28.Rumah sakit

4.1K 145 6
                                    

🌻 Happy Reading 🌻

Hari ini Agatha belum di perbolehkan untuk pulang, alhasil Revan harus menemaninya,Vivi dan Ratu sudah pulang sejam yang lalu,katanya si nanti dia datang bareng anak-anak.

Di ingatan Agatha terus saja mendengar nama seseorang, entah dia tidak tau, sebab dia mendengar nama itu dengan samar.

Agatha melirik ke arah sofa dan melihat Revan sedang tertidur,dia sangat jenuh di rumah sakit dia ingin pulang.

"Assalamualaikum," salam seseorang membuka pintu ruang Agatha.

"Waalaikumsalam," jawab Agatha melihat bundanya yang baru datang bersama ayahnya.

Helena menghampiri Agatha dan memeluknya,dia sangat khawatir saat anaknya masuk rumah sakit. "kamu enggak papa kan?,"ucap Helena.

Agatha menggelengkan kepalanya. "Enggak papa Bun," jawab Agatha tersenyum,dia ingin sekali menanyai tentang bayangan hitam yang selalu menghantuinya.

"Apa yang kamu rasain nak?" tanya Arga menghampiri anaknya dan memeluknya dengan erat.

"Agatha liat bayangan Hitam yah, Agatha juga Dengar suara samar manggil nama Agatha," jawab Agatha membalas pelukan ayahnya.

"Jangan dipikirin ya,fokus sama kesehatan kamu aja," ucap Arga melepas pelukannya.

Agatha mengangguk dan tersenyum, padahal dia sangat penasaran dengan itu,siapa laki-laki yang muncul di ingatannya, apakah itu Revan suaminya sendiri.

Namun kenapa seakan-akan pikirannya menolak jika itu bukan Revan, lantas siapa lelaki itu.

"Tha," panggil Revan mengucek matanya.

"Kenapa?" tanya agatha menatap wajah Revan.

"Enggak papa," ucap Revan berdiri dan berjalan mendekati Agatha.

"Kapan datang Bun,yah?" tanya Revan mencium punggung mertuanya.

"Tadi,pas kamu tidur,ya udah bunda sama ayah pulang dulu ya,titip anak bunda," pamit Helena.

"Iya Bun," jawab Revan tersenyum,dia tentu saja akan menjaga Agatha, bahkan dia aja enggak bisa hidup tanpa istrinya itu, bagaimana jika nanti dia kehilangan Agatha, mau jadi apa dia.

"Byy enggak dapat susu dong?" tanya Revan memeluk Agatha dengan erat,saat mertuanya sudah pulang.

Agatha memutar kedua bola matanya tidak habis pikir dengan Revan, padahal dia lagi sakit Lo,masih sempat-sempatnya dia mesum mana tidak tau tempat lagi. "He byy, istighfar Allahu," ucap agatha mencubit pinggang Revan dengan keras.

"Aww byy sakit he," keluh Revan yang mendapat cubitan di pinggangnya,istrinya kecil-kecil tapi kuat juga ya.

"Siapa suruh mesum."

"Bukan mesum,itu kewajiban."

"Matamu kewajiban,"

"Hahaha,tapi kamu suka kan?" goda Revan menatap Agatha dengan menaik turunkan alisnya.

"REVAN AKU TALAK KAMU YA!" geram Agatha yang membuat Revan tertawa, ada-ada aja, paling kalo gua talak nangis.

"Nikah aja belum,main talak-talak aja," sahut Naya yang baru datang bersama yang lain.

Agatha dan Revan hanya menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal, hampir saja dia ketahuan, hust!.

"Mungkin mereka cuma bercanda," Kata Gilang yang ingin menyelamatkan Revan dan Agatha dari ucapan Naya tadi.

"Ngapain kalian?" tanya Revan sengaja mengalihkan pembicaraan.

"Jenguk Bebeb Agatha lha," jawab Marchel yang tidak sengaja menyebut Agatha dengan sebutan Bebeb.

Revan menatap Marchel dengan tajam,dia memeluk agatha Agar tak terlihat oleh teman-temannya, sedikit posesif itulah sifatnya.

Mereka hanya memutar bola matanya,entah Revan akhir-akhir ini berubah semenjak bersama Agatha, sifatnya yang dingin di keluarkan hanya ketika bersama orang lain saja.

Agatha tersenyum tipis,dia masih memikirkan tentang Cowok yang di pikirannya,siapa dia,apa hubungan dirinya dan cowok itu.

Tak terasa sudah lama teman-temannya datang, mereka memutuskan untuk pulang saja,toh sudah ada Revan yang menjaga Agatha.

Kini di ruangan ini tinggal Agatha dan Revan, setelah sahabatnya pulang mereka hanya berdua,sebab orang tuanya juga sudah pulang dari tadi.

Revan yang merasa mengantuk pun naik ke atas brangkar Agatha dan memeluknya dari samping, dia tidak pernah untuk tidak mencium kening istrinya itu.

Sedangkan Agatha hanya membalas pelukan dari Revan, masalah Ketahuannya itu adalah urusan belakangan.

Dan tanpa mereka sadari,dari tadi mereka telah di perhatikan seseorang dari luar "apa gua harus nyerah tha," batin seseorang itu lalu pergi dengan wajah yang sedih.

Ternyata mencintai seseorang dalam diam itu sakit ya,sama dengan apa yang dia rasakan saat ini.

Eyyo jangan lupa ninggalin jejak ya,dan follow akun aku juga biar kalian tidak ketinggalan saat aku up nanti,oh iya,buat kalian, jangan lupa rekomendasi cerita aku ke teman-teman kalian ya!

11 Agustus 2021

@asyahhh_8

REVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang