Harap klik Bintang ⭐ Malam dulu sebelum membaca...
Bintang dari readers penyemangat Author 😊Selama membaca.
Sebagai ketua tawuran SMA Permana, jelas Erga akan selalu bersama anggotanya, meskipun ia jarang ikut tawuran itu tak membuatnya turun dari jabatan, entah apa yang ada di otak teman-temannya hingga memilih dirinya sebagai ketua.
Kini Erga tengah di jalan untuk pulang setelah berkumpul dengan anggotanya di base camp, hanya sekedar berkumpul mempererat ke solidaritasan.
Saat sampai Erga langsung memasukan motor ke dalam garasi, tampaknya ia belum menyadari ada motor asing di pekarangan rumah tadi.
Cowo itu melangkahkan kaki memasuki rumah, dan keheningan yang ia dapat.
"Assalamualaikum!" Erga mengernyit, rumahnya benar-benar sepi, padahal ia melihat mobil ayahnya di garasi pertanda bahwa ayahnya sudah pulang.
"Pada kemana nih penghuni rumah..."
Erga melangkahkan kakinya kedalam lebih tepatnya ke arah dapur, karena ia tau sang mamah pasti sedang memasak di dapur. Tapi saat di dapur ia tak mendapati Yuta.
"Pada kemana sih?" tanyanya entah pada siapa.
Tek.
Erga mematikan kompor yang di atasnya terdapat masakan Yuta yang pasti ibunya itu tinggalkan, "Kebiasaan nih mama, masak di tinggal-tinggal."
Mata Erga melirik pintu kamar mandi yang tertutup di sudut dapur, ia tersenyum smirk, tangannya membuka tasnya mengambil sesuatu untuk mengerjai Yuta yang ia pikir sedang berada di kamar mandi.
Dengan cepat Erga memakai sesuatu itu dan berdiri di sisi pintu, tak lupa ia tarus tasnya di meja.
1
2
3
Clek.
"Huuaaa... Aaaaaaaaa..."
"Aaaaaaaaa... Monyeeeet..."
"Lo ngapain di rumah gue?" Erga membuka topeng monyet yang ia gunakan, dan menatap sengit gadis yang tengah mengatur nafasnya itu karena kaget.
Mima merasa jantungnya jedag jedug, ia benar kaget saat membuka pintu dan ada monyet di depan wajahnya.
"Lo ngapain pake topeng monyet?" Bukannya menjawab Mima malah balik bertanya.
"Guee-- Lo ngapain di rumah gue? Pake baju nyokap gue lagi."
"Gue--"
"Ouhk." Erga melotot, jarinya menunjuk-nunjuk pada Mima, ia punya tebakkan kenapa Mima ada di rumahnya, "Gue tau... lo istri kedua bokap gue ya? Lo nyokap tiri gue?"
Mata Mima hampir saja keluar, apa katanya tadi istri kedua? Nyokap tiri? "sembarangan kalo--"
"Aaaaaaa..." Pinggang Erga panas mendapat cubitan dari Yuta yang ada di belakangnya bersama Ebran.
"Kamu kalo ngomong sembarangan banget sih," Yuta melepaskan tangannya dari pinggang Erga, wajahnya ketara sangat kesal. "Mima ini tamu, hormatin dong temen kamu juga kan."
Erga menatap Mima, "Lo tamu? Gue kira ibu tiri- Aaaws.."
Mima meringis kala Yuta kembali mencubit Erga.
"Mima itu tadi nganterin Eran pulang, ya udah mama ajak makan bareng, bukan ibu tiri."
Erga nyengir melihat ke arah Yuta, "Emang Eran dari mana?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Muslimah, Naughty
Fiksi Remaja"Suka sama seseorang, tapi nyaman sama orang lain." -Erga- "Kalo udah suka itu susah." -Tamima- __________________________________________________ "Gue tuh aneh sama lo. Di ghibahin bukannya marah, eh malah bilang makasih." "Ya masa orang baik sama...