Muslimah, Naughty (31)

1.3K 226 15
                                    

Harap klik bintang malam sebelum membaca.

Lama gak up
Sepesiall hari ini 2000kata+
Wajib komen tiap paragraf pokonya, maksa

Selamat membaca.


Ria dan Rega, couple R itu tengah berada di dalam ruang dokter Firza, dokter yang menangani Mima.

Rega meremas jari-jari Ria yang kini tengah di genggamnya, seolah mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja, tapi nyatanya perlakuan Rega itu sama sekali tak membuat Ria tenang.

Rega tau, untuk apa Firza menyuruhnya dan Ria menemuinya, pasti ini ada sangkut pautnya dengan Mima.

"Kenapa, Za?" Rega bertanya dengan mata menatap Ria, sedangkan Ria menatap kosong di depannya, ada ketakutan di dirinya sekarang.

Jangan heran mengapa Rega memanggil Firza tanpa menggunakan embel-embel dokter, karena nyatanya kedua lelaki itu adalah teman semasa SMA.

Firza menghela nafas, ia tatap bergantian kedua orang di depannya, sejujurnya berat untuk mengatakan ini, tapi sebagai seorang dokter ia harus profesional kan?

Decitan suara rak terbuka memenuhi ruangan itu, Firza mengambil sesuatu di dalam itu kemudian menaruhnya di atas meja, seketika perhatian Ria maupun Rega pada sesuatu yang Firza taruh itu, terlihat kebingungan pada keduanya.

Benda itu terbungkus plastik bening, dan itu terlihat seperti--

"Perban?" Batin Rega berucap.

Firza berdeham menyiapkan suaranya, kemudian membenarkan sedikit duduknya, "Itu perban yang di pakai Mima sebelum saya ganti."

Baik Rega maupun Ria terus menatap pada perban itu dengan terus mendengarkan Firza, kini tangan Firza membuka plastik itu, mengambil perban dan membentangkan perban di atas meja dan itu semakin membuat Rega dan juga Ria bingung.

"Ada dua darah dari tempat yang berbeda, saya mengambil kesimpulan kalo Mima mengalami pendarah," Firza berucap dengan satu tarikan nafas.

Ucapan Firza mendapat tatapan datar dari Rega dan tatapan tak percaya dari Ria.

"Apa maksud Lo?" tanya Rega begitu dingin, dirinya tak suka dengan kesimpulan yang Firza ambil.

Firza tau, ia tau respon Rega dan Ria akan seperti ini. "Saya rasa Mima mulai curiga dengan apa yang terjadi padanya--"

"Lo gak boleh ambil kesimpulan kalo Mima mulai curiga dengan ini, dia gak boleh tau soal ini," ucapan tegas Rega memotong suara Firza, sungguh Rega benar-benar tak mau Mima tau soal ini.

"Saya gak akan mengambil kesimpulan tanpa adanya bukti. Suster Mesa bilang kalo Mima sedikit bertanya perihal apa yang terjadi pada gadis itu tadi pagi," ucap Firza dan menekan kata terakhirnya tadi. "Tentangnya yang tidak bisa merasakan sakit."

"Dan perban ini menjadi bukti kedua kalo Mima mulai curiga. Pendarahan ini di sengaja, karena jika tidak di sengaja Mima jelas akan memanggil perawat untuk mengganti perbannya tapi ini tidak, Rega."

"Maksud lo, Mima nyakitin dirinya sendiri, gitu?"

Keterdiaman Firza sebuah jawaban dari pertanyaan Rega.

Rega memijat pangkal hidungnya, hingga tak lama ia mendengar seseorang menangis dan itu adalah Ria. Sungguh Rega terenyuh melihat Ria menangis, ia tau kenapa istrinya itu menangis.

Terpejam singkat, Rega membawa Ria kedalam pelukannya.

Hick.. Hickk...

"Aku gak mau hick.. Mima tau sama apa yang terjadi sama dia hick.. Mas," ucap Ria semakin menangis dalam dekapan Rega.

Muslimah, NaughtyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang