🌻 Happy Reading 🌻
Pencet bintang ya!!
Selamat membaca!
***
"Sakit kan?" tanya seseorang terhadap sepupunya yang baru saja melihat sesuatu yang membuat dia yakin,jika sepupunya ini tidak baik-baik saja,dia tau seperti apa perasaan sepupunya itu.
Adit berdecak saat tidak ada suara yang ia Dengar,dia memilih untuk menjalankan mobilnya menuju basecamp warior.
Setelah menempuh perjalan akhirnya mereka sudah sampai di basecamp,Adit melepas seatbelt nya dan turun di susul sepupunya.
"Sampai kapan gan?" tanya Adit berdecak pinggang di hadapan zergan,ya yang melihat agatha dan Revan tadi adalah zergan, entah seperti apa perasaannya saat ini.
"GUA CINTA AGATHA DIT!" murka Zergan meninju dinding berkali-kali,kenapa dia sangat bodoh, mencintai seseorang yang sudah bersuami,tapi dia harus apa, perasaan seseorang tidak ada yang tau,di mana dia akan jatuh cinta.
Adit menghampiri zergan dan mengangkat kerah bajunya. "SADAR GAN,LO SAMA DIA ENGGAK BAKALAN BISA MENYATU,LO LUPA DIA SIAPA? LO LUPA LO SIAPA HA!!"
Zergan duduk di bawah mengacak rambutnya prustasi dia bodoh, tidak seharusnya dia mencintai Agatha,namun Agatha adalah cinta pertamanya dengan cara apa dia harus melupakan Agatha, apakah dia sanggup melihat Agatha bahagia dengan orang lain.
~•~•~•~•
Agatha hari ini sudah diperbolehkan pulang, karena keadaannya sudah mulai membaik, selama dia di rawat Revan selalu menemaninya,dia tidak pernah absen untuk menjaga istrinya itu.
Sekarang mereka sudah berberes, tentunya Revan sendiri, Agatha selalu punya alasan jika di suruh, membuat Revan sangat kesal,namun dia tidak mempermasalahkan itu,karna Agatha juga belum terlalu boleh banyak bergerak.
Setelah menyelesaikan tugasnya,Revan menghampiri Agatha dan mendorong kursi rodanya menuju parkiran.
Revan mengangkat tubuh agatha untuk masuk ke dalam mobil, padahal Agatha bisa sendiri, bahkan dia bisa saja berjalan kaki,numun suaminya ini keras kepala,dia tidak suka di bantah.
Melajukan mobilnya, Dengan tangan yang satu Menggenggam tangan Agatha, Revan mencium punggung tangan istrinya dengan lembut, tangan Agatha sangat candu, mungkin dia akan melakukan iku setiap hari.
Agatha di perlakukan seperti itu hanya bisa menutupi rona merah di pipinya, siapa yang tidak baper di perlakukan seperti itu, apalagi suaminya ini sangat tampan,banyak siswa yang mengagumi nya secara diam-diam,dan saat ini Agatha beruntung, karna dia bisa memiliki Revan sepenuhnya.
"No diam disitu,aku ambil kursi roda dulu," perintah Revan membuka pintu dan mengambil kursi roda di bagasi mobil dan membukakan pintu untuk agatha lalu mengangkatnya.
Dia mendudukkan Agatha di ruang tamu, sedangkan dia sendirinya sibuk dengan bawaan Yang mereka bawa dari rumah sakit.
"Revan," panggil Agatha berjalan mendekati Revan.
Revan yang fokus dengan pekerjaannya hanya melirik Agatha tersenyum. "Kenapa?" tanya Revan memeluk Agatha dari belakang,dia menyandarkan dagunya di bahu istrinya itu.
"Zergan siapa?" tanya Agatha membuat alis Revan berkerut,dari mana Agatha mengetahui Zergan.
"Anak warior," jawab Revan menatap Agatha, sedangkan yang di tatap hanya mengalihkan penglihatannya kesegala arah.
Apakah dia harus menemui zergan,namun dia takut Revan memarahinya,karna Agatha sudah tau bagaimana hubungan antara vangster dan warior.
Dan dia sangat takut, sebab zergan pernah menculiknya,namun dia waktu itu tidak mengingat siapa zergan, mungkin menyesal satu kata yang mampu menggambar Agatha,dia sangat tau dia dan zergan selalu bersama sejak dini,namun inseden di mana Agatha kecelakaan, membuatnya kehilangan ingatannya dan melupakan semuanya.
Agatha menghembuskan nafasnya. "Zergan sahabat Aku dari kecil...," Jelas Agatha memberhentikan ucapannya dan melihat Revan yang sedang menatapnya."namun satu peristiwa yang membuat aku bisa lupa semuanya, bahkan aku tidak mengingat bunda,namun bunda bilang dia adalah orang yang melahirkan aku, begitu juga ayah dan bang Radhit,dan saat aku keluar dari rumah sakit,bunda memutuskan untuk menetap di Jakarta,rumah ayah," lanjut Agatha menggenggam tangan Revan.
"Dan saat itu aku pisah sama zergan,"
Revan yang mengerti pembicaraan Agatha segera memeluknya dengan erat, Revan menempelkan bibirnya di bibir manis Agatha, Agatha yang sadar Revan menciumnya tersipu malu,dia takut nantinya dia akan terkena penyakit jantung karna suaminya ini.
"Mau ketemu zergan?" tanya Revan, walaupun dengan terpaksa, karna bagaimanapun zergan juga adalah Sabahat istrinya dulu,ia tidak ingin egois dan terlalu mengekang kebebasan agatha.
"Mau, enggak papa emang?" tanya Agatha balik.
"Iya"
Agatha yang kesenangan spontan berdiri dan lompat-lompat seperti anak kecil, Revan melihat Agatha ikut tersenyum,ia menarik tangan Agatha untuk duduk ke pangkuannya,dan Agatha mengalungkan tangannya di leher suaminya, saling tatap menatap itulah yang mereka lakukan,sampi Revan memiringkan kepalanya dan memegang Tengkuk leher Agatha dan mencium bibir manisnya, Agatha membalas ciuman Revan melumatnya bahkan mereka sampai kehabisan oksigen.
"Mphhh...,r-revan," rintihnya memukul kepala Revan, Revan hanya tersenyum dan melepaskan ciumannya.
"Khilaf,tapi bibirnya manis,aku suka," bisik Revan di telinga agatha, Agatha tersenyum,rona merah di pipinya berusaha ia sembunyikan.
"Apaan si,"
"Hahahaha, lucu,2 Minggu lagi ujian, sebentar lagi kita lulus, gimana kalo setelah lulus,kita buat anak," usul Revan menatap Agatha.
"Itu si mau kamu," ketus Agatha menarik rambut Revan.
"Ya iyalah,kan enak,surga dunia, hahaha," tawa Revan, membuat Agatha kesal.
"Dasar mesum"
"Tapi, kamu suka kan?"
"REVAN AKH, KENAPA MESUM SEKALI SI!" teriak Agatha dan berdiri mengambil bantal dan memukul kepala Revan dengan keras,Revan Hanya pasrah,Mak lampir sedang tidak baik-baik saja,jadi ikhlaskan saja.
Jangan lupa ninggalin jejak ya,vote and komen kalian adalah semangat gua,see you guys, ekh satu, follow Ig gua juga😤
13 Agustus 2021
@asyahhh_8
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANO
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM BACA! *cerita ini murni imajinasi saya sendiri! *Harap tidak plagiat,mohon menghargai karya penulis! [Maaf jika ada kepenulisan yang salah] *** Perjodohan,satu kata yang mampu merebut kabahagian seorang wanita cantik,dia adalah...