Muslimah, Naughty (15)

1.6K 231 0
                                    

Harap klik Bintang ⭐ malam dulu sebelum membaca...








Bang Riffaaaaaa

Tes.

Tes.

Cek... Cek...

Apa?

Lagi sekolah nih, biar pinter 😎

Jangan ganggu


Pulang sekolah, jemput Tissa di tempat bimbel.

Ongjem-nya, Rp. 100.000

Perhitungan banget lo pake ongkos jemput segala?

kalo motor gue makannya air, baru gratis. lah ini makannya bensin


Udah gue Tf.

Mancap 👍

Mima mengecek Rekening-nya, ia melotot saat tau bahwa Riffa mentransfer dua kali lipat dari yang ia minta.

"Kenapa lo?" Tia yang sedari tadi menulis materi yang ada di papan tulis, melirik Mima yang tiba-tiba melotot menatap Handphone.

"Kagak, hehe..." Cengenges Mima.

"Gak jelas," Tia melanjutkan menulisnya, begitu pun dengan Mima.

Drt..

Bang Riffaaaaaa

Jemput nya jam 2.

Syiaap 👍👍👍


Tia mengalihkan tatapan dari Mima, ia menatap ke belakang dan tersenyum tipis melihat orang yang duduk di belakang Mima itu sedang mencatat materi di depan dengan serius.

Seketika senyumnya hilang, saat tak sengaja netra na bertemu dengan Harris.

"Ngapain lo senyum-senyum sama gue?" Mima maupun Ridan menatap ke arah Tia, setelah mendengar pertanyaan Harris.

"Gue gak senyum sama lho," Sewot gadis itu.

"Berarti lo senyum sama Ridan dong?" Pertanyaan Harris kali ini malah membuat Tia jadi salting.

"Gu-gue senyum ke tembok, bukan ke Ridan apalagi ke elo." Dengan cepat Tia berbalik ke depan dan kembali mencatat.

Mima, Ridan, dan juga Harris menatap tingkah Tia dengan bingung, kemudian ketiganya saling melirik.

"Tembok lebih menarik di mata Tia dari pada lo berdua."

^^^

Seperti suruhan Riffa, Mima menjemput Tissa tepat pukul dua siang dimana hari sedang panas-panas, dan sekarang gadis itu sudah menunggu hampir satu jam di bawah terik matahari, ia berjongkok di samping motornya.

Dengan wajah tertekuk, Mima terus menerus menelpon Riffa kendati untuk bertanya kenapa Tissa belum juga keluar.

"Halloo."

Muslimah, NaughtyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang