Rasulullah SAW mengumpamakan wanita seperti gelas kaca.
Artinya pergaulilah mereka (Ibumu, Istrimu, Anakmu, Saudaramu) dengan penuh kelembutan.^^^
Tamima memarkirkan motornya dalam garasi, ia berjalan kedalam rumahnya dengan lesu. Kini sepasang pintu ada di depannya, klek... Dirinya masuk, pertama kali yang ia lihat adalah wajah wanita cantik yang telah melahirkan nyaa tersenyum lembut ke arahnya di tangannya itu terdapat kotak P3k, kakinya melangkah mendekati sang Umah, kemudian menyalimi tangan Umahnya itu.
"Sini duduk, Umah obatin luka di bibir Mima," Ia di giring ke sofa untuk duduk, sangat lesu itu yang Mima rasakan, matanya terus memandang wajah Umahnya yang kini tengah mengobati lukanya, Mima hanya diam, belum berani mengeluarkan suara.
"Umah gak mau marah sama Mima?"
"Enggak."
"Loh, kok malah nunduk sih. Kan lagi di obatin,"
Ria mengangkat dagu anaknya untuk menatapnya, terlihat mata Mima yang sedikit memerah.
"Mima lebih suka liat Umah marah saat Mima buat ulah, dari pada sikap Umah biasa aja kaya sekarang seakan gak ada apa-apa," Ujar anak itu.
Ria tersenyum hangat, "Boleh Umah jujur?"
"Boleh."
"Umah kecewa sama Mima, bukan marah lagi."
Mima kembali menunduk, ia ingin sekali menangis mendengar kejujuran Umahnya.
"Maaf umah."
"Bosen Umah denger kamu minta maaf mulu kalo udah buat ulah."
Tiga senti bibir Mima maju kedepan, membuat Umahnya terkekeh kecil.
Tangan Ria kembali mengobati luka di bibir anaknya.
"Abi di mana, Umah?" tanya Mima pelan.
"Ada-"
Perkataan Ria terpotong, fokus keduanya teralihkan pada suara yang cukup nyaring dan itu berasal dari gudang, keduanya saling pandang.
"Abi."
"Mima," teriak Ria pada Mima yang berlari menuju gudang.
"Abi? Barang Mima mau di apain?"
Setelah sampai di gudang Mima melihat Abinya sedang mengeluarkan barang-barangnya.
"Abi, jawab dong."
Rega masih tetap diam, tak menjawab pertanyaan anaknya, ia bawa barang anaknya keluar dengan raut muka dingin.
"Abiii,"
Tepat saat Rega akan keluar dari gudang, karena geram Mima mengambil barang-nya itu dari sang Abi, ia sembunyikan di balik tubuhnya.
"Sini," Rega meminta kembali barang yang di ambil anaknya itu.
"Enggak, mau abi kemanain barang Mima," Mima semakin menjauhkan barangnya dari Rega.
"Buang."
Mima melotot, apa katanya tadi?
"Buang? Abi, aku rela satu minggu lebih sisihin setengah dari uang jajan aku buat beli barang ini, dan seenaknya Abi mau buang. Gak akan Mima kasih ke Abi.""Oohk, kamu rela sisihin setengah uang jajan kamu untuk beli tongkat Softball buat mukulin orang." Sentak Rega.
Mima diam, ia pandang Abinya dan masih memegang erat tongkat Softball itu yang ada di balik tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Muslimah, Naughty
Teen Fiction"Suka sama seseorang, tapi nyaman sama orang lain." -Erga- "Kalo udah suka itu susah." -Tamima- __________________________________________________ "Gue tuh aneh sama lo. Di ghibahin bukannya marah, eh malah bilang makasih." "Ya masa orang baik sama...