"Ran gue ke kelas duluan ya."pamit Resya yang kini tengah berada di parkiran sekolahnya bersama dengan teman-temannya.
"Ohh oke deh. Hati-hati."balas Rani.
"Ya elah ke kelas aja pake hati-hati segala. Alay lo kaya penonton pesbukers." Raya ikut campur.
"Yahh itu mah elo Ray."balas Rani.
Resya pun berjalan sendiri di koridor. Ia sangat tidak fokus hari ini. Ia membawa sebagian bukunya di tangan,agar tasnya tidak terlalu berat. Saat ia berjalan tak di sangka ia menabrak tubuh seorang laki-laki yang lebih tinggi darinya.
"Duh..!" buku Resya berserakan. Sedangkan laki-laki tadi hanya berdiri memandanginya tanpa ada niat untuk membantu.
Resya pun berdiri dan melihat ada seorang siswa yang memiliki wajah di atas rata-rata namun asing bagi Resya.
"Sorry." Resya mengucapkan kalimat itu,tetapi lelaki itu masih memandanginya. Hingga Resya pun langsung berjalan kembali. Resya tidak tahu dia siapa,yang jelas pasalnya dia tidak pernah terlihat sebelumnya, atau kah dia murid baru yang masuk di SMA Cendrawasih? Entahlah Resya sangat bingung memikirkannya.
Sesampainya..
Resya menempatkan tasnya di bangku miliknya. Ternyata teman-temannya belum sampai ke kelas. 2 menit kemudian mereka baru sampai.
"Sebenernya gue males banget buat sekolah hari ini." Raya mendengus sebal.
"Lo kira gue ga males? Gue juga males. Mana itu guru katanya mau rapat lagi,mendingan gue di rumah." Risa menambahkan.
"Bukannya lebih asik kaya gini ya." Rachel ikut campur.
"Apanya?! Mending gue tidur di rumah." Raya menjelaskan.
"Halah dasar kebo! Tidur mulu lu maunya! Abis makan tidur! Gitu aja terus ampe kak Rendi nikahin lo!" cetus Rani,yang menghampiri Risa, Raya, Rachel, dan Resya.
"Hahaha.."mereka semua tertawa.
"Jadi ini beneran kita bebas lagi kaya kemarin?"tanya Risa.
"Iya Ris." jawab Rani.
"Oke deh."balas Risa.
"Oiya guys!Ada anak baru dia dari Bandung donk!Wallahi lebih ganteng dari pada si Ketos bajingan gatau diri itu!" Raya heboh sendiri.
Lalu Resya termenung dalam renungannya,ia berfikir bahwa siswa baru itu adalah lelaki yang tadi pagi menabrak tubuhnya tanpa mengucapkan kata maaf sedikit pun. Sangat menyebalkan bagi Resya.
"Hello Syasa?"panggil Raya mengejutkannya.
"Hah? Heh? Kenapa?"tanya Resya terkejut.
"Lo lamunin apaan?"tanya Raya.
"Ga. Itu.. Anu.. Bukan apa-apa."jawab Resya kehabisan kata-kata.
"Mikirin apaan si lo?Keanya serius benget."Komentar Raya.
"Engga ko Ray, udah deh lanjut sama cerita lo aja."Resya tak ingin teman-temannya mengetahui kejadian tadi pagi.
Di kelas Ken..
"Lo kenapa bro?"tanya Vino menepuk bahu Ken.
"Gak, gue ga kenapa-kenapa."jawab Ken.
"Tumben itu putri kerajaan lo gak dateng ke sini." Gabriel duduk di sebelah Ken.
"Tadi di mobil udah di kasih makanannya." Ken menjelaskan tanpa harus di tanya.
"Ohh seperti itu."jawab Gabriel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever With You
Подростковая литератураBagi Resya Calista, perempuan yang selalu mementingkan segala sesuatu hal yang menyangkut persahabatannya dengan Hasna meyakinkan bahwa cinta itu rumit dan menyakitkan, lalu berujung pada kesedihan. Resya hanya berharap hidupnya tidak sulit seperti...