🌻HAPPY READING 🌻
Hai guys gimana kabarnya ni, xixixi kalo baca jangan lupa vote juga atuh, enggak vote? enggak kece bosq:v
Dada nya itu loh,akh kaya mau pingsan liatnya,kalo jodoh gua nanti kaya gini,gua harap kalian enggak iri ya😌😤
***
Tepat hari ini adalah hari ujian bagi anak kelas 12 yang sebentar lagi akan lulus,dan mengharapkan nilai yang sangat bagus bukan,begitu juga dengan pasangan muda ini, Agatha dan Revan, dari tadi mereka masih saja uring-uringan masalah nilai mereka,semoga saja 1 Minggu ujian nanti nilai mereka memuaskan dan bisa kuliah di tempat yang mereka impikan.
Bel masuk sudah berbunyi,itu tandanya pelajaran akan segera di laksanakan, Agatha segera masuk ke ruang 1 tempatnya ujian,dan dia sangat kaget, ternyata dia dan Revan satu ruangan,dan satu tempat yang sama, Agatha sangat kegirangan,ide licik di otaknya terus saja bersarang, apa lagi kalo bukan nyontek, lagian Revan juga cukup pintar, walaupun badboy banget.
"Kenapa?" tanya Revan yang heran melihat Agatha senyum sendiri,dia berharap Agatha tidak memikirkan ingin menyontek dengannya.
"Gapapa Van," balas Agatha sambil menggelengkan kepalanya, Revan hanya mengangguk saja,dia tau, istrinya itu pasti ingin menyontek dengannya,karna Revan lha yang selalu mengerjakan tugas Agatha atau saat ada pr.
Lama menunggu guru pengawas untuk ujian tahun ini pun sudah masuk dan mulai membagi Kertas untuk jawaban mereka,dan selebihnya mengunakan komputer karna dunia sudah sangat canggih bukan.
"Van woi," teriak Agatha pelan,agar pengawas mereka tidak mendengar.
Revan yang mendengar ada namanya di panggil balik menghadap ke agatha pelan,dan menaikan satu alisnya, pertanda dia tanya kenapa.
Agatha mengangkat kertasnya,dan memperlihatkan ke Revan, Revan yang sudah mengerti hanya menggelengkan kepalanya,bodoh, satu kata yang selalu Revan keluarkan jika agatha ingin menyontek dengannya.
Sedangkan Agatha hanya kesal di abaikan oleh suaminya, bisa-bisanya dengan keadaan yang kaya gini Revan tidak ingin membantunya,liat saja nanti aku enggak akan kasih kamu jatah,batin Agatha.
"Agatha,kenapa terlihat sangat gelisah,apa kamu baik-baik saja?" tanya Pak Ahmad selaku guru yang mengawasnya.
"Hm anu pak,saya mau ke toilet,iya toilet," bohong Agatha.
Pak Ahmad hanya mengangguk,dan menyuruh Agatha segera ke toilet, dengan syarat harus datang tepat waktu, Agatha yang mendapat persetujuan dari pak Ahmad segera berlari keluar,dan mengode revan untuk menyusulnya.
"Mau ke toilet," izin Revan yang berlalu begitu saja tanpa dapat izin dari pak Ahmad,pak Ahmad hanya menatap punggung Revan,selalunya seperti itu.
Agatha sudah menunggu Revan di Depan toilet perbatasan antara laki-laki dan perempuan,namun anak itu masih saja berjalan dengan angkuhnya.
"Apa?" tanya Revan yang sudah berada di depan Agatha, entah kenapa agatha memanggilnya ke toilet, Jangan-jangan Agatha ingin melakukan itu di toilet,ngeri juga tempat selera Agatha.
"Revan gua enggak bisa jawab soalnya," jawab Agatha dengan sedih, Revan terlalu jahat, tidak memberikan jawaban untuknya.
"Makanya pintar."
"Tetap aja Van,gua enggak bisa."
"Masuk,gua yang akan kasih Lo jawaban," kata Revan menarik tangan Agatha, Agatha yang mendengar perkataan Revan begitu senang, akhirnya dia bisa bersandiwara, hahaha.
Agatha tidak berhenti untuk tersenyum, beginilah Revan jika dia meminta jawaban pasti dengan muka yang sedih dulu, karna Revan tidak akan membiarkannya bersedih,ada juga gunanya tu anak.
Mereka berdua sudah sampai di dalam ruangan tempat mereka ujian,dan tidak luput dengan penglihatan pak Ahmad,dan siswa lainnya, bukanya mereka ke toilet berpisah, kenapa pulang sudah bergandengan.
Agatha mengerjakan soal dengan tenang sekarang,karna ada Revan di sampingnya, awalnya Agatha memang sendiri,karna dalam mengerjakan ujian hanya sendiri-sendiri orang.
"Revan, pindah ke tempatmu," tegur pak Ahmad yang melihat Revan duduk di bangku agatha, namun Revan tetap tenang,dan tidak ingin pindah,dia hanya melirik pak Ahmad sekilas,lalu membantu Agatha mengerjakan soalnya.
Pak Ahmad hanya menggelengkan kepalanya, dia sudah tidak heran dengan sifat Revan,namun kali ini dia akan tegas,karna ini adalah ujian,bukan hari-hari biasa pada umumnya.
"REVAN...!, PINDAH KE TEMPAT MU SEKARANG!!" teriak pak Ahmad,karna dirinya hanya di acuhkan oleh anak itu,namun apa yang dia liat, Revan tetap tidak ingin pindah, bahkan anak itu hanya menatap dirinya dengan tajam.
"Maaf pak,saya tidak mau," tolak Revan dengan nada dingin.
Semua siswa melihat ke arah bangku Revan dan Agatha, mereka yakin,jika nanti pak Ahmad bicara lagi, mungkin Revan akan melayangkan pukulannya.
Pak Ahmad hanya memijat pangkal kepalanya,sabar Ahmad sebentar lagi kamu tidak akan melihat Wajah Revan lagi,batin pak Ahmad.
Semua siswa kembali tenang,begitu juga Agatha dan Revan, Revan selalu membantu Agatha untuk mengerjakan ujiannya, tapi tenang karna Revan pandai menyembunyikannya, jadi tidak ada yang tau, jika dia mengajar istrinya itu.
Xixixi, jangan lupa untuk ninggalin jejak ya,vote and komen atuh, kalo enggak vote, enggak usah lanjutin akh, hehehe canda kok, yang penting alurnya kalian suka ya,oh iya, jangan lupa rekomendasi ke teman-teman kalian juga ya,see you guys 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANO
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM BACA! *cerita ini murni imajinasi saya sendiri! *Harap tidak plagiat,mohon menghargai karya penulis! [Maaf jika ada kepenulisan yang salah] *** Perjodohan,satu kata yang mampu merebut kabahagian seorang wanita cantik,dia adalah...