🌻Happy Reading🌻
"Ngapain?" tanya ratu yang cuek dengan keberadaan raja di sampingnya.
"Kok gitu,kamu cuma salah paham, mereka cuma teman aku dan yang satu itu quinza sepupu Revan, bukannya dia sepupu kamu juga?" ucap raja meyakinkan kekasihnya,dia tidak ingin kehilangan Ratu, Ratu adalah penyemangatnya.
"Terus?" sahut Ratu yang makin cuek, Raja yang mendapat respon seperti itu hanya mengacak rambutnya prustasi,dia harus apa biar ratu percaya padanya.
"Yang di bilang raja emang bener," Sahut Gilang yang tidak tega melihat sahabatnya seperti itu.
"Diam!" ucap ratu yang tidak ingin mendengar ucapan Gilang.
"Ada gerangan apa si kawan," ujar marchel menghampiri bangku Agatha dkk.
"Diam!"marah Ratu yang melihat marchel.
"Lha Bebeb ratu kenapa?" tanya marchel keheranan.
"MARCHEL UKE DIAM LU ANJING!" geram ratu yang semakin kesal,di tambah kedatangan marchel.
"Ya Allah, padahal gua cuma nanya," ucap Marchel, nyesel sekali dia datang ke bangku mereka,kena Omelan mulu.
"Ngapain kasar kaya gitu hm?" tanya raja yang melihat Ratu seperti itu, tidak habis pikir dengan pikiran ratu yang seperti anak kecil.
"Serah," ucap ratu pergi dari Kantin menuju kelas,dia sedang tidak mood untuk sekarang.
Raja yang melihat itu segera menyusul Ratu,dia takut Ratu kenapa-napa.
"Ratu kenapa si,heran gua?" tanya Naya yang menyimak dari tadi,dia tidak ingin ikut campur masalah mereka.
"Entah," jawab Agatha,dia aja bingung,baru kali ini melihat Ratu seperti itu.
"Pms kali," tebak gilang merangkul pundak kekasihnya Naya.
"Ekhmm enggak ngehargain Jomblo lu berdua," ketus Marchel.
"Derita Lu," ucap gilang.
"Ekh ada neng Agatha,sama babang marchel aja yuk," ucap marchel pindah di samping bangku Agatha.
"Ogah," Sahut Agatha menghindar.
"Assalamualaikum pesanan datang,loh ratu mana,lha ngapain ni anak berdua dimari?" tanya Vivi heran.
"Ratu lagi enggak mood maybe," jawab Naya.
"Oh ya udah yuk makan aja, pindah lu!" usir Vivi.
"Lha kok ngusir neng,no tempat banyak,atau jangan-jangan mau dekat bang marchel ya," ucap marchel dengan pedenya.
"Ihkkk jijik sumpah,ogah gua," dengus Vivi sinis.
"Hilih dalam hati paling suka," sahut marchel.
"Udah diam, makan aja," ucap gilang.
Mereka yang mendengar pun, memutuskan untuk menghabiskan makanan yang sudah mereka pesan,ralat si cuma Vivi dan Renata yang pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANO
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM BACA! *cerita ini murni imajinasi saya sendiri! *Harap tidak plagiat,mohon menghargai karya penulis! [Maaf jika ada kepenulisan yang salah] *** Perjodohan,satu kata yang mampu merebut kabahagian seorang wanita cantik,dia adalah...