Pergi ke pasar malam adalah waktu yang di tunggu-tunggu oleh Mima dan Tia. Tapi apalah daya, Mima hanya bisa pergi sendiri karena Tia sedang datang bulan.
Kue cubit yang membayangi pikiran Mima akhir-akhir ini membuat gadis itu rela pergi ke pasar malam seorang diri.
Dan kini gadis itu tengah mengantri di kedai Kue cubit yang antriannya sangat panjang itu, sudah sepuluh menit gadis itu berdiri mengantri.
"Antriannya panjang, gue kebagian gak yah kue cubit nya?" Mima melihat panjangnya antrian dan sekarang dirinya berada di antrian paling akhir.
Gadis itu memasukan tangannya kedalam saku, tidak lama setelah itu dari belakang ada yang menarik-narik ujung jaketnya membuat ia berbalik ke belakang untuk melihat siapa sang pelaku.
Ada anak kecil memakai hijab pink yang tingginya sebatas dadanya.
Mima menatap anak kecil yang mendongak menatap ke aranya. "Ini adiknya Erga kan? Eran."
"Kenapa?" Tanya Mima pada adik Erga itu.
"Kak, tukeran dong."
Alis Mima berkerut, ia tak paham maksud ucapan adik Erga ini, "Tukeran apa?"
"Tukeran tempat."
Mima mulai mengerti apa yang di inginkan anak kecil ini, ia tersenyum miring.
"Kerjain dikit enak kali ya haha..."
"Gak bisa dong, kan kakak duluan antrinya dari pada kamu," Mima memulai aksinya.
"Kok gak mau ngalah sih sama anak kecil?" Eran mulai kesal, pasalnya wajah Mima menyebalkan.
"Emang gak mau."
"Dih ngeselin," Eran bergidik.
Dan Mima kembali tersenyum miring saat melihat Eran yang tampaknya mulai kesal kepadanya.
"Nama kamu siapa?" Tanya Mima pura-pura tak tau nama gadis di depannya.
"Eran," Eran menjawab tampa melihat Mima.
"Edan?" Mima pura-pura salah dengar.
"Eran, Kakak tuh yang edan," Eran mulai nyolot.
"Heh." Mima melotot, dirinya di katai edan. "Kamu ada maunya sama orang, tapi kamu ngatain orang itu edan. Sopan kah begitu?" Mima mencondongkan wajahnya ke arah Eran.
Dan Eran, sekarang ia sudah semakin kesal. "Kakak ya yang pertama ngatain aku, orang nama ku Eran kok jadi edan."
Mima menatap mata Eran lekat, ia jadi kesal sendiri karena di katai edan. Kemudian ia berbalik dan ternyata sudah tak ada antrian lagi, dan gadis itu cepat-cepat memesan kue cubit.
"Bang kue cubit satu porsi," ucap Mima sedikit ketus.
"Habis neng."
"Hah..." Mima melongo. "Habis gimana? Saya antri loh bang, masa gak kebagian sih."
Penjual Kue cubit itu tak percaya dengan ucapan Mima. "Ah nu bener antri, saya tadi liat eneng lagi ribut sama adek eneng."
"Bener bang saya antri, gak percayaan banget sih," Mima mulai ngotot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Muslimah, Naughty
Teen Fiction"Suka sama seseorang, tapi nyaman sama orang lain." -Erga- "Kalo udah suka itu susah." -Tamima- __________________________________________________ "Gue tuh aneh sama lo. Di ghibahin bukannya marah, eh malah bilang makasih." "Ya masa orang baik sama...