Muslimah, Naughty (27)

1.4K 239 56
                                    

Harap klik bintang malamnya sebelum membaca.
Satu vote dari readers penyemangat author.

Selamat membaca.

Usai ungkapan lamaran Erga sableng  tadi, Mima langsung berlalu begitu saja, ouhk lebih tepatnya saat Erga tertawa  dengan tak tau malu nya.

Kembali duduk mendengarkan ceramah, Mima memasang wajah datar dan itu mengundang tanya dari Nadia.

Meskipun tak dapat melihat wajah Mima, Nadia tetap tau akan perubahan sikap gadis itu.

"Kamu kenapa?"

"Abis ketemu penghuni RSJ."

Tenyata benar dugaan nadia, sikap Mima berubah, terlihat dari cara gadis itu menjawab pertanyaannya dengan nada ketus.

"Bukannya tadi abis terima telpon dari Tia ya?" jujur Nadia ini bingung, memangnya benar ada penghuni RSJ di tempat kajian seperti ini? kalau pun benar, untuk apa penghuni RSJ datang kemari, ikut kajian kah?

"Iya, abis itu ada orang gila dateng."

"Kamu kesel karena orang gila?"

"Hm."

"Ngapain kamu ladenin, udah tau orang gila. Jadi kesannya kamu kaya orang gila juga tau gara-gara ladenin orang gila."

Mima menatap sengit Nadia, merasa tak terima di samakan dengan Erga gila itu. "Ya gue gak tau kalo itu orang gila."

"Ya kan orang normal sama orang gila beda, pasti dari segi penampilannya juga beda."

"Tapi penampilannya itu gak kaya orang gila, Na!" Mima mengalihkan tatapan ya kedepan.

"Emang gimana penampilannya?"

Mima diam, gadis itu menggigit bibir bawahnya di balik cadarnya itu. "Pake gamis koko, peci, sorban."

Nadia menatap Mima heran, memangnya ada orang gila berpenampilan seperti itu? Pikirnya. "Bukan orgil  kali! Karena gak mungkin ada orang gila penampilannya ferpect gitu."

Mima mengernyit kearah Nadia, seolah tak terima dengan perkataannya. "Yeh... Lho gak tau aja, orgil sekarang penampilannya kece-kece. Salah satunya si Erga!" Jelas perkataan akhir itu Mima ucapkan dalam hati, tak mungkin lah ia jamblangkan pada Nadia perihal kejadian tadi.

"Gitu ya!" Angguk Nadia, antara percaya-tidak percaya.

"Hm."

Keduanya kembali fokus pada ceramah, sesekali mata Mima melihat kesana kemari, tidak ada maksud apa-apa hanya ingin melihat-lihat saja, hingga tanpa sengaja matanya menatap pada arah pintu penghubung dengan toilet, di sana seseorang masuk dengan pandangan menunduk jangan lupakan tetesan air yang berjatuhan di sekitaran wajah dan rambutnya menandakan orang itu baru saja berwudhu. Jujur Mima sedikit terpaku, orang yang tadi membantunya mencari cincin, yang melamarnya dengan cara dadakan, dan berakhir membuatnya kesal itu berjalan masuk kearea ikhwan. Kalian pasti tau lah orang itu siapa, dia Erga. Dia tidak tebar pesona, tadi memiliki pesonan sendiri, melihat itu Mima tersenyum tipis, terlihat dari matanya yang sedikit menyipit, hingga beberapa saat senyum itu hilang, saat ia ingat akan sesuatu.

Muslimah, NaughtyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang