Harap klik bintang malam sebelum membaca.
Baca Al-Qur'an dulu....
1950 kata buat part ini 😍😍😍🥰
Maaf segede-gedenyaa karena lama gak update 😌😌
Selamat Membaca.
Mima tersenyum melihat semua anak-anak panti yang tampak antusias itu, gadis itu kini tengah berada di salah satu panti asuhan bersama teman-teman kajiannya, mereka kisaran lima belas orang, semuanya kompak memakai JasAlmet masjid al-faruq yang mana mereka sering mengadakan kajian di masjid itu.
Senyum Mima semakin merekah di balik cadarnya kala ada anak kecil menghampirinya, dan menyalimi tangannya, begitupun pada Nadia yang berada di sebelahnya.
Dua minggu sudah berlalu, masa liburan kini tiba, sebenarnya sudah dari satu minggu yang lalu liburan itu. Bosan terus di rumah, Mima akhirnya menerima ajakan Fasa yang mengatakan padanya dua hari yang lalu kalau akan mengadakan santunan anak yatim piatu di salah satu panti asuhan.
Kini gadis itu tengah duduk di taman bersama teman-teman perempuannya, menggelar tikar sembari memperhatikan anak-anak panti yang tengah bermain itu.
Mima memperhatikan teman-temannya yang asik bercanda ria, gadis itu sesekali menimpali candaan itu, kadang gadis itu tertawa mendengar lelucon dari teman-temannya hanya untuk menghargai candaan itu, tapi nyatanya candaan teman-temannya itu sama sekali tak lucu di mata Mima.
Entah itu candaan yang memang tak lucu atau karena gadis itu yang banyak fikiran akhir-akhir ini.
Masalah satu minggu yang lalu benar-benar mengganggu fikiran Mima, otaknya terus terngiang dengan ucapan Rega di telepon waktu itu.
Flashback on.
"Mima!"
Mima masih diam, gadis itu tak menjawab panggilan Umahnya. Ria menghela nafas kala tak mendengar suara dari sana, tapi dirinya yakin putrinya itu pasti mendengar suaranya.
Handphone Tia masih setia di telinganya, gadis itu menatap kosong kearah jendela.
"Assalamualaikum!"
Deg.
Mima menegang, sekarang bukan suara Ria lagi yang terdengar, melainkan suara Rega, Abinya.
"Walaikumsalam." Jawabnya lirih.
"Kenapa nginep di rumah Tia?" tanya Rega dengan suara lembut.
Mima sedikit termangu dengan suara Rega sebelum gadis itu menjawab.
"Pengen aja."
"Ngehindarin Abi?"
"Enggak!"
"Marah sama Abi?"
"Iyaa.." Mima menggigit bibir bawahnya, gadis itu menjawab pelan, sangat pelan.
Rega terdiam mendengar jawaban Mima, dirinya sudah duga Mima memang pasti marah padanya.
"Abi minta maaf soal tadi pagi, Abi gak suka kamu ngomong kaya tadi pagi."
"Mima cuma tanya, tapi Abi malah ngebentak-bentak."
"Maaf..."
Mima terdiam mendengar suara lirih Abinya yang meminta maaf, jujur saja rasa sakit hati itu ada saat Rega membentaknya, saat Rega memarahinya. Tapi Mima merasa kurang ajar mendengar Abinya meminta maaf seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Muslimah, Naughty
Teen Fiction"Suka sama seseorang, tapi nyaman sama orang lain." -Erga- "Kalo udah suka itu susah." -Tamima- __________________________________________________ "Gue tuh aneh sama lo. Di ghibahin bukannya marah, eh malah bilang makasih." "Ya masa orang baik sama...