22.Debay

7.4K 232 9
                                    

🌻 Happy Reading 🌻

Hubungan antara Revan dan Agatha saat ini sudah membaik, benih-benih cinta pun sudah hadir di antara mereka berdua,ingat bukan, mereka pernah nekat untuk membatalkan perjodohan mereka,namun saat ini mereka hanya menyesal pernah berniat melakukan hal itu.

Mereka sudah Ada di rumah saat ini, berbaring di atas kasur yang lembut di baluti selimut yang tebal.

"Revan,"panggil Agatha berbalik menghadap ke arah suaminya itu.

"Iya byy,"jawab Revan memeluk Agatha dari depan.

"Jika nanti kita di pisahkan,aku mau,kita harus menjalani hari-hari yang indah tanpa harus mengingat kenangan saat kita bersama."

"Kenapa kamu bilang gitu,kamu mau ninggalin aku sendiri?" tanya Revan melepaskan pelukannya, Agatha yang merasakan perubahan Revan pun tersenyum dan memeluknya lagi.

"Aku enggak akan meninggalkan kamu, kecuali kamu yang meninggalkan aku,"

"I will not leave you.

"Are you serious?,"tanya Agatha.

"I will prove that, unless death do us part,"kata Revan mengeratkan pelukannya.

"Revan,aku laper,"ucap Agatha memegang perutnya yang kosong,asli dia sangat laper saat ini.

"Mati gih,"ujar Revan.

"Kamu mau aku mati,"tanya Agatha.

"Mau,kalo berdua,biar cintanya abadi,"

"Apaan si,"kata Agatha yang pipinya sudah seperti kepiting rebus sekarang.

Revan hanya tersenyum dan memeluk Agatha dengan lembut, Revan adalah cowok yang manja jika bersama Agatha,sifat yang dingin itu seakan-akan terlupakan dalam benaknya.

Agatha yang merasakan perubahan Revan tersenyum dia ingin bahagia terus menerus seperti ini,dan memiliki anak nantinya jika dia sudah lulus, mimpi mereka ingin mempunyai Anak 1 cowok dan 1 cewek, biar pasangan kata Revan.

Agatha mengusap kepala Revan dengan lembut, suaminya yang manja,jika sudah berada di rumah, namun berusaha Cool saat di luar, entah seperti apa jadinya jika Agatha tak ada di hidupnya.

Setelah melihat Revan yang sudah tertidur dengan pulas, Agatha turun ke dapur untuk makan, terlebih dahulu dia Masak sesuatu yang dia suka,sebab perutnya sadari tadi minta di isi, setelah lama perpikir Agatha segera mengambil peralatan untuk membuat nasi goreng yang dia suka,ya malam ini dia akan makan nasi goreng dengan buatan nya sendiri.

Setelah mengupas bahan-bahan yang di perlukan untuk nasi goreng yang dia buat, Agatha berjalan untuk mengambil wajan dan menuangkan minyak secukupnya, dan segera menumis rempah-rempah tersebut, setelah melihat tumis tomatnya sudah jadi, Agatha segera memasukan nasi yang ingin digoreng dan mengaduk hingga rasanya ada.

Namun dia kaget saat tangan yang kekar memeluknya dari belakang dan sudah dia tebak adalah suaminya, namun Agatha menghiraukan itu,dia tetap melanjutkan masakannya dan menata ke meja untuk dia makan.

"Mau susu byy"minta revan yang melihat susu yang berada di tangan Agatha.

Namun Agatha tak memperdulikan itu,dia tetap melanjutkan makanannya,namun dia semakin geram sebab Revan selalu memeluknya dan ingin susu.

Agatha yang kesal memberikan susu untuk Revan. "ni diam situ,jangan bergerak,"

Revan memanyunkan bibirnya. "kok gitu."

Agatha hanya menghiraukan Revan dan melanjutkan makanannya, Revan yang terabaikan merasa kesal dia mengambil makanan Agatha dan memakan nya, Agatha berdiri dan mengambil makanannya kembali namun Revan menahan,Revan menari tangan Agatha dan mendudukkan di pahanya,dan ingin menyuapi Agatha.

"Pake mulut,atau pake tangan?" tanya Revan tersenyum menggoda.

Agatha memutar bola matanya dengan malas. "gila ihk, yakali pakai mulut,ya tangan la, dasar mesum,"

Revan menyuapi Agatha dengan tangannya,sekali-kali dia menculik ciuman istirnya itu,bibir istrinya sangat manis,dia tidak ingin melewatkan kesempatan itu,kapan lagi Agatha tak memberontak.

Setelah selesai makan Agatha berdiri dari pangkuan Revan,dan mengambil piring kotor dan mencuci nya di wastafel.

"Byy,"panggil Revan

"Napa lu,"tanya Agatha menatap Revan.

"Mau peluk,"pinta Revan dengan Puppy eyes nya.

Agatha yang gemas dengan tingkah suaminya itu menghampiri Revan dan memeluknya, Revan membalas pelukan istrinya dengan lembut, seperti ini kah di peluk oleh orang yang di cintai.

"Byy,mau debay,"Rengek Revan yang mensejajarkan diri nya dengan perut rata istrinya.

"Bego,kita masih sekolah, setelah lulus aja udah,"jawab Agatha mengusap kepala Revan.

Revan menatap Agatha. "setahun lagi dong, astaghfirullah Sabar."

"Deritamu, hahaha," Agatha berlari masuk ke dalam kamar,dan di kejar oleh Revan,Revan yang berhasil menangkap Agatha segera menggendongnya dan menidurinya dengan dia di atas Agatha.

"Revan bego ihk, minggir,"ucap Agatha berusaha menyingkirkan Revan di atasnya.

"Enggak mau,"tolak Revan mencium bibir Agatha dengan lembut, Agatha pun membalas ciuman itu,namun ciuman Revan semakin panas membuat Agatha tidak bisa berkutik lagi.

"Mphhhh akhhh,re revanhh akhh,"desah Agatha saat Revan terus saja mencium area sensitifnya, mereka berdua sudah bener-bener di kuasai oleh nafsunya.

"Boleh ya byy,"minta Revan yang sudah tidak tahan lagi, Agatha mengangguk dia kasian jika suaminya terus-menerus meminta haknya.

Revan yang mendapat persetujuan dari Agatha segera mencium bibir Agatha dengan brutal dan semakin turun.

Revan yang sudah tidak tahan membantu Agatha membuka bajunya,begitu pun dengan dia, setelah itu adegan panas pun terjadi, Hanya author dan tuhan yang tau.

(Ciee berharap di lanjutin ya?)

Jangan lupa follow Ig aku, dan Ig vangster juga ya!

Jangan lupa ninggalin jejak ya!,dan follow akun aku juga biar Kalian enggak ketinggalan setiap aku up!

REVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang