Harap Klik dulu Bintang ⭐ malam sebelum membaca..🥰🥰Mima, Eran, dan juga Erga tengah berdiri di depan wahana yang akan mereka masuki, masing-masing di tangan mereka ada tiket untuk masuk.
Wajah Eran sangat berseri, tampaknya gadis itu sudah tak sabar.
Mima, gadis itu sangat ingin segera pulang, ekspresi wajahnya yang datar terus menatap wahana di depannya, jangan lupakan tangannya yang sedari tadi terus meremas tiket itu.
Erga, cowo itu tak jauh beda dengan Mima, hanya saja ia tak merusak tiket di tangannya.
"Masuk yuk," Suara Eran yang girang membuat kedua orang di sebelahnya menatap ke arahnya.
"Eran," panggilan Mima menghentikan langkah Eran, anak itu menatap ke arahnya Mima.
"Gini," Mima berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Eran. "Wahana ini tuh buat anak kecil, bukan buat anak gede."
"Itu anak gede ada yang naik," Mima dan juga Erga mengikuti arah tunjuk Eran.
"Ran, maksud kak Mima anak gede itu orang dewasa bukan anak kecil yang badannya gede," Eran membulatkan mulutnya mendengar penjelasan Erga.
"Hm, kak Edan punya-"
"Mima," Eran nyengir kala mendapati pelototan dari Mima.
"Oke, kak Mima edan pun-"
"Mima doang gak pake Edan."
Eran mencibir kala ucapannya kembali di sela oleh Mima, "kak Mima doang pun-"
"Gak pake doang, Mima doang."
Mata Mima berkedip-kedip kala kembali menyela ucapan Eran, "gimana sih gue ngomong?" monolog gadis itu.
"Maksudnya itu, Mima gak pake edan gak pake doang, Mima aja,"
Eran memutar bola matanya, anak itu membuang nafas gusar. "Oke, kak Mima udah punya KTP belum?"
"Belum jadi," Mima berdiri dari jongkoknya.
"Abang juga belum, berarti kalian belum gede karena belum punya KTP. Masih anak-anak," Eran bersedekap dengan tersenyum menatap Mima dan Erga.
Mima dan Juga Erga saling melirik hingga tatapan keduanya teralihkan pada Eran yang kembali bersuara dan anak itu berjalan menuju wahana.
Mima dan Erga terus memperhatikan Eran yang sudah di dalam wahana dan sedang melompat-lompat.
"Seriusan nih kita naik istana balon?" Mima bertanya dengan tak bersemangat.
"Gak yakin gue."
"Ya kali gue harus loncat-loncat di atas balon."
"Apa gue kabur aja ya?" Mima bermonolog dalam hati, matanya melirik pada Erga yang masih menatap wahana istana balon itu.
Dengan gerakan pelan gadis itu mulai mundur, jangan lupakan dalam hati ia terus berhitung, "Satu... Dua... Ti-"
"Aaaaa.." Jantung Mima berdegup kencang, tepat saat Mima akan berbalik untuk kabur Erga ada di belakangnya.
Gadis itu memegang dadanya ia masih syok, "Jantung gue cuma satu loh, gak punya cadangan."
"Lo mau kabur," Erga menatap tajam ke arah Mima, ia mendekati Mima membuat gadis itu mundur.
"Kok bisa tau sih? Pake acara melotot lagi," Monolog Mima dalam hati.
Erga berhenti maju, matanya yang tajam masih terus memperhatikan gadis di depannya. "Gue tau otak licik lo ini," dengan seenak hati jari Erga medorong jidat Mima, membuat gadis itu sedikit terhuyung kebelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Muslimah, Naughty
Teen Fiction"Suka sama seseorang, tapi nyaman sama orang lain." -Erga- "Kalo udah suka itu susah." -Tamima- __________________________________________________ "Gue tuh aneh sama lo. Di ghibahin bukannya marah, eh malah bilang makasih." "Ya masa orang baik sama...