MN|| 2. Kupu-kupu

100 11 4
                                    

Hay guys😇apa kabar kalian? Udah lama nunggu MN up lagi? Mw ehh🤣🤣jangan lupa vote dulu sebelum baca, gratis kok guys, gak usah bayar 😌🤣

Happy Reading 💚

🌳
🌳
🌳
🌳
🌳

Kamu itu seperti kupu-kupu, cantik tapi susah untuk di gapai

-Devano Leois Gysam

🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳








Moka keluar dari dalam kamar mandi dengan kaos putih polos serta celana jeans putih juga yang membalut tubuh kekarnya.

Jika saja tidak dipaksa oleh pacarnya. Mungkin ia tidak akan mau keluar pagi ini. Untung saja hari ini sedang tanggal merah jika tidak, mungkin nanti malam ia akan diajak gadis itu untuk berkeliling pasar malam seperti yang lalu-lalu.

Moka menatap pantulan dirinya di cermin full body miliknya. Iyalah, masa milik tetangganya sih!

"Not bad, " ucapnya setelah melihat penampilannya.

Moka berjalan menuju kasur kesayangannya. Mengambil benda pipih yang berada di atas sana.

Me
|15 menit lgi gue sampe, klo lo belum siap gue pulng!

Send

Tanpa mau menunggu jawaban dari seberang sana. Moka langsung matikan ponselnya. Mengambil jaket jeans hitam serta topi putih lalu segera keluar dari kamar.

Moka tersenyum saat mendapati sang Mamah yang sedang berkutat di dapur.

"Tumben kamu keluar, " ucap Sely-Mamah Moka.

"Zaza manjanya kumat, " jawab Moka.

Moka memang sering memanggil Queen dengan sebutan Zaza. Dan jangan ragukan lagi kedekatan Mamahnya dan Queen. Dua tahun berpacaran dengan gadis itu membuat hubungan dengan keluarganya semakin dekat.

Sely terkekeh, "jangan terlalu cuek sama, Zaza, Ka! Nanti kalo Zaza diambil orang kamu nangis lagi, " ejek Sely.

Moka memutar bola matanya malas, "Moka bukan anak kecil, Bun! " ketus Moka.

Jika kalian bertanya di mana Papah Moka, maka jawabannya adalah di kantor. Orang sibuk mah beda gengsss!!

"Hm, yaudah Moka berangkat dulu ya, assalamu'alaikum, " pamit Moka.

"Waalaikumsalam, "



🌳🌳🌳🌳🌳


"Mamah sama Papah lo mana?" tanya Moka.

Sejujurnya, Moka merasa sedikit aneh dengan keluarga kekasihnya. Setiap ia datang ke sini pasti dua orang tidak ada. Atau jangan-jangan?

"Keluar, " jawab Queen seadanya.

Padahal ia tidak tau kemana pergi orang tuanya itu.

"Lo gak takut sendiri di rumah? " tanya Moka sembari jalan ke motornya.

"Enggak, ada Bi Imah juga, " jawab Queen, menerima helm dari Moka lalu memakainya.

"Oh, naik! "

Queen naik ke motor Moka lalu melingkarkan tangannya pada perut Moka tanpa rasa canggung sedikitpun. Menyenderkan tubuhnya pada tubuh Moka.

About QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang