Muslimah, Naughty (12)

1.8K 235 1
                                    

Harap klik dulu Bintang ⭐ malam sebelum membaca...



"Tami."

Mima berbalik saat seseorang memanggilnya, ia termangu. Sebenarnya penampilan orang itu yang membuatnya termangu.

"Hai."

Mima masih diam kala orang itu sudah ada di hadapannya dan menyapanya. Gamis koko putih, peci putih di padu dengan sorban sangat kontras di pakai orang berkulit putih itu.

"Audzubillah." Mima berpaling, matanya langsung mengerjap.

"Kenapa Ga?"

Erga tersenyum, ternyata Gadis bercadar yang ia tau namanya Tami ini masih hapal padanya.

"Gak papa."

Alis Mima berkerut, "Terus kenapa manggil?"

"Pengen aja."

"Aneh."

"Tar dulu," Erga menghadang, saat Mima akan pergi, membuat gadis itu mundur untuk menjaga jarak.

"Kenapa?"

Mima memperhatikan Erga yang tengah merogoh saku gamisnya, ia melongo saat Erga memberikan sesuatu yang cowo itu ambil dari saku gamisnya.

"Erga-"

"Buat lo, jangan nolak." Erga tau gadis ini akan menolak jika ucapannya tadi tidak ia potong.

Mima menghela nafas di balik cadarnya, tangannya mengambil sesuatu yang Erga berikan.

"Makasih."

"Jazakallah Khairon katsiron," Mima bergumam.

"Di makan ya coklat nya, gue susah dapetin tuh coklat. Ada perjuangannya."

Coklat, makanan manis itu yang Erga kasih untuk Tami alias Mima.

Mima mengernyit, "Ada perjuangannya?"

"Iya, mau tau apa perjuangannya?"

"Apa?" tanya Mima yang memang ingin tau.

Erga membenarkan letak sorbannya sebelum menjawab, "Perjuangannya tuh gue rela rebutan sama bocah cumah buat tuh coklat sampe pinggang gue di cubit sama emaknya karena anaknya nangis."

Wajah Mima datar, ia sama sekali biasa saja dengan perjuangan Erga akan coklat di tanganya ini.

"Kenapa kamu gak kasih aja coklatnya sama itu anak?"

"Gak lah, coklatnya tinggal satu."

"Harusnya ngalah," Mima menunduk menatap coklat di tangannya.

"Gak bisa lah."

Alis Mima berkerut, ia mengangkat wajahnya. "Kenapa?"

"Karena coklatnya buat orang spesial."


Ceeesssss...

Erga tersenyum, ia tebak gadis di depanya ini bersemu merah dengan mata melotot mendengar ucapannya tadi.

"Kampreeeet." Mima menatap kearah lain, pipinya panas.

"Masuk yuk." Ajak Erga.

Keduanya sedang ada di pekarangan masjid untuk mengikuti kajian, dan Erga menjadi Tilawah lagi kali ini.

"Duluan aja," Mima menunduk.

"Barengan aja." Erga kekeh ingin bersama, membuat Mima mengangkat pandangannya.

"Duluan aja."

"Barengan aja."

Muslimah, NaughtyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang