yang semalem beneran?" tanya Resya yang teringat ucapan Abangnya semalam.
"Gak usah difikirin ya, berangkat sekarang oke." Reyon menjalankan mobilnya.
"Sya nanti abang gak bisa jemput ya, karena Kak Dinda-""Iyaa tenang aja, Syasa nanti pulang naik angkutan umum aja." Resya memotong perkataan Abangnya.
Resya masih memikirkan tentang ucapan abangnya dan kini terlintas bayang-bayang wajah Ken, Resya hanya bergidik ngeri saat fikirannya tiba-tiba tidak normal seperti itu. Tak terasa mereka sudah sampai di depan gerbang SMA Cendrawasih.
"Syaa, ayo turun, abang mau langsung jalan."perintah Rayen pada Resya.
".."tak ada jawaban dari Resya.
"Syaa?Syasa?ini abang mau jalan. Bengong melulu, mikirin cowok ya." canda Rayen.
"Apaan sih bang?orang Syasa lagi mikirin tugas Syasa." bantah Resya sembari turun dari mobil.
"Ciee udah suka sama cowok," canda Rayen lagi.
"Bodo amat ah, Syasa duluan." Syasa meninggalkan mobil Rayen dan masuk ke dalam sekolah,sedangkan Rayen menjalankan mobilnya dengan laju cepat.
Di koridor..
"Syasa?" treak seseorang memanggil Resya dari kejauhan.
Resya membalikan badannya dan terdapat Raya yang sedang berlari ke arahnya. Resya tahu apa maksud anak ini.
"Lo pasti belum ngerjain tugas kan?lo mau minjem punya gue kan?"tanya Resya.
"Hehe iya,gapapa kan ya, hwahaha." jawab Raya,sembari memperlihatkan sederet giginya yang putih.
Dugaan Resya sangat tepat, memang hampir setiap hari Raya selalu meminjam buku kepada Resya karena ia belum mengerjakan tugas.
"Yaudah masuk ke kelas dulu aja,nanti gue kasih."ajak Resya.
"Oke."balas Raya sembari mengacungkan kedua jempolnya.
Sesampainya di kelas..
"Nih,Ray,buku gue."

KAMU SEDANG MEMBACA
Forever With You
Teen FictionBagi Resya Calista, perempuan yang selalu mementingkan segala sesuatu hal yang menyangkut persahabatannya dengan Hasna meyakinkan bahwa cinta itu rumit dan menyakitkan, lalu berujung pada kesedihan. Resya hanya berharap hidupnya tidak sulit seperti...