35.Hari terakhir

3.4K 160 1
                                    

🌻 Happy Reading 🌻

Hai guys buat kalian, jangan lupa untuk ninggalin jejak ya,dan follow aku aku,biar aku semangat update:)

Selamat membaca!

***

Hari ini adalah tepat seminggu kelas 12 mengadakan ujian untuk melanjutkan ke kuliahan.

Agatha dan Revan tidak sendirian lagi di dalam ruangan,karna sahabatnya ternyata di gabungkan bersama mereka.

Jangan ditanyakan dengan mereka, mereka sangat senang,karna berpikir untuk menyontek satu sama lain.

Seperti biasa, Revan bersama Agatha,raja berpasangan sama ratu, Gilang sama Naya, Rangga dengan Renata, Marchel dengan Vivi, dan varo dengan Raina, sedangkan Nathan hanya sendiri,karna dia masih Jomblo, tapi katanya yang baca pacar dia, enggak tau, benar apa enggak, siapa tau hanya halu.

Mereka sadari tadi mondar mandir di ruangan karna kebetulan petugas yang menjaga ruangan sedang izin untuk keruang guru.

"IHK RATU MINTA JAWABAN KALIAN DONG!!" teriak ratu sambil meneliti teman-temannya satu persatu.

"Ratu!!" tegur Raja dingin, membuat Ratu duduk ketempat nya semula dengan perasaan jengkel.

"Ro jawaban lu dong," minta marchel menghampiri bangku Varo dan Raina.

Varo hanya membuang muka, dan melanjutkan acara tulisannya agar cepat selesai, masalah benar apa enggak dia mah bodo amat, yang penting lulus yakan.

Dengan wajah cemberut Marchel kembali ka tempatnya semula dan melirik Vivi yang tengah mengerjakan ujiannya.

"Yank minta jawaban dong," pinta Marchel dengan puppy eyes nya.

Vivi hanya tersenyum dan mengelus rambut marchel. "Udah gede jangan manja,kerja sendiri sana."

Ingin rasanya Marchel menghilang dari bumi karena kelakuan mereka semua.

Dengan penuh keyakinan, Marchel berjalan ke arah Revan yang duduk bersama Agatha.

"Van minta jawaban dong," bisik Marchel pelan.

"Siapa Lo?" Jawab Revan membuat seisi kelas yang tadinya hening seketika menjadi rame.

"HAHAHA JLEB ENGGAK TU," teriak Rangga sambil menarik tangan Marchel pindah ke bangkunya lagi.

"NGAKAK SIALAN, HAHAHAH, MAKANYA PINTAR DIKIT NAPA," ujar varo melempar Marchel dengan bola-bola yang terbuat dari bukunya.

"Brisik," tegur Revan membuat semua terdiam seketika.

"MAMPUS,MAKANYA ENGGAK USAH KETAWWAIN ORANG," sinis Marchel.

"Lo juga," lanjut Revan menatap Marchel.

Mereka semua menahan tawa,jika berani bersuara maka mereka akan kehilangan nyawanya begitu saja. (Lebay)- author.

Saat ini ruangan tempat mereka sangat sunyi, Marchel memutuskan untuk mengerjakan ujiannya sendiri.

Ngomong-ngomong tentang Ratu dan varo, mungkin kalian bingung, kenapa mereka bisa satu angkatan sedangkan mereka adik kakak,jadi gini dulu itu ratu pengen cepat masuk sekolah dan barengan sama varo, Makanya sekarang mereka jadi seangkatan.

Back to topik

"Gimana anak-anak, ujiannya sudah selesai?" tanya pak Dimas,ingat bukan pak Dimas guru killer di SMA Nusa bangsa, setelah Bu vara,Kalo enggak ingat ke part 30 gih.

"Udah pak," sahut semua murid kecuali Revan.

"Sekarang kalian boleh istrirahat," ujar pak Dimas membereskan semua peralatan nya.

"Istirahat pak,bukan istrirahat," jelas Marchel membenarkan perkataan pak Dimas.

"Terserah saya dong,mulut-mulut saya,bukan mulut kamu," sinis pak Dimas, membuat seisi kelas kembali tertawa.

"Iyaiin botak selalu benar," terang Marchel membuat pak Dimas murka seketika.

"MARCHEL!!,KAMU ITU, SAYA ITU LEBIH TUA DARI KAMU, KEMANA KESOPANAN KAMU SELAMA INI!!"

"Baperan banget si pak," ujar Marchel bersedekap dada.

"Berisik!" ketus Revan Mengandeng tangan Agatha keluar kelas di susul Teman yang lainya.

"Lha gua di tinggal," kelus Marchel berpura-pura sedih.

"Alay kamu Marchel," judes pak Dimas keluar dari kelas.

"Bacot lu botak," ketus Marchel dalam hati.

Karna sadar cuma dirinya sendiri berada di dalam kelas, Marchel segera keluar dan kaget saat melihat teman-temannya menunggunya di luar.

"Terhura Bener gua ngab," ucap Marchel sengaja mengelus kelopak matanya seperti orang yang sedang menangis.

"Terharu chel,bukan terhura," ujar Vivi membenarkan.

"Sengaja sayang," balas Marchel tersenyum.

"Bacot Lo Dugong," sinis Rangga merangkul Marchel.

"IHK KOK KALIAN GANDENGAN SI,KAN MARCHEL PUNYA VIVI!!" dengus Vivi memisahkan mereka berdua,dan bersandar di pundak Marchel.

"Lo lupa? Marchel kan uke Rangga," papar Naya menatap Vivi yang mukanya memerah karena marah.

"Enggak!!! marchel punya aku,kan Rangga udah ada Renata,iyakan Nat?," balas Vivi yang tak mau lepas dari Marchel.

Marchel mengelus rambut Vivi dengan lembut, tidak salah pilih lagi dia, walaupun dia ngaku jelek, tapi masih banyak yang suka.

Karna merasa kehausan dan lapar mereka memutuskan untuk pergi ke kantin, sudah Taukan posisi duduk mereka masing-masing.

"Makan yang banyak,biar Dede bayinya sehat," bisik Revan di telinga Agatha, sambil mengelus perut rata istrinya, tanpa ketahuan.

Agatha yang mendengar hanya tersenyum, rasanya dia ingin terbang sekarang,dan dia sudah sadar, bahwa dia sangat mencintai suaminya ini.

"Byy mau susu," bisik Revan lagi dengan suara yang terbilang sangat manja.

Agatha mencubit paha Revan dengan begitu keras.

"AWW, SAKIT BYY!!" rintih Revan keras,dan mendapat perhatian dari seisi kantin.

"Bos lu ngapain?" tanya Justin memicingkan matanya.

"Jangan-jangan."

"Jangan-jangan apa chel?" tanya Rangga.

"Bacot!" ketus Revan.

Hai guys, jangan lupa ninggalin jejak ya,harus vote lha,gua mikir ini Sampe 2 hari,karna pusing buat nyambungin alurnya hiks,see guys

REVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang