MN|| 26. Empat Mata

30 4 0
                                    

Happy Reading 💚

🌳
🌳
🌳
🌳
🌳

Masa lalu adalah kisah yang harus nya kita lupakan.

—Queenza Rafelia

🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳


Selama ini tak terlintas apa pun dibenak Queen jika teman misteriusnya itu adalah Moka. Ya alasan kenapa Queen mau menerima usulan kepala sekolah beberap hari yang lalu. Tapi sekarang? Hancur sudah rencana yang sudah ia susun untuk melupakan cowok itu.

Setelah keluar dari ruangan kepala sekolah tadi Queen memutuskan untuk bolos di depan gudang sekolah yang tumben saja sepi. Biasanya di sana akan dipenuhi oleh kakak kelas cowok yang sedang merokok.

Masa bodo akan hal itu, Queen mendudukan bokongnya disalah satu meja yang ada. Queen mengeluarkan ponsel dari dalam saku seragamnya. Mencoba untuk membuka seluruh media sosial yang ia punya.

Queen mendesah kecewa saat tidak ada satu pun yang menarik menurutnya. Dengan kasar Queen mematikan ponsel itu lalu meletakkannya dengan kasar di samping tubuhnya. Queen menghela napas panjang memejamkan mata, pikiranya mencoba menerawang kejadian yang akan terjadi selama di SMA Cendrawasi nanti.

Tanpa Queen sadari, sedari tadi ada sepasang mata yang memperhatikannya dari jauh. Bibir seseorang itu terangkat sehingga terbitlah sebuah senyum tipis di wajah tampannya. Orang tersebut mengambil ponselnya lalu mengetikkan sesuatu disana.

Ting

Queen membuka kedua matanya saat ponselnya berdering singkat yang berati ada satu pesan masuk di sana. Dengan malas Queen meraih ponselnya lalu membaca pesan singkat dari seseorang yang membuat dirinya pusing seperti ini.

"Ngapain nih anak ngajak gue ke rooftop? Tumben banget bolos,"ucap Queen sambil membaca kembali pesan yang ia terima tadi.

"Ck, gak tau gue lagi mager jalan apa ya nih orang,"decak Queen.

Queen tetap tidak beranjak dari tempatnya, gadis itu dengan tak berdosanya malah tidur di atas meja yang ia tiduri.

Ting

Lagi-lagi ponselnya berbunyi,"ck, maksa banget sih!"kesal Queen, membaca pesan yang baru saja masuk.

Kedua mata Queen sontak melebar saat membaca pesan tersebut.

Moka
|Lo kesini apa gue lompat?

"Ancaman macam ini, miskah?"kaget Queen.

Tanpa membuang banyak waktu lagi Queen segera berlari menuju rooftop sebelum Moka melakukan hal gila seperti itu

🌳🌳🌳🌳🌳

"Puas lo permainin gue?!"tanya Queen tajam.

Saat ini Queen dan juga Moka berada di ujung rooftop dengan kaki yang menjuntai kebawah. Moka terkekeh pelan, rasanya senang sekali melihat wajah khawatir Queen seperti tadi. Queen mendesis pelan saat cowok di sampingnya ini malah tertawa.

"Makanya apa-apa jangan pakek hati! Logika dipakek!"ucap Moka.

"Iya juga ya, gak mungkin juga lo bakal loncat hanya karena gue gak dateng kesana,"gumam Queen.

"Ngomong apa lo?"tanya Moka.

"Kepo kek Dora,"

Moka memilih diam, tidak ada habisnya jika ia berdebat dengan Queen. Seakan teringat sesuatu Moka memegang salah satu tangan Queen yang berada di sampingnya Queen tersentak saat mendapatkan perlakuan tersebut.

About QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang