Banjirin komen sampe tangan kendor yooook
Happy reading!!
"Pake baju apa, gue?"
Berbagai setelan baju berserakan di atas ranjang. Mima berkacak pinggang, bingung harus memakai baju apa?
Jawaban ajakan jalan itu Mima mengatakan 'Ya'. Jangan salah, gadis itu menyetujuinya hanya ingin Hutangnya segera LUNAS.
"Jaket hitam?" Mima mengangkat salah satu jaketnya yang berwarna hitam. "Basi!" gadis itu sudah sering memakai jaket itu, dengan seenak jidat jaket itu terlempar sembarang.
"Kaos?" Mima beralih mengangkat salah satu kaosnya. "Kadaluarsa!"
"Gamis?" gadis itu beralih menatap gamis-gamisnya. "Gue bukan mau kajian."
Mima menggeram frustasi karena tak kunjung menemukan baju yang cocok, hampir satu setengah jam gadis itu memilih, kenapa tak ada satu baju pun yang menarik perhatiannya?
Mima terduduk di lantai beralas karpet berbulu, gadis itu misuh-misuh tak jelas, kaki menghentak-hentak kesal. "Iiss... Gak punya bajuuuuu!"
Jika boleh jujur, sebenarnya sepulang dari Dufan kemarin, Mima frustasi, saat kembali kerumah gadis itu bingung, mendadak menjadi gerogi, panik. Dan itu semua karena Erga yang mengajaknya jalan.
Mima mengalihkan tatapannya pada pintu saat merasa ada yang membukanya, gadis itu seketika melotot melihat Ria yang tenyata masuk.
Mima bergegas berdiri sedikit merapihkan pakaianya. "Umah!" sapanya.
Ria tersenyum, kemudian berjalan dengan nampan ditangannya, wajah sang Umah yang tadi tersenyum kini di ganti dengan kebingungan saat melihat baju berserakan di atas ranjang, nampan yang berada ditanganya itu di taruh di atas nakas. "Kok bajunya berserakan gini?"
Mima menggigit bibir dalamnya, bingung harus menjawab apa, masa iya dirinya harus jujur 'sedang mencari baju untuk pergi dengan Erga.'
Jelas Umahnya itu pasti akan semakin bingung, karena nyatanya Mima sama sekali tak bilang pada Ria maupun Rega bahwa dirinya akan pergi jalan dengan Erga. Dirinya sedikit takut sebenarnya untuk meminta izin.
Ria duduk di sisi ranjang, menatap anak bungsunya yang tak kunjung menjawab pertanyaannya itu.
"Em. Itu-- bajunya lagi di beresin." jawab Mima akhirnya.
Ria tersenyum geli mendengar jawaban Mima, "Tumben amat, biasanya paling males beresin baju."
Mima nyengir menggaruk kepalanya salah tingkah, yang dikatakan Umahnya itu memang benar, gadis itu sangat malas jika membereskan baju.
"Lagi rajin aja mah. Eh Umah kapan berangkatnya?" tanya Mima mengalihkan topik.
"Sekarang."
Ria dan Rega akan pergi ke bogor hari ini, untuk menghadiri acara rekan bisnis Rega, dan akan pulang sore nanti. Mima sempat diajak, tapi gadis itu tak mau dengan alasan malas, padahalkan?
"Yaudah.. Umah berangkat dulu ya." Ria beranjak, tangannya di salimi oleh Mima.
"Hati-hati," Mima melambai pada Ria.
"Abi pamit katanya." Ria berjalan akan keluar.
"Iya!" Mima tersenyum.
"Eeh--"
Mima mengernyit, melihat Ria yang berputar balik.
"Vitamin kamu belum di minum," Ria bejalan ke nakas yang terdapat nampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Muslimah, Naughty
Teen Fiction"Suka sama seseorang, tapi nyaman sama orang lain." -Erga- "Kalo udah suka itu susah." -Tamima- __________________________________________________ "Gue tuh aneh sama lo. Di ghibahin bukannya marah, eh malah bilang makasih." "Ya masa orang baik sama...