🌻Happy Reading🌻
"Hua akhirnya pulang juga," ucap Raina dengan girang.
"Hilih lebay lu markonah," ucap Ratu yang melihat tingkah Raina seperti orang kesurupan.
"Sirik bat si lu sama gw," sinis Raina.
"Lama-lama gua enggak kasih restu ke lu,gw ini adik ipar lu ngab, jadi harus sopan," pede ratu sambil berjalan keluar kelas.
"Ogah anjir,gua enggak butuh Restu dari lu," ucap Raina.
"Paan si bertengkar mulu," timpal Naya yang pusing dengan mereka berdua.
"Tau tu,si Ratu and Raina padahal mereka adik iparan Lo,gila si," sahut Nata menyetujui perkataan Naya.
"Gosip gw aja terus, enggak papa sumpah,"kata Raina yang mendengar topik pembicaraan mereka adalah dirinya sendiri.
"Najis,tapi emang bener si, hahahaha," tawa Naya yang puas membully Raina, padahal Raina sahabatnya Lo, parah si.
"Hilih banyak bacot lu,"kesal Raina.
"Lha kok kalian belum pulang?" tanya Agatha yang melihat sahabatnya masih ada di depan kelasnya itu.
"Gua lagi nunggu varo Tha," jawab Raina.
"Gua nunggu teman," sahut Naya.
"Akh gua juga," lanjut nata.
"Juga apa?" tanya Raina heran.
"Lagi nungguin akun terhapus balik:)," jawab Nata.
"Kasian korban virtual," ejek Raina pada sahabatnya yang satu ini, masih jaman sama virtual ya?.
"Dia ngetik pake jari, bukan pake hati cantik," ucap Agatha tersenyum tipis.
"Anjir hahaha,dia cuma gabut,ekh kebetulan ada lu," lanjut Raina.
"Dan paling parahnya ya, sok-sokan gamon,ekh giliran di jedor cowok lain malah di terima," timpal Naya.
"Baper kok sama ketikan," sahut mereka bertiga.
"Enggak papa kok sumpah, kagak ngapa-ngapa,tapi lu pikir lha anjir," ucap nata yang tertampar dengan perkataan mereka,ngena sekali sama virtual ngab,bisa gila gua.
"Auh akh,gua duluan ya,tu varo Udah nunggu gua," pamit Raina yang menunjuk Varo yang sedang menunggunya.
"Ya udah Tha,gua sama nata juga pulang dulu ya," timpal Naya pada sahabatnya.
'hm, hati-hati lu pada," ucap Agatha.
"Iya,lu juga ya," sahut mereka berdua.
Setelah kepulangan sahabatnya kini tinggal Agatha yang masih betah menunggu supir pribadi nya untuk menjemput dirinya, namun sadari tadi dia tidak melihat tanda-tanda keberadaan supirnya,apa dia lagi jemput bunda ya, pikir Agatha.
"Naik!" perintah Revan yang sudah ada di depan Agatha, sejak kapan ni anak ada disitu.
"Enggak usa," tolak Agatha yang heran dengan keberadaan Revan.
"Naik," perintah Revan yang seakan-akan tidak ingin di tolak.
"Gua bilang enggak usah,budek lu ya," ucap Agatha malas.
"Naik!!"perintah Revan sekali lagi.
"GUA BILANG ENGGAK USAH, PAHAM KAGAK!" tegas Agatha.
"Di suruh bunda," ucap Revan.
"Enggak usah," tolak Agatha.
"Naik,atau gua sebarin," ancam Revan.
"Ck," kesal Agatha, yang langsung naik ke atas motor Revan,ni motor tinggi bener,gimana cara naiknya, pikir Agatha dalam hati.
Revan yang seakan tau apa yang dipikirkan Agatha pun mengulurkan tangannya.
"Pegang," perintah Revan.
"Hm thanks," ucap Agatha yang menyambut uluran tangan Revan.
"Pake," ucap Revan menyerahkan jaketnya pada Agatha.
"Buat?" tanya Agatha heran.
"Buat nutupin paha lu,lu enggak liat,rok lu pendek gitu," ketus Revan yang melihat rok Agatha yang pendek.
"Oh, makasih sekali lagi," sahut Agatha, sebenarnya si dia malu, tapi dia nutupin itu semua dengan cara sikapnya yang dingin itu, ternyata jadi orang yang cuek itu bagus juga.
"Ya," sahut Revan melajukan motornya dengan kecepatan sedang,dia tidak ingin ngebut-ngebut, soalnya yang dia bawa adalah cewek,gila kalo mereka celaka.
Selang beberapa menit, akhirnya mereka pun Sampai di kediaman keluarga Xavier.
"Assalamualaikum," salam Agatha yang masuk kedalam rumahnya.
"Waalaikumsalam," jawab bunda Helena.
"Revan mana?" tanya Helena kebingungan.
"Luar," jawab Agatha.
"Astaghfirullah,kok enggak di suruh masuk?" balas Helena yang heran akan anaknya ini.
"Dia udah besar kali, bisa masuk sendiri," kesal Agatha.
"Serah, bunda laporin ayah kamu mau," ancam Helena pada anaknya.
"Lha kok ngadu," ujar Agatha yang naik ke atas kamarnya, Helena yang melihat itu hanya geleng kepala, anaknya yang satu ini kenapa berbeda dengan anak orang lain ya.
"Liat ya, bunda laporin ke ayah beneran,"!teriak Helena, yang sudah tidak melihat batang hidung Agatha lagi.
"Ada-ada aja anak jaman sekarang," gumam Helena kebingungan.
Helena yang sadar bahwa Revan masih ada diluar pun membukakan pintu.
"Revan," panggil Helena.
"Ekh bunda," kaget Revan, hilih lebay bat,gitu aja kaget (Author)
"Masuk gih,maafin Agatha ya sayang,dia emang gitu," ajak Helena pada calon menantunya.
"Iya Bun enggak papa," ucap Revan ramah,Revan kalo sama orang tua Emang enggak dingin,alias Kalem Dikit lha, apalagi sama camer(calon mertua).
"Masuk gih," ajak Helena sekali lagi.
"Enggak usah Bun, Revan pulang aja," tolak Revan.
"Ya udah,kamu hati-hati ya, salam sama bunda kamu," ujar Helena.
"Iya Bun,Revan pamit dulu, assalamualaikum," pamit Revan, sambil mencium punggung tangan mertuanya.
Gimana sama part ini, nyambung enggak?,bagus enggak?,kalo enggak sesuai,maaf ya:),see you beb 😚
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANO
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM BACA! *cerita ini murni imajinasi saya sendiri! *Harap tidak plagiat,mohon menghargai karya penulis! [Maaf jika ada kepenulisan yang salah] *** Perjodohan,satu kata yang mampu merebut kabahagian seorang wanita cantik,dia adalah...