Harap klik dulu Bintang ⭐ malam sebelum membaca...
Keadaan kelas mulai kosong, anak-anak berhamburan keluar kelas karena jam pelajaran memang sudah usai. Sedangkan Mima dan juga Tia masih betah di dalam kelas, parkiran yang sekarang pasti sangat ramai salah satu alasan keduanya masih di kelas karena tak ingin berdesak-desakan untuk pulang.
Tia yang asik menyumpal telinganya dengan earphone, dan Mima anak itu tengah bermain dengan tongkat Softball nya. Perhatian keduanya teralihkan pada suara-suara heboh di luar, tapi sepertinya yang lebih penasaran itu Mima karena Tia jelas tau ada kehebohan apa di luar.
"Ada apaan sih Ti?" Tia menatap Mima yang kini duduk di depannya, gadis itu mencabut earphone dari telinganya.
"Lo gak tau emang?"
"Apa?"
Tia menghela nafas, "mangkanya di kelas itu jangan molor mulu, Tamima."
Mima nyengir, "Hehe..."
"Tadi Harris bilang, katanya anak SMA Permana bakal datang ke sekolah kita."
Mima diam, ia berpikir pasti ketua SMA Permana juga akan datang yang tak lain adalah Erga.
"Mim?"
Mima menatap Tia seolah bertanya.
"Gue denger-denger sekolah kita damai ya sama SMA Permana?" Tia mencondongkan wajahnya ke arah Mima, "Dan katanya ada salah satu anak SMA kita yang gak terima perdamai itu, lo tau siapa orangnya?"
"Itu gueee." Mima membatin.
Mima mengangguk ragu, "Gue gu-gue tau."
Tia tersenyum, "Siapa Mim siapa, gue pengen tau siapa orang sok hebat itu?" Tia mulai memaksa Mima, "Kasih tau, siapa?"
"Gue... Hehe.."
Bahu Tia melorot, wajahnya datar. "Lo?"
Mima mengangguk.
"Lo yang nolak perdamaian itu?"
Lagi-lagi Mima mengangguk.
"Iiiiiiiiiiiihh."
"Aaaaaaaaaawss... Sakiiiiiit."
Mima mengusap tangannya yang mendapat cubitan cabe dari Tia.
Baik Mima mau pun Tia menatap tajam satu sama lain.
"Mau lo apa sih?" Tanya Tia sengit.
Di mana otak gadis di depannya ini."Jangan salahin gue, salahin noh ketua SMA Permana si Erga Erga itu, dia ngajak taruwan eh taunya damai."
Duk.. Duk.. Duk..
Tia, gadis itu membenturkan kepala pada meja. Dan Mima meringis melihat Tia seperti itu.
"Lu ngapain, Ti?"
"Apa alasan lo gak nerima perdamaian itu?" Tia mulai gereget.
Mima menggigit bibir bawahnya, "Lo tau kan gue tawuran itu pengen ngalahin ketua SMA Permana. Nah belum juga gue ngalahin tuh ketua, tapi mereka udah ngajak damai, tuh kurang ngajar gak begitu?"
Tia mengusap wajahnya berulang kali setelah mendengar jawaban dari Mima,"Ya salam, Mimaa aaaaaaa."
Sekarang juga Tia ingin sekali membenturkan kepala Mima pada meja.
"Udah ah, gue mau balik." Tia beranjak dari duduknya, segera keluar dari kelas meninggalkan Mima yang berteriak teriak memanggil namanya.
"LO GAK SEPREKUWENSI SAMA GUE, JADI LO GAK BAKAL NGERTI, TI."
KAMU SEDANG MEMBACA
Muslimah, Naughty
Novela Juvenil"Suka sama seseorang, tapi nyaman sama orang lain." -Erga- "Kalo udah suka itu susah." -Tamima- __________________________________________________ "Gue tuh aneh sama lo. Di ghibahin bukannya marah, eh malah bilang makasih." "Ya masa orang baik sama...