24.Revan murka

5.5K 189 4
                                    

🌻 Happy Reading 🌻

"Kok kamu bisa sama Radhit, bukanya tadi kamu tidur?" tanya Revan.

Agatha mendekati Revan dan duduk di sampingnya "pas kamu bangun, sebenarnya aku enggak tidur,aku cuma pura-pura,terus aku Chat bang Radhit de,dan bilang dia sama kamu apa enggak, dan dia bilang dia ingin balapan sama kamu,ya udah aku minta di serlock ae lokasinya,"jelas Agatha panjang lebar.

"Oh gitu," angguk Revan.

"Heem,jadi gitu ceritanya pak bos."

"Mau pulang enggak?" tanya Agatha.

"Kamu duluan byy,aku masih ada urusan sama anak vangster," imbuh Revan menolak sebab dia ada urusan habis ini.

"Ya udah aku balik dulu,"pamit Agatha mencium punggung tangan Revan, mereka sudah melakukan itu setelah hubungan mereka membaik.

Agatha naik ke atas motornya di liat oleh Revan,Revan tersenyum ke arah Agatha, sebenarnya dia tidak tega melihat Agatha pulang sendirian,namun habis ini mereka ada urusan mendadak.

Agatha meninggalkan tempat mereka bertemu tadi, dia terus saja mengendarai motornya dengan santai,dan singgah di salah satu kafe dekat rumahnya.

"Mau pesan apa mbak?" tanya pelayan kafe tersebut.

"chicken curry, untuk minumannya jus jeruk aja,"jawab Delina ramah.

"Tunggu ya mbak,"ujar Palayan itu dan berlalu di hadapan Agatha.

Setelah menunggu, pesanan Agatha sudah di tata rapi di atas meja,dan Agatha segera melahap makannya sebab dia sangat lapar.

"Hai,"sapa seseorang yang membuat Agatha takut,karna yang duduk di hadapannya saat ini adalah orang yang menculik dirinya waktu itu.

"Siapa?" tanya Agatha ragu.

"Sans jangan Takut,gua enggak akan nyakitin Lo,"kata zergan.

"Lo mau apa?" tanya Agatha yang tidak nyaman.

"Gua,gua cuma mampir aja, dan kebetulan ada Lo,"bohong zergan.

"Ohh."

"Hm gua balik dulu,"pamit Agatha,dia sudah tidak nyaman bersama orang asing.

Beberapa menit kemudian Agatha sudah sampai di rumahnya,dia memarkirkan motornya di garasi rumah,dan masuk ke dalam.

~•~•~•~

Kembali dengan anak vangster, hari ini mereka akan latihan menggunakan senjata yang berbahaya, seperti pistol,pisau,kapak,dan lain-lain.

Mereka ingin menggunakan alat itu untuk sesuatu yang mendesak, yang dapat membuat mereka celaka maupun yang terdekat.

Dipimpin oleh Revan dan Radhit, anggota lainnya sudah mulai berlatih dengan kemampuan yang sangat cepat, mulai dari pistol, memanah,dan mengunakan pisau.

Menurut mereka itu adalah hal biasa, mereka sebagian sudah mulai mempelajarinya dari lama.

"Revan," panggil raja.

"Why?" tanya Revan melirik raja sekilas.

Raja menghampiri Revan dan menunjukan sesuatu."ini Agatha kan,"

"Anjing,"umpat Revan mengepalkan tangannya.

"Jangan gegabah Van, takutnya apa yang Lo pikirin itu salah,"nasehat raja .

"Untuk hari ini,gua bubarin!, lanjut besok,gua ada urusan,"perintah Revan dan berlalu dari hadapan mereka semua.

"Revan kenapa?" tanya Radhit yang hanya memperhatikan interaksi antara Revan dan raja tadi.

"Entah gua juga kagak tau,"jawab raja.

Radhit hanya berohriah,dan duduk untuk mengistirahatkan tubuhnya,melatih anggota nya ternyata susah,tapi dia salut terhadap Revan yang tidak pernah mengeluh akan apa yang di jalankannya.

~•~•~•~•

"AGATHA!" teriak Revan lantang saat memasuki rumahannya.

"AGATHA!"

"Apasih byy teriak-teriak,"jawab Agatha yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Darimana?" tanya Revan tuthep.

"Rumah,"jawab Agatha, tumben Revan menanyai nya.

"Sehabis dari balap."

"Pulang ke rumah lha,"jawab Agatha lagi.

"GUA MAU LO JUJUR!" bentak Revan.

"Gua udah jujur Van,gua di rumah enggak kemana-mana."

"TERUS INI APA HA!" tunjuk Revan ke Arah layar handphone nya yang berisi foto Agatha dan zergan di kafe.

Agatha melirik Revan dan menjawab. "itu foto."

"Saya tidak suka bertele-tele Agatha,saya mau anda menjelaskan itu."

"Ohhhhh itu kan gini,pas aku pulang dari tempat kamu,aku leper, terus singgah di kafe itu,dan enggak lama pas pesanan aku datang,si cowok itu nyamperin,tapi aku Bentar doang kok, sumpah,"jelas Agatha panjang lebar.

"Yang bener?" tanya Revan ragu.

"Ya iyalah bego,gua beneran."

"Maaf,"pinta Revan yang menyesal membentak istrinya tadi.

"Iya di maafin kok,"ucap Agatha tersenyum.

Revan segera memeluk Agatha, dia mendekap tubuh agatha dengan erat,dia merasa bersalah sudah membentak Agatha,namun hal itu ia lakukan karna tidak ingin Agatha di milikin orang lain kecuali dia.


Jangan lupa follow Ig aku, dan Ig vangster juga ya!,ada di atas,liat aja, Jangan manja

Hai gimana kabarnya, semoga sehat"ya,dan pesan aku,kalo mau keluar harus pake masker ya,dan kalo keluar itu harus penting"aja,agar mencegah adanya penyakit buat kalian, ayoloh sayangi tubuhmu,kalian mau sakit?, Dahlah yang intinya kalian semua sehat"

Pencet bintang jangan lupa!

REVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang