Halooooo 🙈🙈🙈🙈🙈🙃😊
Happy Reading.
Ceklek.
"Jaga kesehatan, Erga."
Erga tersenyum pada orang di depannya, "Iya dok!"
"Tinggal beberapa bulan lagi!"
Ucapan dokter di depannya ini membuat Erga terdiam, cowok itu kemudian menghela nafas sedikit kasar, "Jangan ingetin itu."
"Udah ada yang ngingetin ya?"
Erga mendelik, "Dokter Firza!" panggilnya menggeram pada orang yang ada di hadapannya.
Dokter Firza terkekeh kecil, menepuk pundak Erga kemudian berlalu masuk ke ruangannya, kalian pasti tahu siapa Dokter Firza.
Erga menghela nafas usai dokter Firza masuk, cowok itu kemudian berjalan pergi dari sana.
Koridor Rumah Sakit Erga telusuri, cowok itu memainkan kunci motornya, bersenandung kecil sesekali, baru saja berjalan langkah kaki itu terhenti, Erga terdiam, tangannya yang memainkan kunci motor juga terhenti.
Baru saja.., baru saja ada seseorang yang melintasinya berlawanan arah dengan langkah tergesa. Bukan karena ketergesaannya yang membuat Erga terdiam, tapi gumaman kecil orang itu yang membuatnya terdiam.
'Jangan nangis!'
"Kok kaya kenal suaranya." Erga dengan gerakan cepat menoleh, tolehannya di barengi dengan orang itu yang akan berbelok.
Alis Erga berkerut, cowok itu tau siluit orang berbelok itu, Erga berlari mengejar orang itu.
"Mima!"
*
Mata Erga beredar ke sekeliling, cowok itu berdecak kala kehilangan jejak Mima, kembali berlari hingga mata itu menangkap figur seseorang yang di carinya.
Erga menghela nafas, posisinya yang sedikit jauh bisa melihat Mima yang tengah duduk di bangku taman Rumah Sakit dengan membelakanginya, Erga melangkahkan kakinya, tapi baru saja beberapa langkah cowok itu kembali mundur, dapat Erga lihat tubuh Mima yang tampak bergetar, gadis itu menyembunyikan wajahnya di sela tangan.
"Nangis?" Erga menjadi ragu untuk menghampiri saat melihat Mima menangis.
Gadis itu tampak sangat terpukul, melihatnya Erga jadi merasa khawatir juga penasaran, ada apa dengan gadis itu?
Hingga akhirnya Erga memilih diam terlebih dahulu sampai tak lama kemudian tampak Mima yang mulai tenang, Erga melangkahkan kakinya, semakin dekat dapat dirinya dengar gadis itu bergumam.
"Cape!"
Erga terdiam saat sampai tepat di belakang Mima, gumaman itu terdengar sangat lirih, dapat Erga lihat juga wajah Mima yang tampak begitu sayu dengan pandangan menatap ke depan, tampak mata itu terlihat sangat lelah. Erga melihat dari mata itu tampak ada beban berat yang tengah di pikul.
"Istirahat," seru Erga.
"Pengen nikah aja!"
Alis Erga mengkerut saat mendengar balasan Mima, bibirnya berkedut menahan senyum, tampaknya gadis itu sepontan berucap itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Muslimah, Naughty
Teen Fiction"Suka sama seseorang, tapi nyaman sama orang lain." -Erga- "Kalo udah suka itu susah." -Tamima- __________________________________________________ "Gue tuh aneh sama lo. Di ghibahin bukannya marah, eh malah bilang makasih." "Ya masa orang baik sama...