Harap klik Bintang ⭐ malamnya sebelum membaca.
Satu Bintang ⭐ dari Readers penyemangat Author.Selamat membaca.
"Lo nabrak tong sampah?"
"Hm."
"Terus kaki lo kejepit?"
"Hm."
"Baju lo sobek?"
"Hm."
"Terus Erga dateng, makein lo jaket? Erga ketua tawuran SMA Permana kan?"
Mima mendengus sebal, ia menatap jengah orang yang sedang menginterogasinya itu, "Iya... TIARA SYAMAIRA anaknya Bapak Midra."
Tia mengulum senyum, "Sweet banget sih, kaya di film-film, jadiin film aja Mim cerita lo ini, kalo gak film minimal jadiin novel."
Mima melirik Tia, ia ingin muntah melihat ekspresi Tia yang kelewat lebay itu,
"Apa katanya tadi? Sweet? Sweet banget? Emang sih sweet! tapi gak pake 'banget ' kali."
"Beruntung banget sih Tami, punya sahabat kaya Tia, perhatian."
Celetukkan Nadia yang sedari tadi diam mendengarkan, mendapat tatapan heran dari Tia dan Mima.
"Lo juga sahabat kita kali, Na!"
Ucapan Tia barusan menerbitkan senyuman di bibir Nadia, jangan lupakan mata gadis itu yang berbinar. "Beneran?"
"Iya dong!" Mima beringsut dari kasurnya untuk memeluk Nadia, di ikuti juga dengan Tia, ketiganya berpelukan seperti Teletubbies.
Setelah di antar Erga tadi, Mima memberi tau kan pada Tia maupun Nadia bahwa dirinya kecelakaan, jelas saja mendengar itu Tia maupun Nadia panik bukan main, kedua orang itu langsung datang kerumahnya.
"Aaaaa... Seneng banget."
"Uhuk.. Uhuk.."
"Uhuk.. Uhukk..."
"Lo mau bunuh kita?" Sungut Tia kesal. Sedangkan Mima, gadis itu masih terbatuk-batuk setelah Nadia melepaskan pelukannya.
Nadia cengengesan tak jelas, "Hehe... Kesenengan aku tuh, jadi meluknya kekencengan."
"Senengnya lo itu ngebahayain orang ya."
Nadia semakin cengengesan mendengar ucapan Mima.
Tok. Tok.
Suara ketikkan mengalihkan perhatian ketiganya, di susul suara pintu terbuka.
"Aduh, Umah gak usah repot, nanti kita bisa ambil sendiri ke dapur," Ujar Tia tak enak karena Ria datang membawakan Minuman beserta camilannya.
Ria tersenyum, ia menaruh Minuman beserta camilan itu di meja kecil yang ada di kamar Mima, kemudian duduk di samping Mima yang tersenyum kepadanya, "Gak repot kok, Umah seneng ada yang main kerumah, Tia udah lama loh gak main ke sini."
Tia cengengesan ke arah Ria, yang sudah seperti Ibu untuknya.
"Ini siapa? Umah baru liat."
Merasa Ria bertanya padanya, Nadia dengan replek menyalimi lengan Ria.
"Aku Nadia, tante." Gadis itu tersenyum tipis.
"Itu loh mah, temen kajian yang sering Mima ceritain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Muslimah, Naughty
Teen Fiction"Suka sama seseorang, tapi nyaman sama orang lain." -Erga- "Kalo udah suka itu susah." -Tamima- __________________________________________________ "Gue tuh aneh sama lo. Di ghibahin bukannya marah, eh malah bilang makasih." "Ya masa orang baik sama...