Harap Klik Bintang malamnya sebelum membacaaa.
Selamat membaca.
Ceklek.
Suara nafas terbuang, terdengar sangat jelas kala seseorang baru saja keluar dari pintu.
Kini di ruangannya Mima tengah sendiri. Tissa sang keponakan yang terbangun dari alam mimpinya baru saja di bawa pergi oleh sang Abang, ke kantin rumah sakit.
Sang Umah yang tengah di rumah dan akan kembali nanti sore, sang Abi yang tengah berperang dengan berkas di kantornya, kakak ipar yang memiliki bayi kecil, itu semua sebab kenapa Tissa yang ada di sini dari tadi pagi, menemaninya di dalam ruangan meskipun bocah itu tidur.
Riffa Juga sebenarnya sedang sibuk, tapi karena ini jam istirahat, ia menyempatkan waktu untuk menjenguk sang adik.
Meraba sesuatu yang sebelumnya ia sembunyikan di balik punggungnya, Mima tersenyum binar kala mendapatkannya, surat dari Erga, yang memberikannya lewat Harris.
Rasa penasaran sangat lah besar, hanya memegang suratnya saja jantung Mima berdebar, kira-kira kata-kata apa yang ada pada surat itu, kenapa Mima jadi seperti orang gila begini tersenyum-senyum tak jelas, andai surat ini bukan dari Erga, apa ia akan bersikap seperti ini?
Tak mau semakin gila, gadis itu langsung saja membuka dengan tak sabar. Ooohh senyuman semakin lebar saja kala banyaknya kata di dalam surat itu.
Kata demi kata tak satu pun Mima lewatkan, setiap kata itu membuat jantungnya berdebar, senyum pun tak luntur sama sekali dari bibir yang sedikit pucat itu.Mima ingin bersembunyi, ada kah tempat bersembunyi? Gadis itu ingin bersembunyi dari surat itu, surat yang mampu memporakporanda hatinya ini.
Andai kata isi surat ini nyata bukan sekedar hayalannya semata, Mima akan benar-benar bersembunyi, bahkan menghilang dari bumi.
Mima menggeleng keras menghentikan hayalannya tentang isi surat itu, gadis itu kembali memperhatikan surat yang masih terlipat rapih itu, dirinya belum sama sekali membukanya.
Sebelum benar-benar membuka, Mima menarik nafas terlebih dahulu, menyiapkan diri jika memang isi surat itu tak sesuai ekspektasi, berharap isi surat itu romantis tapi kenyataan tidak, itu kan tidak lucu.
"Oke... Mima santai, biasa aja, meskipun ini surat gak sesuai ekspektasi lo, gak boleh kecewa, buang jauh-jauh ekspektasi lo, huuuu huuuu..."
Mima memejamkan matanya, tangannya bergerak membuka surat itu, dengan berusaha membuang jauh ekspektasinya, meskipun ada sedikit harapan dalam dirinya bahwa Erga benar memberinya surat yang berisikan kata-kata romantis.
Setelah surat terbuka di barengi juga dengan kedua mata indah itu terbuka, Mima sedikit menajamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Muslimah, Naughty
Fiksi Remaja"Suka sama seseorang, tapi nyaman sama orang lain." -Erga- "Kalo udah suka itu susah." -Tamima- __________________________________________________ "Gue tuh aneh sama lo. Di ghibahin bukannya marah, eh malah bilang makasih." "Ya masa orang baik sama...